Ariani Rosadi
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Komunikasi Dinas Pariwisata Dalam Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan Lokal Di Kota Bima Lubis Hermanto; Ariani Rosadi; Muhsinin
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 6 No. 2 (2019): November: Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa pada Dinas Pariwisata Kota Bima; 2) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya pada Dinas Pariwisata Kota Bima; 3) Untuk mengetahui strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui melibatkan peran pemerintah pada Dinas Pariwisata Kota Bima. Adapun jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan informan secara purposive sampling atau sistem pemilihan dengan snowball sampling. Kemudian teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis terhadap sejumlah variabel penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: pertama, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa, baik melaksanakan fungsi pengawasan dengan penyediaan informasi tentang pelestarian kebudayaan lokal, melaksanakan fungsi penghubung, melaksanakan fungsi tranfer budaya melalui sosialisasi dan pendidikan tentang pelestarian kebudayaan lokal, maupun melaksanakan fungsi hiburan tentang pelestarian kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Kedua, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya, baik festival/pertunjukan tentang seni kebudayaan lokal, pameran-pameran kebudayaan lokal, maupun sarasehan/seminar tentang kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Ketiga, berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui peran pemerintah, baik melakukan pembinaan tentang kebudayaan lokal, melakukan pelestarian tentang kebudayaan lokal, maupun melakukan dalam pengembangan tentang kebudayaan lokal, maka hasilnya sudah cukup baik dan memadai. Dari beberapa kesimpulan di atas, maka disajikan beberapa saran, sebagai berikut: Pertama, walaupun hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui media massa dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan. Kedua, hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui pementasan-pementasan budaya dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan. Ketiga, hasil yang diperoleh berdasarkan strategi komunikasi pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal melalui melibatkan peran pemerintah, dengan hasilnya sudah cukup baik dan memadai, akan tetapi tetap disarankan agar mempertahankan hasil yang telah dicapai dan diusahakan agar hasilnya terus dimaksimalkan.
Studi Kecakapan Komunikasi Aparatur Sipil Negara pada Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima Lubis Hermanto; Ariani Rosadi; Leo Nardo
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 7 No. 1 (2020): Mei : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berjudul“Studi Kecakapan Komunikasi Aparatur Sipil Negara Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima”. Masalah penelitian ini adalah : 1) Bagaimana Kecakapan Komunikasi Organisasi Aparatur Sipil Negara Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima?Tujuan penelitian ini yakni: 1) Untuk mengetahui Kecakapan Komunikasi Aparatur Sipil Negara Pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima.Jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah semua Aparatur Sipil Negara pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis secara deskriptif kualitatif.Berdasarkan analisis deskriptif kualitatif, maka hasil penelitian yang diperoleh yaitu: Pertama, keempat kecakapan komunikasi Aparatur Sipil Negara pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima, baik keterampilan mendengarkan, keterampilan memberi dan menerima umpan balik, keterampilan menunjukkan ketegasan, maupun keterampilan menangani konflik, maka hasilnya sudah sangat baik dan komunikasi sangat harmonis dan manusiawi. Kedua, berdasarkan komponen komunikasi yang efektif pada Badan Kesatuan Bangsa Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kota Bima, yaitu adanya penerimaan yang cermat dari isi pesan yang dimaksud (pengertian), terjalinnya rasa saling akrab, mempengaruhi sikap, hubungan sosial yang baik, kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri kita di tengah orang- orang yang kita ajak berkomunikasi (empati), dan perhatian (care), maka hasilnya sudah sangat baik dan komunikasinya sangat lancar, harmonis, dan manusiawi.Adapun saran dari penulis adalah sebagai berikut, Pertama, kecakapan komunikasi Aparatur Sipil Negara, dengan hasilnya dinilai informan sudah sangat baik, maka hendaknya untuk mempertahankan hasil yang sudah ada, dan seyogyanya lebih ditingkatkan lagi.Kedua, komponen komunisai yang efektif, dengan hasilnya dinilai informan sudah sangat baik dan untuk mempertahankan hasil yang sudah ada seyogyanya lebih ditingkatkan lagi di masa-masa yang akan datang agar komunikasi yang terjalin lebih fleksibel.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI KEARIFAN BUDAYA LOKAL (Studi Pada Desa Wisata “Uma Lengge” Maria Kecamatan Wawo Kab. Bima) Lubis Hermanto; Ariani Rosadi
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Vol. 5 No. 2 (2018): November : Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan
Publisher : Universitas Mbojo Bima - Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya merupakan salah satu sistem tatanan yang mengatur kehidupan manusia. Hadirnya budaya merupakan khazanah kehidupan yang selalu harus dijaga kelestariannya. Indonesia adalah Negara yang memiliki sejarah akan warisan budaya yang sangat berpengaruh akan tatanan sistem Negara. Melalui semboyan Bhineka Tunggal Ika, jelas bahwa Negara kita dibangun atas pondasi sebuah budaya melalui kearifan lokal budaya di tiap-tiap Daerahnya. Selain terkenal karena pacuan kudanya, daya tarik wisata lainnya yang bisa dikunjungi di Bima adalah rumah tradisionalnya yang disebut Uma Lengge dan Uma Jompa, salah satu rumah adat tradisional yang berdiri sejak ratusan tahun silam dimana rumah tradisonal itu adalah peninggalan asli nenek moyang suku Bima. Seiring perubahan zaman, kualitas Uma Lengge maupun Uma Jompa banyak yang mengalami perubahan. Oleh karena perkembangan zaman juga, masyarakat lebih memilih tinggal di rumah yang lebih luas dan nyaman, maka keberadaan uma lengge ini sudah semakin terkikis dan tertinggal. Fungsinya pun yang dahulunya sebagai tempat tinggal sudah dialihkan hanya sebagai lumbung padi dan terpisah dari rumah penduduk. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data penelitian antara lain : observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian teknik analisa data dengan menggunakan reduksi data, display data dan pengambilan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, peran Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten Bima, maupun Pemerintah Kecamatan Wawo dalam mendukung serta menjaga dari nilai-nilai budaya kearifan lokal yaitu eksistensi desa wisata “Uma Lengge” sudah dirasakan oleh masyarakat Maria Wawo, terlihat dari keseriusan Pemerintah dalam mengelola dan melestarikan aset Daerah maupun Negara antara lain dengan ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata sebagai kategori Desa Wisata, serta dibentuknya petugas-petugas pelaksana yang menjaga Desa Wisata “Uma Lengge” yang sekaligus digaji khusus oleh Pemerintah. Kedua, Lembaga adat Desa Maria sebagai sebuah organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Bima adalah wadah pemangku budaya yang bersinergi dengan masyarakat dalam menjaga dan melestarikan kearifan budaya lokal khususnya “Uma Lengge”. Ketiga, Persepsi masyarakat akan eksistensi dari Desa Wisata “Uma Lengge” Maria Wawo menunjukkan bahwasannya masyarakat Wawo sangat bangga akan warisan leluhur kebudayaan “Uma Lengge”. Eksistensi “Uma Lengge” tercermin dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh segenap unsur baik masyarakat, pemerintah, swasta, pemerhati budaya, yaitu dengan mengadakan festival “Uma Lengge” yang diadakan di Desa Wisata “Uma Lengge” Maria Wawo.