This Author published in this journals
All Journal Jurnal Istiqamah
Tajul Arifin
IAILM - Suryalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konsep Zuhud Perspektif Syaikh Abdul Qadir al-Jailani Tajul Arifin; Aceng Wandi Wahyudin; Ma'turidi Ma'turidi
ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf Vol 3 No 1 (2022): Istiqomah: Jurnal Ilmu Tasawuf
Publisher : Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah Satu akhlak Rasulullah Saw, adalah zuhud. Sifat ini mengajarkan agar dunia tidak menjadi tujuan akhir kehidupan, melainkan sebagai sarana untuk beribadah dan mencapai derajat yang mulia di sisi Allah Swt. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan modern ini, baginya harta dan kekuasaan ialah tujuan kehidupan yang utama sehingga terjadilah problem-problem dan kekeringan nilai-nilai spititual dalam laku kehidupan. Tujuan penelitian ini untuk memahami konsep zuhud perspekitf Syaikh Abdul Qadir al-Jailani, hakikat zuhud, tujuan, proses mencapainya, dan manfaat zuhud menurut perspektif Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Penelitian ini dilakukan khususnya penulis dan umat islam umumnya bisa memahami lebih luas dan memiliki pandangan yang obyektif terhadap khazanah konsep dan ajaran zuhud. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam konsep zuhudnya membagi zuhud ke dalam dua klasifikasi, yaitu zuhud shuwari (mutazahhid) dan zuhud hakiki. Zuhud hakiki adalah mereka yang benar-benar meninggalkan dunia (cinta dunia) dari dalam hatinya, bukan hanya sekedar dari tangannya. Tujuan zuhud dalam pandangan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani ialah guna mengekang hawa nafsu yang menjerumuskan manusia kepada kecelakaan. Hal tersebut guna mencapai tujuan yang hakiki yaitu makrifat kepada Allah Swt. Sedangkan untuk mencapai maqam yang mulia tersebut, yaitu zuhud. Diantaranya seseorang yang hendak zuhud harus menjalankan syariat dengan baik, kewajiban, berlandaskan ilmu yang sahih atas dasar al-Qur’an dan as-Sunnah, meninggalkan dosa dengan taubat, melawan hawa nafsu, dan mengikuti Syaikh nya. Dia berzuhud dengnan bimbingan dan ilmu yang tepat. Adapun manfaatnya sebagaimana hakikatnya zuhud ditempuh untuk mencapai tujuan yang mulia, yaitu mencapai makrifat kepada Allah. Para pelaku zuhud senantiasa terbebas hatinya dari belenggu dunia, mendatangkan ketenangan (mutmainnah), juga tercurahnya rahmat dan karunia Allah kepada hamba-Nya dengan terbukanya pintu-pintu kemudahan dalam segala hal