Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

IMPLEMENTASI EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP Hanafi Ashar; Mukh. Nursikin
Afeksi: Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Vol 4, No 5 (2023)
Publisher : Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35672/afeksi.v4i5.145

Abstract

Zaman yang semakin berkembang juga membuat inovasi pendidikan harus berkembang pula, dimana inovasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Penyesuaian perlu dilakukan dalam menghadapi tantangan pendidikan yang semakin beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan pembelajaran experiential learning mata pelajaran PAI. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Lokasi yang di ambil adalah SMP RUQ Al Falah Salatiga sebuah sekolah berbasis pesantren yang terletak di Kota Salatiga. Berdasarkan temuan data pada hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis implementasi pembelajaran experiential learning pada pembelajaran PAI kelas VII SMP RUQ Al Falah Salatiga dapat dikategorikan berhasil dan baik dengan dibuktikan oleh hasil observasi dan wawancara yang menunjukkan adanya kesesuain antara praktek dengan rancangan pembelajaran yang sudah dibuat dalam hal ini menggunakan metode pembelajaran experiential learning.
PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK Arif Ali Muntaha; Ahmad Suyuti; Mukh. Nursikin
Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat Vol. 1 No. 2 (2022): Oktober : Jurnal Riset Rumpun Agama dan Filsafat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.062 KB) | DOI: 10.55606/jurrafi.v1i2.395

Abstract

Masa anak-anak menjadi hal yang sangat penting dalam menanamkan pondasi jiwa yang baik dan berakhlak, masa ini menjadi masa emas dalam menanamkan jiwa keagamaan anak, masa ini diibaratkan otak anak masih kosong belum tau apa-apa, sehinggga pemahaman-pemahaman dari luar yang diberikan anak akan tersimpan dimemori anak dan akan selalu diingat oleh anak tersebut. Perkembangan jiwa keagamaan masa anak adalah awal perkembangan jiwa itu sendiri, taetapi sebenarnya pendidikan jiwa kegamaan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan walaupun dengan rangsangan dari sang ibu. Karena pengalaman beragama saat itu belum bisa diberikan secara langsung karena semua itu harus melalui rangsangan dari sang ibu, seperti ketika sang ibu sedang sholat secara tak langsung anak akan mendapat pengalaman beragama. Sehingga penanaman jiwa keagamaan harus ditanamkan kepada anak sedini mungkin agar menjadikan anak saat dewasa menjadi anak yang selalu berlandaskan agama dalam perkataan dan perbuatannya.