Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Material Bambu Untuk Pembuatan Bodi Speed Boat Andi Lamappasessu; Dwi Rahmalina
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol 13 No 2 (2023): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v13i2.5291

Abstract

Penelitian tentang penggunaan serat alam dalam berbagai bidang teknik semakin berkembang. Penelitian yang berkembang menginginkan suatu bahan mudah diperoleh, mudah diolah sesuai peruntukannya, murah, memenuhi persyaratan mekanik dan fisik serta ramah terhadap lingkungan. Penggunaan material Bamboo (Bamboo Strip Reinforced/BSR) dengan sistem laminasi, untuk pembuatan Speed Boat menjadi alternatif sebagai pilihan material lain selain material yang sebelumnya banyak digunakan yaitu: Besi, Aluminium, Fiberglass Reinforced Polymer dan kayu. Bambu yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan Speed Boat adalah bambu Andong (Gigantochloa pseudoarundinacea) untuk pembuatan kulit Body Speed Boat. Untuk memastikan material bambu yang digunakan dapat memenuhi persyaratan sifat mekanik sebagai bahan pembuatan Speed Boat dengan proses manufaktur Hand Lay Up Laminate dan sistem Composite, maka dilakukan analisis terhadap hasil pengujian kekuatan tarik, kekuatan lentur, modulus elastisitas dan berat jenis Fiber Bamboo Reinforced Polymer (FBR). Langkah berikutnya adalah membandingkan hasil kuat tarik, kuat lentur, modulus elastisitas dan berat jenis bahan bambu terhadap material komposit Fiberglass Reinforced Polymer (FRP). Adapun standar yang digunakan untuk uji tarik, lentur, modulus elastisitas dan kerapatan material adalah Peraturan Kapal Fiberglass 2016 dan Peraturan BKI, Peraturan Klasifikasi dan Konstruksi Kapal Kayu 2016, Biro Klasifikasi Indonesia untuk Material Pembuatan Speed Boat, ISO 527-4 dan ISO 14125. Dari hasil pengujian akan dipilih jenis material yang memiliki karakteristik mekanik terbaik untuk digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan body kapal/speed boat, akan menjadi sumber informasi untuk penyusunan Peraturan & Ketentuan BKI terkait pembuatan kapal / speed boot dari bahan bambu, sebagai acuan penyusunan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk pembuatan kapal / speed boat.
Efek Penambahan Penguat Serat Bambu Andong dan Serat Kaca pada Komposit untuk Aplikasi Badan Speed Boat Daffa Alvian Iswandi; Andi Lamappasessu; Dwi Rahmalina
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i2.5123

Abstract

In materials technology, natural fibers can be employed as reinforcing materials to create materials that are lightweight, strong, environmentally friendly, and inexpensive. Bamboo is sturdy, light in weight, and simple to work with. The hull of a ship is the most critical component, and it needs to be made of material that is both strong and light. The hand-lay-up method is employed throughout the composite sheet invoice process. Reinforcing fiber content in composite material sheets varies by 4%, 5%, and 6% between the two types of fibers used: glass fiber and bamboo fiber. ISO 14125 Bending Test and ISO 527-4 Tensile Test According to the results of tensile testing on andong bamboo fiber, code A, which consists of 4% fiber and 96% matrix, has a significant strength value, and code C, which consists of 6% glass fiber and 94% matrix, has a significant strength value. According to the results of the bending test for bamboo fiber, code A, which consists of 4% fiber and 96% matrix, has a significant strength value. According to the results of research on the type of glass fiber, code C, which consists of 6% glass fiber and 94% matrix, has a significant strength value.
Pengembangan Material Bambu Untuk Pembuatan Bodi Speed Boat Andi Lamappasessu; Dwi Rahmalina
Teknobiz : Jurnal Ilmiah Program Studi Magister Teknik Mesin Vol. 13 No. 2 (2023): Teknobiz
Publisher : Magister Teknik Mesin Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/teknobiz.v13i2.5291

Abstract

Penelitian tentang penggunaan serat alam dalam berbagai bidang teknik semakin berkembang. Penelitian yang berkembang menginginkan suatu bahan mudah diperoleh, mudah diolah sesuai peruntukannya, murah, memenuhi persyaratan mekanik dan fisik serta ramah terhadap lingkungan. Penggunaan material Bamboo (Bamboo Strip Reinforced/BSR) dengan sistem laminasi, untuk pembuatan Speed Boat menjadi alternatif sebagai pilihan material lain selain material yang sebelumnya banyak digunakan yaitu: Besi, Aluminium, Fiberglass Reinforced Polymer dan kayu. Bambu yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif pembuatan Speed Boat adalah bambu Andong (Gigantochloa pseudoarundinacea) untuk pembuatan kulit Body Speed Boat. Untuk memastikan material bambu yang digunakan dapat memenuhi persyaratan sifat mekanik sebagai bahan pembuatan Speed Boat dengan proses manufaktur Hand Lay Up Laminate dan sistem Composite, maka dilakukan analisis terhadap hasil pengujian kekuatan tarik, kekuatan lentur, modulus elastisitas dan berat jenis Fiber Bamboo Reinforced Polymer (FBR). Langkah berikutnya adalah membandingkan hasil kuat tarik, kuat lentur, modulus elastisitas dan berat jenis bahan bambu terhadap material komposit Fiberglass Reinforced Polymer (FRP). Adapun standar yang digunakan untuk uji tarik, lentur, modulus elastisitas dan kerapatan material adalah Peraturan Kapal Fiberglass 2016 dan Peraturan BKI, Peraturan Klasifikasi dan Konstruksi Kapal Kayu 2016, Biro Klasifikasi Indonesia untuk Material Pembuatan Speed Boat, ISO 527-4 dan ISO 14125. Dari hasil pengujian akan dipilih jenis material yang memiliki karakteristik mekanik terbaik untuk digunakan sebagai bahan baku alternatif pembuatan body kapal/speed boat, akan menjadi sumber informasi untuk penyusunan Peraturan & Ketentuan BKI terkait pembuatan kapal / speed boot dari bahan bambu, sebagai acuan penyusunan SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk pembuatan kapal / speed boat.