Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Dampak Pemahaman Keagamaan dan Kemampuan Literasi Media Terhadap Sebaran Berita Hoax di Komunitas Surabaya Mengaji Ellyda Retpitasari
Jurnal Mediakita : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 6 No. 2 (2022): Jurnal Mediakita :Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Fakultas Usluhuddin dan Dakwah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/mediakita.v6i2.921

Abstract

The research analysis is related to the influence of religious understanding and media literacy skills on the tendency to spread hoax news in the Surabaya Mengaji Community. This study uses a quantitative research approach, with a population of participants in the Sunday routine study at the Jami Mecca Bendul Merisi Mosque in Surabaya under the auspices of the Surabaya Mengaji Community. for statistical data analysis using the Yule's Q statistical formula. Based on the results of Yule's Q statistical calculations it shows that the correlation of religious understanding to the spread of hoax news is -0.178, which means it has a "low negative relationship", the correlation of media literacy skills to the spread of hoax news reaches -0.431 which can be interpreted as having a "moderate negative relationship", and the correlation of religious understanding and media literacy skills to the spread of hoax news, is tested through explanation, this is because in this study Qxy Tied T is smaller than zero order, -0.552 as Qxy Tied T, and -0.748 as zero order, and the difference is more than 0.10. So it can be analyzed that religious understanding and media literacy skills still have an important and meaningful relationship.
Kepemimpinan Perempuan di Jawa Timur dalam Perspektif Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-1999 Masehi) Ellyda Retpitasari; Nailal Muna
Musawa: Journal for Gender Studies Vol. 15 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Studi Gender dan Anak, IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/msw.v15i1.1875

Abstract

Problematika gender merupakan bagian isu dan tema sentral yang tidak luput dari pembahasan di masyarakat. Perempuan yang berada pada posisi dipimpin, semenjak kebijakan era reformasi yang memberi ruang pada perempuan memunculkan kepempimpinan perempuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi mencoba untuk menganalisa Kepemimpinan perempuan di Jawa Timur dalam perspektif Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (NU) (1926-1999 Masehi). Kesetaraan gender dalam fenomena kepempimpian perempuan di Jawa Timur diketahui dari perbandingan jumlah kepala daerah perempuan dan laki-laki di Jawa Timur dengan presentase laki-laki 77,6% dan perempuan22,3%. Perempuan yang diusung menjadi kepala daerah dalam hal ini bukan semata sebagai pendamping atau objek untuk menarik minat masyarakat memilih akan tetapi memiliki kesamaan dengan pemimpin laki-laki dengan kompetensi dalam memimpin dan latar belakang pendidikan serta pengalaman berorganisasi yang mumpuni. Akan tetapi tetap saja ditemukan indikasi ketidaksetaraan gender dalam kepemimpinan perempuan di Jawa Timur, dari 17 pempimpin perempuan dirinci hanya 7 orang yang menduduki kursi sebagai bupati/walikota sedangkan jumlah perempuan yang menduduki kursi sebagai wakil bupati/walikota berjumlah 10 orang. Kedudukan perempuan yang mana dalam kepemimpinan hanya sebagai wakil bupati/walikota mengindikasikan ketidaksetaraan gender. Indikasi ketidaksetaraan gender diketahui dari perempuan sebagai obyek dari system politik yang dibangun secara sepihak oleh kaum laki-laki. Akan tetapi di era reformasi saat ini dapat terlihat keberhasilan kepemimpinan perempuan, terutama pengkaderan perempuan di kalangan NU.
Sistem Komunikasi Kepemimpinan Di Pesantren Avissina Ellyda Retpitasari; Nur Rohman Bagus Wicaksono; Selvira Diva Ardhinda
Al-Jamahiria : Jurnal Komunikasi dan Dakwah Islam Vol 1, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30983/al-jamahiria.v1i2.7533

Abstract

Studi ini membahas sistem komunikasi kepemimpinan di Pondok Pesantren Avissina yang relevan dengan gaya dan pola komunikasi kepemimpinan serta menganalisis kelebihan dan kekurangan komunikasi pemimpin pengurus kepada anggota pengurus Pondok Pesantren Avissina sehingga mampu meningkatkan efektivitas kepengurusan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Avissina Ngronggo Kota Kediri. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan sistem komunikasi kepemimpinan pada pengurus Pondok Pesantren Avissina kurang efektif dikarenakan kurangnya kontribusi dari anggota maupun pemimpin pengurus dan kurangnya koordinasi yang dilakukan, serta kurangnya kemampuan pemimpin dalam penyampaian kebijakan menjadikan faktor yang sangat berpengaruh dalam sistem komunikasi kepemimpinan yang ada di Pondok Pesantren Avissina. Hal ini mengakibatkan kurangnya pemahaman dan kesadaran anggota terhadap peraturan dan kurangnya penegakan hukuman yang konsisten. Perbaikan dalam sistem komunikasi kepemimpinan dan penegakan peraturan yang lebih tegas dapat membantu meningkatkan efektivitas dan keberhasilan Pondok Pesantren Avissina.  This study discusses the leadership communication system at the Avissina Islamic boarding school that is relevant to the style and pattern of leadership communication and analyzes the advantages and disadvantages of communication between the management leader and the board members of the avissina Islamic boarding school so as to increase management effectiveness. This study uses qualitative research with a phenomenological approach. This research was conducted at the Avissina Ngronggo Islamic Boarding School, Kediri City. The data collection technique used in this study was through observation and in-depth interviews. The results of this study indicate that the leadership communication system for the management of the avissina Islamic boarding school is less effective due to the lack of contribution from members and leaders of the board and the lack of coordination carried out, as well as the lack of leadership skills in conveying policies, making it a very influential factor in the leadership communication system in the Avissina Islamic Boarding School. This resulted in members' lack of understanding and awareness of the rules and lack of consistent enforcement of penalties. Improvements in leadership communication systems and stricter enforcement of rules can help increase the effectiveness and success of Avissina Islamic Boarding Schools.