Eko Yuliarsha Sidhi
Fakultas Pertanian Universitas Kadiri

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Perbandingan Pendapatan Sistem Panen Tebasan Dengan Sistem Panen Sendiri Usahatani Jagung Hibrida (Studi Kasus Di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk) Linawati Linawati; Wiwiek Andajani; Eko Yuliarsha Sidhi; Agustia Dwi Pamujiati
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1811

Abstract

Corn is one of the leading commodities after rice. Apart from being a staple food substitute for rice, corn can be used as animal feed and industrial raw materials. Over time, technology development is increasingly sophisticated, allowing corn to be used as a raw material for cosmetics and health supplies. In this study, the farmers used two harvest systems: the self harvest and slash harvest systems. This research was conducted to analyze the cost of farming and the income of maize farmers using the slash harvest system and the harvest system itself in Nglaban Village, Loceret District, Nganjuk Regency. This study using two variables: the dependent variable (the amount of income earned by corn farmers) and the independent variable (area of land, number of seeds, amount of fertilizer, and labor). The cost of farming and income between the harvest system itself and the cropping system of the two results obtained a homogeneous sample diversity from the F-test research results. The cost of farming showed that farming cost with their self-harvest system was higher than the costs of farming with a slash harvest system from the T-test results. Meanwhile, the T-test results from the farmer's income indicated that the income of maize farmers with the self-harvest system was higher than the income of corn farmers with the slash crop system. Jagung merupakan salah satu komoditas unggulan setelah Padi. Selain sebagai salah satu bahan pokok makanan dengan pengganti beras, jagung umumnya menjadi pakan ternak dan bahan baku industri. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan baku kosmetik dan kesehatan. Dalam penelitian ini petani menggunakan dua sistem panen yaitu sistem panen sendiri dan sistem panen tebasan. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui biaya usahatani dan mengetahui pendapatan petani jagung dengan menggunakan sistem panen tebasan dan sistem panen sendiri di Desa Nglaban, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen (jumlah pendapatan yang diperoleh petani jagung) dan variabel independen (Luas lahan, jumlah benih, jumlah pupuk, dan tenaga kerja). Dari hasil penelitian uji F Biaya usahatani dan Pendapatan antara sistem panen sendiri dan sistem panen tebasan kedunya didapatkan keragaman sampel yang homogen. Dari hasil Uji T biaya usahatani didapatkan bahwa biaya usahatani petani jagung dengan sistem panen sendiri lebih tinggi dari pada biaya usahatani petani jagung dengan sistem panen tebasan. Sedangkan dari hasil Uji T pendapatan petani didapatkan bahwa pendapatan petani jagung dengan sistem panen sendiri lebih tinggi dari pada pendapatan petani jagung dengan sistem panen tebasan.
Peran Pelayanan Penyuluhan terhadap Tingkat Kepuasan Petani dalam Budidaya Jagung Manis Max UP Jagowali; Eko Yuliarsha Sidhi
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1813

Abstract

Various ways to increase the production of sweet corn cultivation can be done by using highyielding varieties. Another factor that can support the success of the production is a suitable farming method. The inhibiting factors for the success of sweet corn cultivation production are plant endurance to diseases and pests, which are still low, coupled with a high demand for fertilizer, causing the development of sweet corn cultivation to be limited. Increasing the knowledge and information of farmers about sweet corn cultivation and sweet corn marketing channels is necessary. The effectiveness of the extension carried out by extension workers to farmers needs to be reviewed. Therefore, this study aimed to determine the satisfaction of farmers with extension services in sweet corn cultivation. The data analysis method used in this research is the quantitative descriptive analysis method. The data collected with the questionnaire were tested for validity and reliability first to prove that the questionnaire used as a research instrument to measure the value of the variables studied used a Likert scale. Based on the study results, the level of satisfaction of farmers with extension services in sweet corn cultivation in the Rejeki Barokah Farmer Group, Junrejo Village, Junrejo District, Batu City is delighted with a percentage of 82%. It showed that the instructor's ability to provide services as promised accurately and reliably. Berbagai cara peningkatan hasil produksi budidaya jagung manis dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Faktor lain yang dapat menunjang keberhasilan produksi adalah dengan cara bercocok tanam yang baik. Adapun faktor penghambat keberhasilan produksi budidaya jagung manis adalah ketahanan tanaman terhadap hama penyakit yang masih rendah ditambah dengan cukup tingginya kebutuhan pupuk menyebabkan pengembangan budidaya jagung manis masih terbatas. Keadaan ini dapat ditanggulangi, salah satunya dengan cara meningkatkan pengetahuan serta informasi kepada petani tentang budidaya jagung manis serta saluran pemasaran jagung manis. Efektifitas penyuluhan yang dilakukan oleh para penyuluh kepada petani perlu ditinjau. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui kepuasan petani terhadap pelayanan penyuluhan penanaman jagung manis. Analisis data yang dipakai adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Pertama, validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan dengan kuesioner diuji untuk membuktikan nilai kuesioner sebagai alat penelitian menggunakan skala Likert untuk mengukur variabel yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, petani di Kelompok Tani Rejeki Barokah Desa Junrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu puas dengan pelayanan penyuluhan penanaman jagung manis hingga 82%. Hal ini menunjukkan bahwa penyuluh memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan secara terpercaya dan akurat seperti yang dijanjikan.
Analisis Komparatif Pendapatan Produsen Tape Singkong dengan Sistem Pemasaran Langsung dan Tidak Langsung Andre Septio Wijanarko; Eko Yuliarsha Sidhi
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 2 (2021): JULY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i2.1832

Abstract

A comparative analysis of tape (processed food made of cassava) producers was conducted to determine producers' income. In addition, it was performed to determine the prospects for the sustainability of the cassava tape agroindustry. This research was conducted employing a quantitative approach. The target population in this study was the home industry producer of cassava tape. The population that is used as a sample is 35 respondents. In this study, two methods were used: observation and interview. It was known that there was a comparison of income. For selling directly to the retailer, the entrepreneur received IDR 41,285. Meanwhile, for a direct consumer system, the entrepreneur earned a profit of Rp 7,539. Therefore, direct sales of retailers have a higher profit value compared to selling their products directly to final consumers. From the results of the calculation of business feasibility, both of the R/C ratio values of the direct and indirect sales system were more than 1, indicating that the home business of the cassava tape industry was feasible to continue because it produced increased profits or the income of home industry tape producers, either by direct or indirect sales systems. Upaya melakukan analisis komparatif pendapatan produsen tape adalah untuk mengetahui pendapatan produsen. Selain itu juga untuk mengetahui prospek keberlanjutannya agroindustri tape singkong. Riset ini dilakukan dengan cara pendekatan kuantitatif. Sasaran populasi pada penelitian ini adalah produsen home industri tape singkong. Adapun populasi yang dijadikan sampel sejumlah 35 responden. Dua metode dilakukan pada penelitian ini, untuk metode pertama adalah observasi dan metode kedua dilakukan dengan wawancara. Setelah dilakukan penelitian, diketahui adanya perbandingan pendapatan. Apabila dilakukan penjualan dengan penjualan dengan sistem langsung ke pengecer, pengusaha mendapatkan keuntungan senilai Rp 41.285. Apabila dilakukan penjualan dengan sistem ke konsumen langsung, maka pengusaha mendapatkan keuntungan senilai Rp 7.539. Dengan demikian penjualan langsung pengecer memiliki nilai keuntungan yang tinggi apabila daripada menjual produknya langsung ke konsumen tingkat akhir. Dari hasil perhitungan kelayakan usaha maka dapat disimpulkan, diketahui nilai R/C ratio dari sistem penjualan langsung maupun tidak langsung nilainya > 1, ini menandakan, bahwa usaha home industri tape singkong layak untuk dilanjutkan karena menghasilkan keuntungan yang dapat ditingkatkan atau pendapatan produsen home industri tape singkong dapat ditingkatkan baik dengan sistem penjualan langsung maupun tidak langsung.