Informalitas di perkotaan memiliki keterkaitan terhadap berbagai unsur, dapat berupa sosial, ekonomi, politik, pemerintahan, psikologi, kemasyarakatan dan tentunya unsur fisik kota itu sendiri. Salah satu unsur fisik dari informalitas perkotaan adalah ruang dan tempat yang menjadi wadah eksistensi perilaku dan kegiatannya yang disebut sebagai ruang informal (informal space). Kota Bandung sebagai salah satu kota metropolitan, telah berkembang dengan pesat baik secara ekonomi, social dan lain-lain. Penambahan dan mobilitas penduduk menyebabkan meningkatnya kebutuhan ruang interaksi baik secara formal dan informal. Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Bandung sebagai suatu tempat yang memiliki karakter formal dan berwibawa tentunya harus bersih dari kondisi informalitas yang akan mengganggu keberadaan kawasan tersebut. Namun pada kenyataannya, keberadaan ruang informal di kawasan tersebut tidak dapat dihilangkan dan cenderung semakin bertambah, baik jumlah lokasi maupun luasannya. Pembahasan tulisan ini mengkhususkan pada inventarisasi keberadaan ruang-ruang informal perkotaan yaitu di kawasan pusat pemerintahan kota Bandung. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan jenis kegiatan informalitas di ruang-ruang sekitar kawasan pusat pemerintahan kota bandung. Metode yang digunakan yaitu studi literatur tentang ruang informal dan survei lapangan dengan cara merekam pada periode waktu dimana terjadi interaksi masyarakat dalam menggunakan ruang kota sebagai kegiatan informal. Melalui pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa ruang informalitas di kawasan pusat pemerintahan kota Bandung cukup beraneka ragam ditinjau dari jenis kegiatannya dan secara sebaran fisik menempati area-area ruas jalan protokol yang seharusnya bersih dari kegiatan informal