Penelitian ini didasarkan pada implementasi Polmas yang masih jauh dari harapan sehingga sekalipun sudah banyak memberikan manfaat dan perubahan di tubuh Polri ke arah lebih baik, namun manfaatnya belum secara signifikan dirasakan oleh masyarakat. Dari berbagai analisa dan evaluasi yang dilakukan, salah satu titk lemah dalam implementasi Polmas saat ini terletak pada masih terbatasnya kualitas SDM Polri Petugas Polmas, terutama terhadap pemilikan kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan sebagai akibat belum optimalnya penerapan manajemen rekrutmen dan pelatihan yang dilaksanakan. Dampaknya, peran-peran Petugas Polmas sebagai anggota tim manajemen sekaligus pelaksana utama di lapangan, masih belum optimal. Kondisi ini menjadikan sistem kerja yang terbangun juga belum dapat diintegrasikan, dikoordinasikan, dan disinkronisasikan dengan baik, dan apabila hal ini berlanjut diprediksikan akan berdampak kepada tugas pengamanan dalam Pemilu 2024 maupun dalam rangka mewujudkan Kamdagri yang kondusif. SDM Polri Petugas Polmas merupakan ujung tombak sekaligus faktor kunci keberhasilan implementasi Polmas.Menyikapi permasalahan di atas, maka dalam rangka implementasi Polmas sehingga dapat terakselerasi dengan baik sehingga secara signifikan dapat berkontribusi terhadap Pengamanan Pemilu 2024 dalam rangka terwujudnya Kamdagri yang kondusif, pemberdayaan SDM Polri Petugas Polmas hendaknya dibangun melalui penerapan manajemen berbasis kompetensi, melalui visi : “Mewujudkan SDM Polri yang kapabel, kredibel, dan akuntabel dalam pelaksanaan tugas, fungsi, dan peranannya selaku Petugas Polmas”. Sesuai dengan akar permasalahan yang dihadapi, untuk mencapai visi tersebut perlu ditempuh melalui penerapan rekrutmen dan pelatihan yang berbasis kompetensi, serta melalui pengembangan iklim/budaya kerja baru mampu merangsang pengembangan diri petugas Polmas secara komprehensif, serta dilakukan melalui upaya-upaya khusus untuk dijadikan komitmen bersama dan dilaksanakan secara konsisten, konsekuen, dan berkelanjutan.