Sudden cardiac Arrest caused by cardiovascular disorders and metabolic syndrome is a significant concern in high-risk workplaces, such as the mining industry. At PT. Manggala Alam Lestari, employees' lack of preparedness for medical emergencies, coupled with high rates of metabolic syndrome, presents a critical challenge. This study aimed to enhance employee readiness through Basic Life Support (BLS) training and metabolic syndrome prevention programs. The methods implemented included hands-on CPR training, the use of Automated External Defibrillators (AED), routine health screenings, and health education campaigns focusing on healthy lifestyles. The training significantly improved employees' knowledge and skills, with 85% of participants mastering CPR and AED use. Annual screenings revealed hypertension prevalence at 17%, diabetes at 10%, and a reduction in obesity to 43%. Health education sessions increased employee awareness of lifestyle modifications, stress management, and early disease detection. The program demonstrated that combining BLS training with systematic health interventions effectively reduces risks and improves safety outcomes in remote and high-risk environments. It is recommended that similar programs be implemented in other high-risk industries to ensure workplace safety and enhance overall health. Abstrak Kematian mendadak akibat gangguan kardiovaskular dan sindrom metabolik menjadi perhatian besar di tempat kerja berisiko tinggi, seperti industri pertambangan. Di PT. Manggala Alam Lestari, kurangnya kesiapan karyawan dalam menghadapi keadaan darurat medis, ditambah dengan tingginya angka sindrom metabolik, menjadi tantangan utama. Pengbadian ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan karyawan melalui pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan program pencegahan sindrom metabolik. Metode yang digunakan meliputi pelatihan resusitasi jantung paru (RJP), penggunaan Automated External Defibrillator (AED), skrining kesehatan rutin, dan edukasi kesehatan terkait gaya hidup sehat. Pelatihan ini berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan, dengan 85% peserta mampu menguasai teknik RJP dan penggunaan AED. Skrining tahunan menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 17%, diabetes 10%, serta penurunan obesitas menjadi 43%. Sesi edukasi kesehatan meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya pola hidup sehat, manajemen stres, dan deteksi dini penyakit. Program ini membuktikan bahwa kombinasi pelatihan BHD dengan intervensi kesehatan yang sistematis secara efektif mengurangi risiko dan meningkatkan keselamatan kerja di lingkungan terpencil dan berisiko tinggi. Disarankan agar program serupa diterapkan di sektor lain untuk meningkatkan keselamatan kerja dan kesehatan secara keseluruhan.