Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Pengendalian Kualitas Mutu Gula Dengan Menggunakan Metode Six Sigma Di PTPN II Pabrik Kwala Madu Stabat mustafa, kamil; fernando, jansen
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 1, No 1 (2017): edisi mei
Publisher : JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.714 KB)

Abstract

Kualitas gula sangat mempengaruhi daya saing perusahaan untuk meningkatkan hasil produksi. Dalam hal ini perusahaan harus terpacu untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya dengan cara peningkatan teknologi, manajemen, bahan baku dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar produk dapat diterima oleh konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas gula putih kristal dengan tingkat kecacatan produk dengan menggunakan metode Six sigma. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Six Sigma. Six Sigma adalah suatu metodologi yang dipergunakan untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan proses yang berkesinambungan atau terus menerus (Continuous Improvement). Six Sigma adalah DMAIC yang memberikan langkah dari menemukan permasalahan, mengidentifikasi penyebab masalah hingga akhirnya menemukan solusi untuk memperbaikinya. Ada beberapa tahapan dalam metodologi DMAIC yaitu Define (mendefinisikan masalah), Measure (pengukuran), Analysis (analisa), Improve (pengembangan), Control (pengendalian). Dari hasil penelitian diperoleh kecacatan yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu setelah di lakukan perbaikan masih didalam batas normal.
Meningkatkan Kesiapsiagaan Karyawan dalam Menghadapi Kematian Mendadak: Pelatihan Bantuan Hidup Dasar dan Pencegahan Sindrom Metabolik di PT. Manggala Alam Lestari: Meningkatkan Kesiapsiagaan Karyawan Dalam Menghadapi Kematian Mendadak: Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Dan Pencegahan Sindrom Metabolik Di PT. Manggala Alam Lestari fernando, jansen; Dewi, Oktavia; Febiyan, Hafis Jauhar
Jurnal Pengabdian Kesehatan Komunitas Vol. 4 No. 3 (2024): JPKK Edisi Desember 2024
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jpkk.Vol4.Iss3.2123

Abstract

Sudden cardiac Arrest caused by cardiovascular disorders and metabolic syndrome is a significant concern in high-risk workplaces, such as the mining industry. At PT. Manggala Alam Lestari, employees' lack of preparedness for medical emergencies, coupled with high rates of metabolic syndrome, presents a critical challenge. This study aimed to enhance employee readiness through Basic Life Support (BLS) training and metabolic syndrome prevention programs. The methods implemented included hands-on CPR training, the use of Automated External Defibrillators (AED), routine health screenings, and health education campaigns focusing on healthy lifestyles. The training significantly improved employees' knowledge and skills, with 85% of participants mastering CPR and AED use. Annual screenings revealed hypertension prevalence at 17%, diabetes at 10%, and a reduction in obesity to 43%. Health education sessions increased employee awareness of lifestyle modifications, stress management, and early disease detection. The program demonstrated that combining BLS training with systematic health interventions effectively reduces risks and improves safety outcomes in remote and high-risk environments. It is recommended that similar programs be implemented in other high-risk industries to ensure workplace safety and enhance overall health. Abstrak Kematian mendadak akibat gangguan kardiovaskular dan sindrom metabolik menjadi perhatian besar di tempat kerja berisiko tinggi, seperti industri pertambangan. Di PT. Manggala Alam Lestari, kurangnya kesiapan karyawan dalam menghadapi keadaan darurat medis, ditambah dengan tingginya angka sindrom metabolik, menjadi tantangan utama. Pengbadian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan karyawan melalui pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan program pencegahan sindrom metabolik. Metode yang digunakan meliputi pelatihan resusitasi jantung paru (RJP), penggunaan Automated External Defibrillator (AED), skrining kesehatan rutin, dan edukasi kesehatan terkait gaya hidup sehat. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, dengan 85% peserta mampu menguasai teknik RJP dan penggunaan AED. Skrining tahunan menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 17%, diabetes 10%, serta penurunan obesitas menjadi 43%. Sesi edukasi kesehatan meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya pola hidup sehat, manajemen stres, dan deteksi dini penyakit. Program ini membuktikan bahwa kombinasi pelatihan BHD dengan intervensi kesehatan yang sistematis secara efektif mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan kerja di lingkungan terpencil dan berisiko tinggi. Disarankan agar program serupa diterapkan di sektor lain untuk meningkatkan keselamatan kerja dan kesehatan secara keseluruhan.
Efektivitas Simulasi Bantuan Hidup Dasar dengan Manekin dan AED bagi Karyawan PT. MAL fernando, jansen; Dewi, Oktavia; Febiyan, Hafis Jauhar
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): September
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v6i1.3835

Abstract

Purpose: This study aimed to evaluate the effectiveness of Basic Life Support (BLS) training using a mannequin and AED simulation in enhancing the technical skills and confidence of employees at PT. Manggala Alam Lestari (PT. MAL) in handling sudden cardiac arrest in a remote work environment. Research Methodology: The program employed a Community-Based Research (CBR) approach, involving active participation from employees. The training design included simulation-based exercises using a mannequin and AEDs. Data were collected using pre- and post-test questionnaires to measure knowledge and confidence levels. Results: The training resulted in a significant increase in the participants' knowledge, as evidenced by the rise in average post-test scores from 40.75 to 92.75. The standard deviation decreased from 17.74 to 8.16, indicating greater consistency in understanding among participants post-training. Conclusions: BLS training effectively enhanced both technical skills and confidence among employees, aligning with previous research findings that highlight the benefits of simulation-based training in improving clinical skills and preparedness for emergency situations. Limitations: This study was conducted at a single site with a limited sample size, which may affect the generalizability of the findings. The long-term retention of skills was not assessed beyond the immediate post-training period. Contribution: This training model can be applied to similar workplaces, particularly in remote locations with limited access to medical facilities, to improve emergency preparedness and safety outcomes.