Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RECOILING LINE Alfiya Rokhmah
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 11 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v11i2.20999

Abstract

After going through the covid 19 pandemic, all companies began to rise to continue their business. one of them is a steel company which is a supplier of car-making materials to automotive companies. In 2021 the production of the Recoiling Line (RCL) was unable to reach the production target. Then it was traced again using field data and found that there had been a lot of downtime. After being identified, it was found that there were increasing cases of looping on the Pay Off Reel (POR) machine. This problem resulted in downtime of 32% thereby slowing down the production process at RCL. The purpose of this research is to find out the causes of looping in POR when under winding. The Quality Control Circle (QCC) method is often used in companies to implement continuous improvement. The results of this study are that the factors causing looping in the POR can be found during underwinding and can provide suggestions for improvements to reduce the frictional force between the coil and the Equipment guide table and the pressure between the coil car on the coil which results in looping on the POR machine so as to eliminate downtime due to looping of 121 minutes/month to 0 and can increase RCL production capacity by 0.3%/month with a saving cost of 162 million/year.
Penerapan quality control circle untuk meningkatkan yield produksi dengan mengurangi scrap di recoiling line Alfiya Rokhmah; Harditriyono Putra; Fergyanto Efendy Gunawan
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 10 No 2 (2023): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v10i2.536

Abstract

Perusahaan baja galvanis bergerak di manufaktur pembuatan baja yang merupakan supplier material pembuatan mobil untuk industri otomotif. Peningkatan demand pada industri otomotif setelah masa pemulihan Covid 19 memicu perusahaan untuk melakukan inovasi guna memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak menentu, salah satunya adalah meningkatkan yield produksi. Perusahaan baja galvanis memutuskan untuk meningkatkan target yield production sebesar 0,2% pada masing-masing produk. Pada bulan Desember 2021-Februari 2022 rata-rata ratio scrap terhadap inlet Recoiling Line terlalu tinggi yaitu 0,85. Tujuan dari penelitian adalah untuk meningkatkan yield produksi dengan cara menurunkan jumlah scrap di Recoiling Line. Metode Quality Control Circle (QCC) sering digunakan di perusahaan untuk menerapkan continuous improvement. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa defect tertinggi yang menyebabkan scrap banyak yaitu scratch. Hasil dari analisis fishbone diagram ditemukan faktor penyebab tingginya scrap akibat scratch di Recoiling Line yaitu pemakaian clip, strip bergesekan dengan meja dan rod cylinder longgar. Setelah ditemukannya penyebab defect terdapat 3 rekomendasi perbaikan yang diberikan untuk mengurangi terjadinya scratch yaitu mengganti clip dengan stick holder, menambahkan roll di meja bawah jembatan trimmer dan menambahkan lock clavis pada rod cylinder pinch roll #1. Hasil evaluasi setelah perbaikan dilakukan adalah penurunan rasio scrap terhadap inlet dari 0,83% menjadi 0,35
Perumusan corrective dan preventive action untuk meminimalkan cacat pada raw material di industri farmasi Ajeng Sekarkirana Pramesti Kameswara; Alfiya Rokhmah; Rr Nurul Rahmanita; Muhammad Asrol
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 10 No 2 (2023): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v10i2.538

Abstract

Salah satu masalah yang mengganggu setiap industri adalah produk cacat, yang merupakan penyimpangan kualitas produk yang tidak diinginkan selama proses produksi. Di salah satu industri farmasi di Indonesia menunjukkan bahwa ketika produk diterima dari vendor, hampir 30% bahan baku untuk Produk X rusak atau cacat. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan akar penyebab masalah dan memberikan solusi seperti tindakan perbaikan dan pencegahan untuk mengurangi cacat. Penerapan metode root cause analysis (RCA) pada item yang cacat atau rusak untuk mengidentifikasi masalah mendasar yang muncul dan Hasil Root cause analysis menyatakan bahwa cacat produk disebabkan oleh kurangnya proteksi pada pengiriman yang dilakukan pada jalur udara. Tanpa perlindungan tambahan, hal ini akan berpotensi menyebabkan lebih besar terjadinya cacat produk. Maka, untuk meminimalisir terjadinya hal serupa di kemudian hari, Corrective action yang diambil perusahaan adalah meminta pemasok untuk menambahkan extra packing sebagai pelindung tambahan guna mencegah terjadinya cacat produk terjadi kembali. Sementara, Preventive Action yang dilakukan yaitu dengan meminimalisir pengiriman menggunakan jalur udara