Menjaga kualitas makanan sangat penting untuk menyediakan makanan yang sehat dan aman. Hal ini dapat melindungi konsumen, terutama pasien, dari keracunan makanan. Penjamah makanan harus menerapkan personal hygiene yang baik. Namun, pengetahuan dan peran mereka mungkin mempengaruhi praktik. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis hubungan antara pengetahuan dan peran penjamah makanan dengan praktik higiene di Instalasi Gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan peran serta fungsi dengan praktik personal hygiene penjamah makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit. Penelitian ini menggunakan gyang dilakukan gabungan kualitatif dan kuantitatif kepada 12 penjamah makanan (terdiri dari 2 orang peracik, 3 juru masak, dan 7 penata boga) di sebuah Rumah Sakit Instalasi Gizi. Pengumpulan data menggunakan observasi praktik kebersihan, wawancara, dan kuesioner. Pengamatan dilakukan dua kali pada pagi dan sore hari. Analisis data statistik menggunakan Chi-Square dan Pearson Test. Selanjutnya, analisis naratif dilakukan pada data kualitatif. Tidak ada hubungan antara pengetahuan penjamah makanan dengan penerapan personal hygiene pada pegawai shift pagi (p=0,42) dan shift sore (p=0,53). Peran fungsi penjamah makanan memiliki nilai personal higiene yang berbeda antara juru racik (23.5 25 ± 2.07), juru masak (20.7 ± 3.05), dan penata boga (23.25 ± 0.71). Tidak ada hubungan yang ditemukan antara pengetahuan dan praktik personal higiene mereka. Ada praktik yang berbeda di antara penjamah makanan berdasarkan peran mereka. Diperlukan pengawasan dari pihak terkait untuk mengontrol kepatuhan staf terhadap praktik personal hygiene.