Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pola Asuh Orang Tua Tunggal Ayah (Single Father) dalam Menanamkan Karakter Disiplin Anak Usia Sekolah Dasar Putri Puspa Arum; Yuentie Sova Puspidalia
AL-THIFL : Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol. 2 No. 1 (2022): Wujud Peran Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah maupun
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.206 KB) | DOI: 10.21154/thifl.v2i1.969

Abstract

Abstrak Selain menjalankan peran sebagai pencari nafkah, ayah juga mengasuh dalam pembentukan karakter. Ketidakhadiran seorang ibu membuat ayah kesulitan membagi waktu antara pekerjaan dan urusan rumah tangga termasuk dalam pengasuhan anak. Akibatnya, ayah tidak konsisten dalam pola pengasuhan, aturan yang berubah-ubah, kurang tegas dalam menanamkan karakter disiplin, dan juga emosi yang tidak stabil mempengaruhi perkembangan anak. Sehingga, anak menjadi kurang disiplin. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan bentuk pola asuh dan upaya orang tua tunggal ayah (single father) dalam menanamkan karakter disiplin anak usia sekolah dasar di dusun Seweru, Kare, Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman meliputi teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) pola asuh yang diterapkan oleh orang tua tunggal ayah (single father) di Dusun Seweru, Kare, Madiun dalam menanamkan karakter disiplin anak usia sekolah dasar yaitu pertama, pola asuh demokratis, pola asuh permisif, dan pola asuh situasional. (2) Upaya yang dilakukan oleh orang tua tunggal ayah (single father) di Dusun Seweru, Kare, Madiun dalam menanamkan karakter disiplin anak usia sekolah dasar, yaitu melalui pemberian teladan oleh orang tua, kebersamaan orang tua dalam merealisasikan aturan/nilai moral, menghayati dunia anak, pemberian aturan dan konsekuensi logis, mengontrol perilaku anak, pengajaran nilai agama sebagai dasar penanaman karakter disiplin.
SINESTESIA PADA KUMPULAN PUISI ROMANTIS KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO: KAJIAN SEMANTIK Robby Yudhi Nurhana; Wahyu Fifit Setyaningrum; Yuentie Sova Puspidalia
SEBASA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 7 No 2 (2024): SeBaSa
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sbs.v7i2.26413

Abstract

This paper is to describe the use of synesthesia in romantic poems by Sapardi Djoko Damono. The data source is a collection of romantic poems by Sapardi Djoko Damono containing synesthesia, namely Hujan Bulan Juni, Kuhentikan Hujan, Sajak Putih, Gerimis Jatuh, Hujan dalam Komposisi 1, and Hujan dalam Komposisi 2. Given that this research uses a qualitative descriptive approach, the data used is in the form of exposure to poetry texts in a collection of romantic poems by Sapardi Djoko Domono containing synesthesia elements. To find the synesthesia in question, an analysis with read and write technique is used. Through analysis based on Leech's theory of meaning types. The results showed that synesthesia is found in 6 poems out of 22 romantic poetry collections by Sapardi Djoko Damono. In the poem Hujan Bulan Juni there is one synesthesia, namely vision-feeling (heart). Kuhentikan Hujan, there are two synesthesia, namely vision-feeling (heart) and vision-touching. Sajak Putih, there is one synesthesia, namely hearing-sight. Gerimis Jatuh, there are two synesthesia: hearing-sensing and seeing-sensing. Hujan dalam Komposisi 1, there are two synesthesia: hearing-sensing and smell-sensing. Hujan dalam Komposisi 2, there is one synesthesia, namely hearing-sight. Synesthesia can be used effectively in enriching the reader's experience, creating a deeper and emotional picture because synesthesia is a literary technique that combines two or more senses to create a more complex and rich picture.
Pemaknaan Semiotika pada Poster dalam Kampanye Capres dan Cawapres Tahun 2024: Tinjauan Semantik najmatuzzahiroh; nova riyanti; anis rahmadhani; yuentie sova puspidalia
Hasta Wiyata Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Hasta Wiayata
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.hastawiyata.2024.008.01.08

Abstract

This research was promoted by several posters in the 2024 capres and cawapres campaigns namely the couple Anies – Baswedan, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka and Ganjar Pranowo – Mahfud M.D. The research aims to analyze semiotic digestion on posters used in the presidential and vice presidential campaigns in the context of the General Election 2024, with a focus on semantic aspects. In a political context, posters are a powerful visual communication medium to convey a message to potential voters. In semiotic studies, posters can be studied from the point of view of symbols, icons, and indices that make up meaning. The research method used was a qualitative analysis of the campaign posters of various capres and cawapres candidates competing in the 2024 General Election. And also using content analysis techniques. Data is analyzed by considering semiotic elements such as images, text, colors, and layouts. The results show that semiotic fertilization on the 2024 capres and cawapres campaign posters was heavily influenced by the political, cultural, and social context at the time. Through semantic analysis, posters can reveal the values, visions, and missions of candidates, as well as try to influence voter perceptions and attitudes. For example, the use of certain colors, symbols, and specific visual language can arouse emotions, identification, and solidarity with a particular candidate.