Jaringan komputer memainkan peran penting di seluruh dunia. Dimana standar protokol jaringan komputer terdiri dari tujuh lapisan yang digunakan sebagai arsitektur komunikasi, yang masing-masing berperan dalam komunikasi jaringan komputer. Switch adalah perangkat layer 2 dalam jaringan komputer yang menghubungkan device di broadcast domain yang sama, namun untuk device di broadcast domain yang berbeda tidak dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa menggunakan perangkat layer 3 seperti router. Router merutekan paket dari pengirim ke penerima menggunakan alamat IP yang diarahkan sesuai dengan tabel routing yang ada. Sedangkan si tabel routing ditentukan oleh protokol routing yang digunakan. Ada beberapa protokol routing yang tersedia, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya. Dan untuk mendukung kebutuhan yang unik setiap organisasi, maka organisasi tersebut perlu desain jaringan yang unik pula. Begitu pula dengan protokol routing yang digunakan juga harus disesuaikan. Pada penelitian ini dilakukan percobaan untuk mengatasi broadcast yang biasa terjadi pada jaringan kampus dan mengurangi kemungkinan terjadinya broadcast storm dengan cara memisahkan broadcast domain menggunakan router. Eksperimen ini juga membandingkan protokol routing RIP dan OSPF yang diterapkan di jaringan tersebut untuk mencari tahu protokol routing mana yang cocok untuk topologi jaringan kampus yang umum digunakan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jaringan komputer kampus dengan menggunakan router dapat mengidentifikasi dan memantau masalah yang terjadi, membagi broadcast collision, dan juga melakukan pemilihan rute/jalur. Hal ini memudahkan dalam mengatasi masalah dan memaksimalkan kinerja jaringan komputer kampus. Jaringan komputer kampus yang menggunakan router dan mengkonfigurasi protokol routing OSPF memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan protokol routing RIP yang dikonfigurasi.