Firdaus
Program Studi Komunikasi STISIP Mbojo Bima

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DAMPAK LINGKUNGAN DAN SOSIAL PENGGALIAN PASIR SEPANJANG ALIRAN SUNGAI DI KOTA BIMA (STUDI DI KELURAHAN RABADOMPU TIMUR KOTA BIMA) Firdaus
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 1 (2019): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan akan bahan galian konstruksi dan industri seperti pasir tampak semakin meningkat seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan berbagai sarana maupun prasarana fisik di berbagai daerah di Indonesia Khususnya lagi di Kota Bima. Aktifitas penggalian pasir juga ada di Kota Bima tepatnya di sepanjang aliran sungai lingkup Kota Bima, namun yang paling banyak tingkat aktifitasnya adalah dikelurahan Rabadompu Timur, Kumbe, Kelurahan Oi,mbo, Kelurahan Dodu, Kelurahan Kodo dan Kelurahan Lampe. Akibat eksploitasi pasir secara berlebihan di aliran sungai memicu lahirnya banyak permasalahan seperti permasalahan lingkungan dan sosial. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan teknik pengumpulan data penelitian antara lain: observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi). Kesimpulan (1) Dampak Lingkungan Penggalian Pasir Di Sepanjang Aliran Sungai Kota Bima. Dari hasil Penelitian diatas sekurang-kurangnya ada lima dampak lingkungan dari penggalian pasir disekitar aliran sungai di kelurahan Rabadompu Kota Bima yaitu: Polusi udara, Matinya biota air, Turunya kualitas air, Rusaknya jalan, Pendangkalan air, Peningkatan debu. (2) Dampak Sosial Penggalian Pasir Di Sepanjang Aliran Sungai Kota Bima. Dari hasil wawancara diatas terhadap Dampak sosial terhadap penggalian pasir di sepanjang aliran sungai di kelurahan rabadompu timur yaitu: Meningkatkan pendapatan masyarakat, Dampak sosial terhadap penggalian pasir di sepanjang aliran sungai di kelurahan rabadompu timur yaitu membuka lapangan pekerjaan, dan Dampak sosial terhadap penggalian pasir di sepanjang aliran sungai di kelurahan rabadompu timur yaitu Meningkatkan daya kreativitas masyarakat.
Dampak Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi Dan Budaya Masyarakat Desa Terpencil (Studi Di Masyarakat Desa Sai Kabupaten Bima) Firdaus; Arief Hidayatullah; Wardiman
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk; mendeskripsikan dampak pendidikan terhadap perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di desa Desa Sai Kabupaten Bima. Salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan dalam individu dan masyarakat yaitu pendidikan. Pada masyarakat Desa Sai Kabupaten Bima perubahan yang disebabkan oleh pendidikan juga sudah banyak terjadi baik itu dari segi struktural masyarakat seperti pola perilaku dan pola interaksi anggota masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, penelitian ini bertempat di Desa Sai Kecamatan Soromandi kabupaten Bima. Tehnik penentuan sampel penelitian yaitu Snowball Sampling, tehnik pengumpulan data yang digunakan yaitu; Observasi, wawancara tak terstruktur dan dokumentasi. Teknik Analisa Data; Reduksi Data, Display Data, Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi. Kesimpulan yaitu; (1) Perubahan Sosial Yang Disebabkan Oleh Pendidikan Di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Bentuk perubahan sosial yang disebabkan oleh pendidikan di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima yaitu: Strata Sosial, Sistem mata pencaharian, Jenis keahlian, Kadaan masyarakat, Sistem pergaulan hidup, Kebutuhan hidup, Sarana dan prasarana desa, dan Interaksi social. (2) Perubahan Budaya Yang Disebabkan Oleh Pendidikan Di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Pada masyarakat Desa Sai perubahan kebudayaan juga terjadi, perubahan-perubahan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, namun berikut ini perubahan budaya yang disebabkan oleh pendidikan, yaitu; Bahasa, Sistem Pengetahuan, Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial, Sistem peralatan hidup atau teknologi (Alat pertanian dan Alat-Alat nelayan), Sistem Mata Pencaharian Hidup, Sistem religi (kepercayaan akan keberadaan parafu atau roh nenek moyang yang suci), Kesenian (Seni ukir, Seni suara dan Seni tari). Selain dari ketujuh unsur budaya diatas perubahan budaya yang disebabkan oleh pendidikan dimasyarakat desa sai juga terdapat dari budaya yang berubah yaitu; budaya weha rima dan budaya teka ra ne,e. (3) Perubahan Ekonomi Yang Disebabkan Oleh Pendidikan Di Desa Sai Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima. Pada masyarakat desa sai, tingkat pendidikan yang tinggi memungkinkan untuk peningkatan kesejahteraan hidup masyarkat di Desa Sai. Perubahan ekonomi yang terjadi pada masyarakat Desa Sai seperti: Sistem mata pencaharian yang kompleks, Jenis tanaman pertanian yang komleks, Jenis peternakan yang kompleks dan Transportasi darat dan air yang lancar.
Komunikasi Nonverbal Guru Terhadap Siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kelurahan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima Firdaus; Arief Hidayatullah; Sita Komariah
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi nonverbal guru dengan siswa ABK di SLB Negeri 1 Kota Bima. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: komunikasi nonverbal yang terjadi antara guru dengan siswa ABK memiliki perbedaan masing-masing, dimana dalam komunikasinya akan dibutuhkan cara-cara yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dari anak tersebut. Penerapan media maupun metode komunikasi dilakukan agar anak penyandang disabilitas akan lebih mudah untuk memahami apa yang disampaikan oleh gurunya, karena siswa yang mengalami kelainan fisik maupun mental sangat membutuhkan pelayanan khusus dari seorang guru. Dalam proses komunikasi nonverbal berlangsung, menggunakan beberapa jenis komunikasi nonverbal, seperti komunikasi objek digunakan untuk anak penyandang tunarungu, komunikasi sentuhan untuk anak penyandang tunanetra, dan beberapa jenis komunikasi nonverbal lainnya. Hal ini menunjukan bahwa komunikasi yang berlangsung sangatlah berbeda, tergantung dari pada jenis ketunaan yang dialami oleh siswa. Dalam proses belajar mengajar, guru berperan aktif dalam menyampaikan materi.
Perubahan Sosial Pasca Banjir Bandang pada Masyarakat Rabadompu Timur Kota Bima Firdaus; Abdul Kadir; Muh. Nur
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat Rabadompu Timur Kota Bima Pasca banjir bandang Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Penelitian ini berlansung selama dua bulan dari bulan maret sampai bulan april 2020. Lokasi penelitian yaitu di Kelurahan Rabadompu Timur Kota Bima yang merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak banjir bandang 2016. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan: Obsefasi, Wawancara dan Dokumentasi. Tehnik uji keabsahan data penelitian menggunakan tehnik triangulasi diskusi teman sejawat. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya perubahan yang terjadi pada masyarakat di Kelurahan rabadompu Timur Kota Bima setelah banjir bandang tahung 2020, adapun bentuk perubahannya yaitu: (1) Infrastruktur yang terjadi pada masyarakat rabadompu timur pasca banjir dilihat dari segi perubahan infrastruktur kehidupan yaitu: Pertama, Penataan Infrastruktur Jalan, dimana jalan yang dulunya rusak akibat banjir bandang semuanya sudah diperbaiki. Kedua, Penataan Infrastruktur Resapan Air/Got, ada yang berpendapat bahwa terjadinya banjir di kota bima diakibatkan karena mampetnya Resapan Air/Got yang ada sehingga setelah banjir bandang semua resapan air/got yang ada di kota bima semuanya sudah diperbaiki. Ketiga, Perubahan Rumah Warga, semua rumah yang rusak akibat banjir bandang mendapatkan dana perbaikan dari pemerintah sehingga setelah banjir bandang banyak sekali pembangunan rumah warga khusunya di kelurahan rabadompu timur, namun ada yang berubah dari rumah warga yaitu semua masyarakat mulai membangun rumah dari bata yang tadinya rumah panggung, dan pondasi rumah mereka lebih tinggi karena mereka khawatir terjadi banjir lagi di tahun yang akan datang. (2) Perubahan budaya yang terjadi di masyarakat kelurahan rabadompu timur pasca banjir bandang yang terjadi pada bulan desember tahun 2016 silam. perubahan sosial itu yaitu: petama, Perubahan Perilaku Sosial, perubahan ini ditandai dengan masyarakatnya kurang peduli terhadap keadaan sesama, renggangnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan pada masyarakat, budaya "weha rima" yang sudah hilang dan gotong royang yang sudah pudar. Kedua, Perubahan budaya, perubahan ini ditandai dengan memudarnya budaya yang ada di masyarakat rabadompu timur kota bima seperti; budaya rumah panggung dengan ukiran- ukirannya, kepercayaan akan makakamba-makakimbi dan lagu daerah seperti; haju jati, pasapu monca, rawa kapatu.
Interaksi Sosial Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Masyarakat di Kelurahan Nungga Kota Bima) Firdaus; Junaidin; Surip
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 2 (2020): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Interaksi Sosial Masa Pandemi Covid -19 Di Kelurahan Nungga Kota Bima. Penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelurahan Nungga kecamatan Rasanae Timurt Kota Bima. Informan dipilih secara Snowball (dengan memiliki Kritirea inklusi) dan Key Person. Tehni pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam peneletian ini yaitu reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik uji keabsahan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah teknik t riangulasi. Interaksi sosial yang terjadi di masyarakat nungga Kota Bima pada era Covid-19, Masyarakat Nungga awalnya menghentikan segala sesuatu yang berkaitan dengan interaksi dengan masyarakat lain dan hanya beraktifitas dalam rumah saja, karena terdesak akan kebu tuhan hidup seperti makanan yang harus terpenuhi maka masyarakat nungga akhirnya keluar rumah namun dengan menerapkan prokol pencegahan covid dalam beraktivitas seperti memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mencuci tangang dan tidak keluar rumah kecuali hal yang mendesak. Melihat orang-orang yang mengenakan perlengkapan pencegahan Covid-19 masyarakat Nungga menjadi was-was atau cemas akan keselatan mereka dari virus ini, sehingga mereka hanya keluar rumah seperlunya saja. Selain itu pada masyarakat nungga Kota Bima dalam berinteraksi saling mengingatkan tentang Corona juga terjadi dan biasanya ini terjadi pada saat masyarakat hendak melakukan sentuhan fisik seperti salaman dan cium pipi kanan dan cium pipi kiri (perempuan) yang biasanya juga mereka lupa tentang Corona, karena salaman bagi masyarakat nungga adalah interaksi yang wajib jika bertemu dan berpisah. Dengan pemasangan spanduk sosialisasi Virus Corona diharapkan masyarakat nungga tahu tentang Virus Corona, bagaimana penyebarannya dan bagaimana pencegahannya, selain dari itu pemasangan spanduk pelarangan untuk berinteraksi dengan masyarakat lain juga dimaksudkan untuk mencegah penuraran Virus Corona, maksud dari pemasangan portal adalah untuk menghidari warga lain untuk sementara tidak diperkenankan untuk datang berkunjung dan pembatasan masyarakat nungga agar tidak melakukan kontak dengan masyarakat luar demi keselamatan, maksud pemasangan pos jaga di tiap pintu masuk adalah untuk menjaga agar tidak ada warga yang keluar masuk sembarangan dan kalaupun terpaksa untuk keluar masuk harus di periksa dulu suhu tubuhnya untuk keselamatan masyarakat nungga, Virus Corona Satu orang terjangkit maka semua akan ikut terjangkit.
STRATEGI TOKOH MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI DESA RAI OI KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA Firdaus; Junaidin; Sita Komariah; Ihwan
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 8 No. 1 (2021): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59050/jkk.v8i1.83

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima dan Untuk mengetahui Strategi komunikasi tokoh masyarakat dalam penanganan KDRT di Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima. enis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini berlokasi di Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 Bulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Pengamatan (observasi), Wawancara dan Dokumentasi. informan dalam penelitian ini yaitu Tokoh Masyarakat, dan Masyarakat yang ada di Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima. tehnik analisis data yang digunakan yaitu Analisis data, Reduksi data dan Penarikan kesimpulan. tehnik uji keabsahan data menggunakan tehnik triangulasi sumber. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: (1) Faktor penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga di Disa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima yaitu; Penghasilan (uang belanja), Masalah asmara (kecemburuan), Intervensi orang tua (mertua), Tidak memperhatikan anak karena lebih banyak melakukan hal lain, Minuman keras (mabuk-mabukkan), dan judi. (2) Strategi tokoh masyarakat dalam penanganan Kekerasan dalam rumah tangga di Desa Rai Oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima yaitu; Who (Siapa). Berkaitan dengan komunikator atau orang yang menyampaikan pesan, Says What (Apa). Berkaitan dengan isi pesan yang disampaikan kepada orang lain, Channel (Media). Berkaitan dengan alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan, Whom (Penerima). Berkaitan dengan siapa yang menerima pesan, dan Effect (efek). Berkaitan dengan bagaimana efek setelah pesan itu disampaikan.
INTERAKSI SOSIAL ETNIS BIMA, NTT, DAN ETNIS JAWA (Studi pada Masyarakat di BTN Tambana Kota Bima) Firdaus
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 5 No. 1 (2018): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana proses Interaksi etnis Bima, NTT dengan etnis Jawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan menggunakan teori atribusi eksternal. Teori atribusi eksternal adalah teori yang membahas tentang prilaku seseorang. Apakah itu di sebabkan karena faktor internal, misalnya sifat, karakter, sikap, dan sebagainya. Atau karena faktor eksternal, misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan cara snow ball. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang di gunakan dengan cara reduksi data, model data serta penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa komunikasi antar budaya yang terjadi antara etnis Bima, NTT dengan etnis Jawa terjalin dengan baik. Namun interaksi yang terjadi pada awal perkenalan antara kedua budaya ini dapat dikatakan belum begitu baik, dimana antara keduanya hanya melakukan pengamatan tanpa diketahui oleh warga baru atau sebaliknya. Selanjutnya warga saling bertanya kepada warga lain yang mereka angga plebih banyak tahu informasi mengenai warga yang sedang mereka amati. Setelah beberapa kali bertemu antar warga dan saling menyapa, barulah antara satus ama lain saling mengungkapkan informasi diri mereka untuk mengetahui informasi antara satu sama lain. komunikasi yang berlangsungpun cukup efektif dan tidak memiliki hambatan yang begitu berarti. Pengaruh budaya Bima pun cukup dirasakan oleh pendatang Jawa. Bentuk interaksi yasng terjadi di BTN Tambana yang terjadi pada masyarakat Bima, NTT dan Jawa, berjalan dengan baik hal ini dikeranakan adanaya kesadaran antar mayarakat di BTN Tambana, bentuk interaksi yang terjadi seperti berbicara dengan mengguanakan Bahasa Indonesia hal ini dilakukan sebagai penghormatan pada pendatang yang belum memahami bahasa Bima, selain itu masyarakat disana sering saling tegur menegur jika berpapasan dijalan hal ini untuk mempererat kekeluargaan mereka, selain itu masyarakat tambana sering melakukan gotong royong untuk membersihkan lingkungan itu untuk bersosialisasi maupun untuk sekedar silatuhrahim. Masyarakat Tambana sering melalukan perlombaan jika ada momen-momen seperti 17 Agustus mereka selalu berpartisipasi agar mempererat silatuhrahim dan kekeluargaan mereka.