Yuti Munica
Universitas Negeri Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Subjective Well-Being Siswa Ditinjau dari Virtue Temperance dan Coping Stress Yuti Munica; Eem Munawaroh
TERAPUTIK: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 5, No 3 (2022): Teraputik: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Pusat Kajian Bimbingan dan Konseling FIPPS Unindra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26539/teraputik.53873

Abstract

Penelitian ini berujuan untuk: (1) mengetahui gambaran tingkat temperance pada siswa SMK, (2) mengetahui tingkat coping stress, (3) mengetahui gambaran pengaruh virtue temperance dan coping stress pada siswa SMK di Purwokerto. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis korelasional. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala psikologi dengan instrument Subjective Well-Being yang mengadaptasi dari Flourishing Scale (FS), Scale Positif and Negative Experience (SPANE) dengan jumlah butir pernyataan 14 item, skala temperance sebanyak 17 item, dan coping stress sebanyak 12 item. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Purwokerto, siswa SMK Negeri 2 Purwokerto, dan siswa SMK Negeri 3 Purwokerto dengan jumlah sampel sebanyak 289 yang ditentukan dengan teknik cluster sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif menggambarkan tingkat virtue temperance, coping stress dan subjective well-being. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linear ganda untuk mengetahui pengaruh virtue temperance dan coping stress terhadap subjective well-being siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara virtue temperance dan coping stress terhadap subjective well-being siswa. Implikasi penelitian ini terhadap Bimbingan dan Konseling yaitu menjadi rujukan dalam mengembangkan kelimuan bimbingan dan konseling di sekolah khususnya yang berkaitan dengan subjective well-being serta sebagai rujukan dalam Menyusun layanan bimbingan dan konseling guna meningkatkan subjective well-being maupun karakter positif siswa