Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Expert System for Diagnosing Diseases in Cats Using the Forward Chaining Method Edward Robinson Siagian; Ibrahim; Ade Sarah Huzaifah
Jurnal Multimedia dan Teknologi Informasi (Jatilima) Vol. 5 No. 01 (2023): Jatilima : Jurnal Multimedia Dan Teknologi Informasi
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54209/jatilima.v5i01.387

Abstract

An expert system for diseases in cats is an application that aims to helps in diagnosing disease in cats based on its symptoms and signs observed. The forward chaining method is used in this system to collect information from users, apply existing rules, and reach a final diagnosis. In this method, the expert system will start with the information provided by the user or results of observations, and use existing rules to reach conclusions or final diagnosis. The main steps in the forward chaining method include collection information, activating rules, evaluating conditions, and iterating until a final diagnosis is reached.While these methods can provide initial advice in diagnosing feline diseases, it is important to remember that expert systems are no substitute for a comprehensive medical assessment by a qualified veterinarian.
Analisa Perangkat Jaringan Komputer Kampus R.A. Fattah Adriansyah; Ade Sarah Huzaifah; Annisa Fadhillah Pulungan
Jurnal Minfo Polgan Vol. 12 No. 2 (2023): Artikel Penelitian 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v12i2.13267

Abstract

Jaringan komputer memainkan peran penting di seluruh dunia. Dimana standar protokol jaringan komputer terdiri dari tujuh lapisan yang digunakan sebagai arsitektur komunikasi, yang masing-masing berperan dalam komunikasi jaringan komputer. Switch adalah perangkat layer 2 dalam jaringan komputer yang menghubungkan device di broadcast domain yang sama, namun untuk device di broadcast domain yang berbeda tidak dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa menggunakan perangkat layer 3 seperti router. Router merutekan paket dari pengirim ke penerima menggunakan alamat IP yang diarahkan sesuai dengan tabel routing yang ada. Sedangkan si tabel routing ditentukan oleh protokol routing yang digunakan. Ada beberapa protokol routing yang tersedia, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dan untuk mendukung kebutuhan yang unik setiap organisasi, maka organisasi tersebut perlu desain jaringan yang unik pula. Begitu pula dengan protokol routing yang digunakan juga harus disesuaikan. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengatasi broadcast yang biasa terjadi pada jaringan kampus dan mengurangi kemungkinan terjadinya broadcast storm dengan cara memisahkan broadcast domain menggunakan router. Eksperimen ini juga membandingkan protokol routing RIP dan OSPF yang diterapkan di jaringan tersebut untuk mencari tahu protokol routing mana yang cocok untuk topologi jaringan kampus yang umum digunakan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jaringan komputer kampus dengan menggunakan router dapat mengidentifikasi dan memantau masalah yang terjadi, membagi broadcast collision, dan juga melakukan pemilihan rute/jalur. Hal ini memudahkan dalam mengatasi masalah dan memaksimalkan kinerja jaringan komputer kampus. Jaringan komputer kampus yang menggunakan router dan mengkonfigurasi protokol routing OSPF memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan protokol routing RIP yang dikonfigurasi.