Usman
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Model Literasi Al-Qur’an Berbasis Digital Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Peserta Didik di UPTD SMP Negeri 4 Parepare: Application of the Digital-Based Al-Qur'an Literacy Model in Increasing Students' Motivation to Study PAI at UPTD SMP Negeri 4 Parepare Sitti Aminah; Hamdana Said; Marhani; Usman; Abdul Halik
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 18 No 2: Juli 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v18i2.3891

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keberhasilan penerapan model literasi Al-Qur’an berbasis digital dalam meningkatkan motivasi belajar PAI peserta didik kelas VIII.1 di UPTD SMP Negeri 4 Parepare. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model siklus dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 2 siklus dengan empat tahapan pada siklusnya yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan/observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model literasi Al-Qur’an berbasis digital melalui 2 siklus telah berhasil diterapkan pada peserta didik. Pada Siklus I terdapat 2 peserta didik yang merasa tidak senang menerapkan, 5 peserta didik merasa tidak mudah menerapkan dan 2 peserta didik yang merasa tidak terbantu dalam belajar, artinya pada siklus I terdapat 9 peserta didik atau 45 % yang masih terkendala dalam penerapannya. Dan setelah diadakan perbaikan pada siklus II keberhasilannya mencapai 100%. Adapun peningkatan motivasi belajar melalui penerapan model literasi Al-Qur’an berbasis digital, data menunjukkan bahwa: (1)) Kondisi awal motivasi belajar peserta didik sebelum dilakukan penelitian dapat digambarkan bahwa sebanyak 20 peserta didik hanya 2 peserta didik atau 10% berada pada kategori motivasi sangat baik, 3 peserta didik atau 15% kategori motivasi baik, 3 peserta didik atau 15% kategori motivasi cukup dan 12 peserta didik atau 60% kategori motivasi kurang. (2) Setelah dilakukakan tindakan pada siklus I, motivasi belajar peserta didik sudah mengalami peningkatan. Dari 20 peserta didik, meski tidak ada lagi peserta didik berada pada kategori kurang, namun sebagian besar peserta didik masih berkategori cukup yaitu 12 atau 60%, 6 peserta didik atau 30% kategori motivasi baik, dan 2 peserta didik atau 10% kategori motivasi sangat baik, artinya pada kategori baik baru terjadi peningkatan sebanyak 15% dan 10% pada kategori amat baik, sehingga peneliti merasa masih perlu melanjutkan penelitian pada siklus II. (3) Setelah dilakukan tindakan pada siklus II, meskipun masih terdapat 2 peserta didik atau 10% yang memiliki motivasi belajar kategori cukup namun motivasi belajar peserta didik mengalami peningkatan secara signifikan. Dari 20 peserta didik 11 peserta didik atau 55% kategori motivasi baik, 7 peserta didik atau 35% berada pada kategori motivasi sangat baik, artinya pada kategori ini telah terjadi peningkatan sebanyak 25%. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan motivasi belajar hasil ketercapaiannya sudah sangat tinggi yakni 90%. Oleh karena itu penelitian ini dihentikan pada siklus II.