Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
1.152
P-Index
This Author published in this journals
All Journal NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Jurnal TNI Angkatan Udara Indonesian Journal of Aerospace
Y. H. Yogaswara, Y. H.
Unknown Affiliation
Aerospace Engineering Astronomy Earth & Planetary Sciences Economics, Econometrics & Finance Education Electrical & Electronics Engineering Engineering Environmental Science

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

 1 
6. Analisis Karakteristik Aerodinamika dari Berbagai Geometri Fin Bom 500 lbs dengan Metode Computational Fluid Dynamics (CFD) Yudho, Giri; Nasution, Bariq; Yogaswara, Y. H.; Jengkar, Sapta; Handoko
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 1 No 2 (2022): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Kedua
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i2.24

Abstract

Dalam perancangan bom udara dibutuhkan analisis dan aerodynamic database untuk mengetahui performa dan karakteristiknya secara dinamika terbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aerodinamika pada komponen fin, serta mengetahui pengaruh perbedaan bentuk geometri fin terhadap karakteristik aerodinamika bom secara kolektif. Metode yang digunakan adalah analisis numerik dengan simulasi CFD untuk memprediksi karakteristik aerodinamika dan mengamati fenomena aliran yang terjadi. Model yang digunakan adalah bom sejenis MK 80 Series 500 lbs yang didesain dengan CAD berbasis data pengukuran dari 3D Scan. Simulasi secara numerik dilakukan untuk mengetahui karakteristik aerodinamika dari desain bom udara pada masing-masing konfigurasi fin bom yang dianalisis. Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan nilai koefisien lift, drag, dan aerodynamic center. Geometri fin trapesium dan persegi panjang menunjukkan hasil yang relatif tidak jauh berbeda, sedangkan geometri fin segitiga menunjukkan deviasi CL dan CD yang relatif tinggi pada angle of attack yang besar dibandingkan dua model lainnya. Berdasarkan hasil simulasi, fin persegi panjang memiliki karakteristik aerodinamika yang lebih baik dibandingkan fin segitiga karena menyerupai karakteristik aerodinamika fin original yang berbentuk trapesium.
1. Analisis Karakteristik Aerodinamika pada Sayap Pesawat UAV dengan Penambahan Winglet Yudho, Giri; Nasution, Bariq; Yogaswara, Y. H.
Jurnal TNI Angkatan Udara Vol 1 No 1 (2022): Jurnal TNI Angkatan Udara Triwulan Pertama
Publisher : Staf Komunikasi dan Elektronika, TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v1i1.43

Abstract

Pesawat terbang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) membutuhkananalisis karakteristik aerodinamika sebagai salah satu aspek utama perancangannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aerodinamika padakomponen sayap, serta mengetahui pengaruh penambahan konfigurasi wingletpada sayap. Metode yang digunakan adalah analisis numerik dengan simulasi CFDuntuk memprediksi karakteristik aerodinamika dan mengamati fenomena aliranyang terjadi. Model yang digunakan adalah sayap dan winglet pesawat sejenis UAVAerostar yang didesain melalui CAD berbasis data pengukuran dari Scan 3D. Simulasimenggunakan perangkat lunak ANSYS Fluent untuk mendapatkan karakteristikaerodinamika sayap pada masing-masing konfigurasi. Hasil yang diperoleh terdapatpeningkatan performa aerodinamika pesawat yang cukup signifikan sepertipeningkatan koefisien gaya angkat maksimum sebesar 9.04%, peningkatan lift-todrag ratio hingga 16.18% sehingga pesawat dapat terbang dengan lebih efisien.
ANALISA KOMPARATIF SISTEM KERJA PELATUK PADA PISTOL G2 PREMIUM ANTARA SINGLE ACTION DAN DOUBLE ACTION Aries A, II; Ruyat, Yayat; Yogaswara, Y. H.; Adin Affandi, Lutfi; Faizal Iman, Koerozadi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3192-3198

Abstract

Dalam senjata api pelatuk merupakan bagian penting yang mengalami perkembangan teknologi modern sejak lama. Ada beberapa sistem kerja pelatuk yang umumnya dibedakan berdasarkan mekanismenya atau yang lebih dikenal dengan “trigger action. Penelitian ini menggunakan metode analisis komparatif, Untuk membandingkan kinerja sistem kerja pelatuk pada pistol produksi PT Pindad dengan kinerja sistem kerja pelatuk pada pistol produksi sejenis. Data yang akan dianalisis meliputi waktu yang dibutuhkan untuk menembakkan satu peluru, jumlah peluru yang dapat ditembakkan sebelum pelatuk harus diganti, dan jarak maksimum tembakan. Pengujian ini dilakukan pada dua buah pistol G2 Premium yang masing-masing menggunakan sistem kerja pelatuk Single Action dan Double Action. Dari hasil penelusuran didapatkan hasil bahwa beberapa penembak lebih menyukai pistol dengan mode Double Action karena mereka menganggap lebih aman dari pada saat menggunakan mode Single Action. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sistem kerja pelatuk single action dan double action pada pistol G2 premium tidak mempengaruhi akurasi, dispersi, erosi dan usia kehidupan laras seta daya tahan senjata itu sendiri. Perbedaan pistol dengan mode single action dan double action lebih kepada kenyamanan dan kebiasaan pengguna.
Guidance and Control System Design of a Surface-to-Air Missile Based on 122 mm Rocket Yogaswara, Y. H.; Alvin Ardiansyah; Rianto Adhy Sasongko; Taufiq Mulyanto
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 23 No. 1 (2025): Indonesian Journal Of Aerospace
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/ijoa.2025.9041

Abstract

This paper applies and analyzes the design of a proportional navigation guidanceand control system for a 122 mm rocket platform. The research involves modeling missiledynamics, guidance systems, and control systems. The missile dynamics model relies onthe 6 DOF (Degrees of Freedom) equation for a rigid body, with aerodynamic data obtainedfrom the Missile Datcom program. The propulsion model is generated by a genericthrust profile of a 122 mm unguided rocket. The guidance system model is based on theproportional navigation guidance law, and the control system model employs the LinearQuadratic Regulator (LQR) method. Modeling is conducted using Simulink software, andsimulations encompass various scenarios. The analysis considers aspects such as missiletrajectory, acceleration command, actual acceleration, control surface deflection, and thetime required to hit the target. The simulation results indicate the missile’s capability tointercept targets under numerous conditions, although limitations are observed in specifictarget scenarios where interception is not achievable.
Study on The Development of Guidance System Technology for 122-140 mm Artillery Rocket Nugroho, Widianto; Riyadl, Ahmad; Muslimin, Ahmad Novi; Setiawan, Rudi; Triharjanto, Robertus Heru; Yogaswara, Y. H.
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 19 No. 2 (2021)
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2021.v19.a3691

Abstract

The increase in rocket Artillery accuracy means there will be fewer rockets to be used to destroy a target. This could reduce the needed budget and risk of weapon mobilization. Therefore, this research investigates the advancement in the guidance system technology for Artillery rockets, especially for 122-140 mm caliber. The objective of the research is to find a direction for the development guidance system for the Indonesian Artillery rocket (RHAN). The research use the descriptive-analytic method, in which data was collected from literature studies and inductive analysis was performed. The data shows two kinds of actuators were used, a canard and thrusters. In canard mode, 2 strategies were used, i.e. with bearing to isolate the roll from the rocket, in which 5 control algorithms were used, and without bearing, which 2 control algorithms were used. In thruster mode, there was 5 control algorithms used. Further analysis shows that the best performance is obtained from 2 modes of the canard strategy with bearing, and 2 modes of the thruster strategy. Therefore, it is concluded that the 4 modes can be used to be implemented in RHAN which needs to be added to the control system.
Risk Analysis of Operation Igniter Technology System For Rocket Motor X Nugroho, Widianto; Tjahjadi, Hendrana; Yogaswara, Y. H.; Lestariana, Evie
Indonesian Journal of Aerospace Vol. 20 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi Dirgantara
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30536/j.jtd.2022.v20.a3708

Abstract

This study discusses risk assessment, and the results of the analysis on the ignition system used on the X rocket. The purpose of this study was to obtain a risk analysis obtained when operating the ignition system on the X rocket. This study used HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment and Determining Control) with a qualitative explanation. The results of the risk assessment in the X rocket motor testing process on the application of the ignition system, there are 10 risks in activities consisting of 8 activities that have a "low" risk level, while the other 2 have a "High" risk level. Caused by probability 1 and severity 4 which can result in device explosion as well as death of the user. The scope of the next assessment is instruments risk assessment, based on the research conducted, the results obtained from the risk assessment are 13 risks of instruments failure, consisting of 9 risks with a "low" risk value. Meanwhile, there are 2 "moderate" risks, namely a short circuit in the cable and the casing does not catch fire which can result in serious injury. Other sectors that have 2 high risk "High" are found to be at risk of not being grounded which can result in static electricity not going to ground, premature ignition during installation, explosion, which can cause death.
Co-Authors Adin Affandi, Lutfi Alvin Ardiansyah Aries A, II Faizal Iman, Koerozadi Handoko Jengkar, Sapta Lestariana, Evie Muslimin, Ahmad Novi Nasution, Bariq Nugroho, Widianto Rianto Adhy Sasongko Riyadl, Ahmad Rudi Setiawan Ruyat, Yayat Taufiq Mulyanto Tjahjadi, Hendrana Triharjanto, Robertus Heru Yudho, Giri