Penelitian ini telah menghasilkan modul berbasis berpikir kritis pada pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Atas yang valid, praktis dan memiliki dampak potensial terhadap hasil belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Prosedur penelitian menerapkan model pengembangan Rowntree, yang terdiri dari tiga tahapan yaitu: perencanaan, pengembangan dan evaluasi. Pada tahap evaluasi menerapkan model evaluasi formatif Tessmer yang terdiri dari lima tahapan, yaitu: self evaluation, expert review, one-to-one evaluation, small group, dan field test. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X.IPA.1 SMA Negeri 1 Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir. Modul sebagai produk penelitian ini dinyatakan valid dikarenakan expert review menyatakan modul berbasis kritis yang dikembangkan layak untuk diujicobakan pada one-to-one evaluation. Pada tahap small group, data yang dihimpun melalui penyebaran angket respon peserta didik terhadap modul dalam kategori sangat praktis. Hasil observasi rata-rata keaktifan peserta didik dikategorikan sangat aktif. Hasil field test didapatkan hasil rata-rata hasil belajar dikategorikan sangat baik, dan hasil belajar seluruh peserta didik berada di atas Kriteria Ketuntsan Minimal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan terbukti valid, praktis dan memiliki daya efektifitas sangat baik terhadap hasil belajar peserta didik. Saran terhadap guru dan sekolah, agar modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran PPKn, serta untuk peneliti lain, modul ini dapat dijadikan pertimbangan sebagai acuan dalam upaya mengembangkan penelitian yang sejenis.