Pendahuluan: Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi sempurna bagi bayi karena ASI memiliki banyak manfaat. WHO dan UNICEF merekomendasikan bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan. Pemberian ASI dimulai pada 1 jam pertama kehidupan. Namun masih banyak ibu yang gagal memberikan ASI dikarenakan ibu merasa ASI-nya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Kurangnya pemahaman ibu tentang tanda bayi cukup ASI sering menjadi penyebab ibu memberikan nutrisi lain selain ASI sehingga menyebabkan rendahnya cakupan pemberian ASI Ekslusif. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kurangnya pengetahuan ibu. Dalam mencapai keberhasilan ASI Ekslusif diperlukan peningkatan pengetahuan ibu sejak masa kehamilan dengan memberikan edukasi kesehatan. Agar informasi yang diberikan mudah dimengerti maka diperlukan media yang menarik dan lebih mudah diterima oleh sasaran. Tujuan penelitian yaitu mengetahui perbedaan efektivitas media edukasi weblog dan leaflet tentang pengetahuan tanda bayi cukup ASI. Metode: Desain penelitian menggunakan quasi experiment dengan desain pretest-posttest with control group design. Populasi penelitian ibu hamil primigrapida TM III sebanyak 38 ibu hamil. Teknik sampling total sampling terdiri dari 16 responden masing-masing kelompok. Analisis menggunakan paired t-test dan independent t-test. Mendapatkan Ethical Clearance dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hasil dan Pembahasan: Selisih skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi kelompok eksperimen uji paired t-tes (18,84 dengan p=0,000). Hasil paired t-tes selisih skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi kelompok kontrol (11,72 dengan p=0,000). Berdasarkan uji independen t-test pada kelompok kontrol dan intervensi dilihat dari perbedaan selisih nilai posttest dan pretest pada masing-masing kelompok didapatkan p value 0,002 berarti ada perbedaan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: Media edukasi weblog maupun media leaflet sama-sama mampu meningkatkan pengetahuan ibu, akan tetapi media edukasi weblog lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bayi cukup ASI dibandingkan media leaflet.