Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGELOLAAN RANTAI PASOK PRODUK OLAHAN BANDENG GUNA MEMINIMALISIR BIAYA BAHAN BAKU PADA UD. ARSHAINDO Jifan Arif Permana; Putu Eka Dewi Karunia Wati
JIEMS (Journal of Industrial Engineering and Management Systems) Vol 16, No 1 (2023): Journal of Industrial Engineering and Management Systems
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/jiems.v16i1.4562

Abstract

UD. ArshaIndo mulai beroperasi pada tahun 2010, dengan otak-otak bandeng sebagai produk pertama kali yang diproduksi. Kemudian produk terus terus mengalami inovasi menjadi bandeng presto, bandeng tanpa duri, bandeng asap tanpa duri dan pepes bandeng tanpa duri. Produksi awal masih bertempat pada bangunan semi permanen dengan mengandalkan pemasaran dari agen rumahan, kerjasama dengan beberapa rumah makan dan keliling menggunakan bantuan sepeda motor. Adanya pemasaran dan produksi yang masih seadanya ini menyebabkan masih banyak permasalahan yang terjadi, baik dari segi pemasaran sendiri dan keuangan. Kemudian pada pertengahan 2012 dibangun tempat produksi permanen dengan mempertimbangkan aspek higienitas. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier adalah menganalisis kurangnya bahan baku lalu menambah supplier lagi. Berdasarkan hasil analisis di atas, kriteria yang paling berpengaruh dalam pemilihan supplier ikan bandeng pada UD. Arshaindo adalah kriteria harga. Kriteria selanjutnya yang berpengaruh adalah kriteria ketepatan pengiriman, kriteria kualitas, serta kriteria ketepatan jumlah. Saran yang dapat diberikan adalah jika perusahaan tidak ingin kekurangan baku yaitu menambah supplier dikarenakan dua supplier yang sudah bekerja sama dengan perusahaan ini telah mencapai kapasitas maksimum. Perusahaan diutamakan untuk memilih supplier B sebagai supplier ikan bandeng bagi perusahaan karena supplier B merupakan supplier yang memiliki nilai keseluruhan paling tinggi. Dengan adanya hubungan kemitraan ini, kinerja pemasok antara supplier dan perusahaan akan semakin baik dan dapat memperlancar target penyelesaian produksi secara keseluruhan.