Yusri Usman
Staff Pengajar Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, kampus Unand Limau manih, Padang, Indonesia 25166

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Perbandingan Pendapatan dan Keuntungan Usaha Tani Minapadi dengan Padi Konvensional di Nagari Talang Maur Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota Milani Kurnia Ilahi; Sri Wahyuni; Yusri Usman
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i1.6

Abstract

Penurunan  produktiftas lahan sawah terjadi karena terjadi pergeseran fungsi lahan menjadi fungsi non pertanian. Salah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani adalah dengan mengubah strategi usaha tani yang dilakukan dari pertanian padi conventional ke pertanian minapadi. Tujuan penelitian ini  untuk melihat teknik budidaya dan untuk menganalisis perbandingan pendapatan dan keuntungan dari sistem pertanian minapadi dengan pertanian padi konvensional. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan uji t. Hasil analisis menunjukkan bahwa teknik minapadi dengan padi konvensional memiliki persamaan dan perbedaan. Secara umum teknik penanaman minapadi sesuai dengan rekomendasi FAO walaupun masih ada beberapa perberdaan karena kesesuaian lokasi. Sementara teknik penanaman padi konvensional belum dilakukan secara optimal karena petani masih menerapkan kebiasaan yang turun temurun. Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pendapatan usahatani minapadi dengan usaha tani konvensional dan tidak ada perbedaan signifikan antara keuntungan minapadi dengan usaha tani konvensional.Kata kunci : usahatani minapadi, usahatani padi konvesional, pendapatan, keuntunganRice fields as rice production resources are decreasing due to the shifting of land functions to non-agricultural functions. One way that can improve farmers' income is to change the agricultural strategy from conventional rice farming to minapadi farming. The purpose of this study is to see the cultivation technique and to analyze the comparison of income and profit of minapadi farming system with conventional rice farming. Data were analyzed descriptively qualitative and quantitative descriptive by using t test. The result of the analysis shows that minapadi farming techniques with conventional rice have similarities and differences. In general, minapadi cultivation techniques are in accordance with FAO recommendations although there are still some differences due to the suitability of the location. While conventional rice cultivation techniques have not been done optimally because farmers are still applying in accordance with the habits and hereditary. From result of t test, there is significant difference of earnings between minapadi farming with conventional rice farming and there is no significant difference of profit between minapadi farming with conventional rice farming. Keywords: Minapadi Farming, Covensional rice farming, Income and Profits
Analisis Pemasaran Beras Merah Organik di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Annisa Annisa; Yusri Usman; Yuerlita Yuerlita
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.145

Abstract

Penelitian ini  bertujuan (1)  Mendeskripsikan saluran, lembaga dan  fungsi pemasaran beras  merah organik di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. (2) Menganalisis efisiensi pemasaran beras merah organik di Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 Januari 2019 sampai 2 Februari 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode pengambilan sampel secara sengaja (purposive), sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari petani, pedagang pengumpul / pedagang pengecer. Untuk tujuan pertama dilakukan analisis deskriptif, untuk tujuan kedua digunakan analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) saluran pemasaran yang terbentuk dalam sistem pemasaran beras merah oganik ada dua saluran dimana setiap lembaga pemsaran melakukan fungsi pemasaran yang terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas yang berbeda-beda. (2) Margin pemasaran yang diperoleh yaitu pada saluran 2 sebesar Rp. 5.377,23/kg. Bagian yang diterima oleh petani yang paling besar adalah pada saluran 1 yaitu sebesar 47,02 % serta saluran yang paling efisien adalah saluran 1 yaitu sebesar 25,95%.Kata Kunci: Pemasaran, Beras Merah Organik, Margin, Pendapatan, EfisiensiThis study aims to (1) Describe the channels, institutions and functions of marketing organic red rice in Batang Anai District, Padang Pariaman Regency. (2) Analyzing the efficiency of marketing organic red rice in Batang Anai District, Padang Pariaman Regency. This research was conducted on January 4, 2019 until February 2, 2019. The data used in this study were primary data and secondary data. The method used is the survey method. The sampling method used was purposive sampling method, the sample used in this study consisted of farmers, collectors / retailers. For the first purpose descriptive analysis is carried out, for the second purpose quantitative analysisis used. The results of the analysis show that (1) the marketing channels formed in the organic red rice marketing system there are two channels where each marketing institution performs a marketing function consisting of different exchange functions, physical functions, and functions of facilities. (2) Marketing margins obtained are on channel 2 of Rp. 5,377.23 / kg. The largest portion received by farmers is on channel 1 hich is 47,02% and the most efficient channel is channel 1, which is 25.95%. Keywords: Marketing, Organic Red Rice, Marketing Margin, Parts received by farmers, and Marketing Efficiency
Analisis Usaha Tani Tembakau (Nicotinia tabacum) Varietas Rudau Teleng di Kecamatan Bukit Barisan Kabupaten 50 Kota Ifah Aini; Yusri usman; Yusmarni Yusmarni
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i1.11

Abstract

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan (dari 21 November hingga 20 Desember 2016) dengan tujuan untuk menggambarkan teknik budidaya varietas tembakau Rudau Teleng dan untuk menganalisis pendapatan dan keuntungan yang diterima oleh petani di lokasi penelitian. Data untuk penelitian ini kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian menemukan bahwa teknik budidaya tembakau di lokasi penelitian tidak sesuai dengan literatur yang ada. Ditemukan bahwa pendapatan pertanian adalah Rp 15.194.654,22 / lahan atau setara dengan Rp 92.864.454,47 / Ha. Sementara itu, keuntungan yang diperoleh petani adalah Rp 9.383.065,84 / lahan atau setara dengan Rp 57.458.553,94 / Ha. Sedangkan R / C rasio usahatani adalah 2,62 yang berarti investasi Rp 1, - akan memberikan pendapatan Rp 2,62 dan untung Rp 1,62. Berdasarkan temuan tersebut, petani harus lebih memperhatikan teknik budidaya tembakau, karena teknik budidaya yang baik akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi tembakau. Selain itu, departemen pertanian harus memberikan pelatihan dan pendampingan bagi petani tembakau untuk meningkatkan pengetahuan petani.Kata kunci: pendapatan, laba, rasio R / CThis research  was conducted for one months (from 21 November until 20 December 2016) with the aims to describe the cultivation techniques of Rudau Teleng variety of tobacco and to analyze revenues and profits received by the farmers in the research site. The data for this study then were analyzed qualitatively and quantitatively. The research finds that the cultivation technique of the tobacco in the research site was not in accordance with the existing literature. It is found that revenue of the farming was Rp 15.194.654,22/land area or equal to Rp 92.864.454,47/Ha. Meanwhile  profit earned by the farmers was Rp 9.383.065,84/land area or equal to Rp 57.458.553,94/Ha. While R/C ratio of the farming was 2,62 which means investation of Rp 1,- will given revenue of Rp 2,62 and profit of Rp 1,62. Based on the findings, the farmers should pay more attention to cultivation technique of the tobacco, due to the good cultivation techniques will affect the quality and quantity of tobacco production. Additionally the department of agriculture should provide training and mentoring for tobacco farmers in order to improve the knowledge of farmers.Keywords: Revenue, income, profit, R/C ratio
Kajian Rantai Pasok Bunga Krisan Potong di Kelompok Tani Tunas Baru Nagari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok Dyra sartifani ulfah; Helmi Helmi; Yusri usman
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 3 (2019): December
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i3.180

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan struktur dan ativitas aliran rantai pasok bunga krisan potong di Kelompok Tani Tunas Baru Nagari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok (2) menganalisis efiseinsi saluran pemasaran pada Kelompok Tani Tunas Baru Nagari Aia Batumbuak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok yang akan dilihat berdasarkan alur produk dari produsen ke konsumen. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kualitatif. Informan kunci dalam penelitian ini adalah ketua, sekretaris dan bendahara Kelompok Tani Tunas Baru, sedangkan untuk menentukan sampel florist, pendekor dan konsumen, peneliti menggunakan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktus rantai pasok bunga krisan potong terdiri antara petani di Kelompok Tani Tunas Baru, pendekor, florist, dan konsumen. Kondisi rantai pasok bunga krisan potong berdasarkan aliran aktivitas rantai pasok berjalan dengan lancar, tetapi masih memiliki sedikit kendala yaitu pemenuhan dari permintaan bunga krisan potong. Berdasarkan dari rantai pasok bunga krisan potong terdapat 2 saluran pemasaran yaitu Petani – Pendekor dan Petani – Florist – Konsemen. Berdasarkan analisis marjin dan farmer’s share didapatkan bahwa saluran pemasaran 1 tidak memiliki marjin dengan nilai farmer’s share sebesar 100 %. Sedangkan pada saluran pemasaran 2 marjin pemasaran yang dimiliki adalah Rp 30.000/ikat dengan farmer’s share sebesar 40 %. Dari efisiensi biaya saluran pemasaran 1 lebih efisein dibandingkan dengan saluran pemasaran 2. Hal ini dikarenakan saluran pemasaran 1 memiliki nilai efisiensi sebesar 35 % dan pada saluran pemasaran 2 memiliki efisiensi sebesar 44,28 %.Kata kunci : Rantai Pasok, Bunga Krisan Potong, Margin, Farmer’s share, EfisiensiThis study aims to (1) the structure and activity of the supply chain of chrysanthemum cut flowers at Tunas Baru Farmer Group in Aia Batumbuak Village, Gunung Talang Sub-District, Solok Regency (2) analyze the efficiency of the marketing channel at Tunas Baru Farmer Group in Aia Batumbuak Village, Gunung Talang SubDistrict, Solok Regency which will be seen based on the product flow from producers to consumers. This research method used is a qualitative method. The key infotmant in this research is the chairman, secretary and treasurer of the Tunas Baru Farmers Group, while to determine the florist samples, decorators and consumers, researchers used snowball sampling techniques. The results of the study show that the supply chain structure of chrysanthemum cut flowers consisted of farmers in the Tunas Baru Farmers Group, decorators, florists, and consumers. The condition of the supply chain of chrysanthemums cut flowers based on the flow of supply chain activity runs smoothly, but still has a few obstacles, namely the fulfillment of demand for chrysanthemum cut flowers. Based on the supply chain of cut chrysanthemum there are 2 marketing channels, namely Farmer - Decorators and Farmer - Florist - Consumers. Based on the analysis of margin and farmer's share, it is found that marketing channel 1 does not have a margin with a farmer's share value of 100%. Whereas in the marketing channel 2, marketing margins are Rp 30,000 / bunch with a farmer's share value of 40% . From the cost efficiency of marketing channel 1 it is more efficient compared to marketing channel 2. This is because marketing channel 1 has an efficiency value of 35% and in marketing channel 2 it has an efficiency of 44,28%. Keywords: Supply Chain, Chrysanthemum Cut Flowers, Margin, Farmer's share, and Efficiency
Strategi Pengembangan Usahatani Nilam (Pogostemon cablin) di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat Putri Setia Ningsih; Yuerlita Yuerlita; Yusri Usman
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) Untuk mendeskripsikan teknis budidaya   nilam di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. (2) Merumuskan strategi yang tepat untuk pengembangan usahatani nilam di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret-15 April 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Metode pengambilan responden secara sengaja (purposive) yang terdiri dari pihak internal dan eksternal usahatani nilam. Data untuk tujuan pertama dianalisis dengan analisa deskriptif yaitu mendeskripsikan teknis budidaya tanaman nilam yang dilakukan oleh petani nilam di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat, untuk tujuan kedua dianalisis dengan analisa deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks SWOT dan Diskusi Partisipatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) teknis budidaya yang dilakukan oleh petani sebagian telah sesuai berdasarkan anjuran/literatur yang ada, seperti: melakukan pembersihan lahan, penyulaman, penyiangan, cara panen, waktu panen dan pasca panen yang telah sesuai. Namun, dalam beberapa kegiatan masih ada yang belum sesuai dengan anjuran/literatur, seperti: belum menggunakan bibit unggul, umur tanaman untuk bibit belum sesuai, tidak melakukan penyemaian bibit, pengolahan tanah belum maksimal, pengaturan jarak tanam dan pengendalian penyakit belum dilakukan, pemanenan dan penyulingan belum sesuai. (2) Strategi yang disarankan untuk pengembangan usahatani nilam di Nagari Kajai Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia petani nilam, pemberdayaan kelompok tani, mengoptimalkan peran penyuluhan tanaman nilam, menyediakan lembaga informasi pasar untuk minyak nilam bagi petani, dan meningkatkan produksi dan kualitas tanaman serta minyak nilam yang dihasilkan.Kata Kunci: Strategi, Pengembangan usahatani, NilamThis research aims to analyze (1) To describe the technical patchouli cultivation in Nagari Kajai, Talamau District, West Pasaman Regency. (2) Formulate the right strategy for developing patchouli farming in Nagari Kajai, Talamau District, West Pasaman Regency. This research was conducted on March 15-April 15 2019. The data used in this study were primary data and secondary data. The method used is descriptive method. The method of taking respondents intentionally (purposive) consisting of internal and external parties patchouli farming. Data for the first purpose were analyzed by descriptive analysis, which was to describe the technical patchouli cultivation carried out by patchouli farmers in Kajai Nagari, Talamau Subdistrict, West Pasaman Regency, for the second purpose analyzed by quantitative descriptive analysis using IFE Matrix, EFE Matrix, SWOT Matrix and Participatory Discussion. The results of the analysis show that (1) the cultivation techniques carried out by farmers are partly in accordance with existing recommendations / literature, such as: doing land clearing, replanting, weeding, how to harvest, harvest time and post-harvest that are appropriate. However, in some activities there are still those that are not in accordance with the recommendations / literature, such as: not using superior seeds, the age of the plants for seedlings is not appropriate, not seeding seedlings, processing is not maximal, planting spacing and disease control have not been done, harvesting and distillation is not appropriate. (2) The suggested strategy for developing patchouli farming in Nagari Kajai, Talamau Sub-District, West Pasaman Regency is to improve the quality of patchouli farmer human resources, empower farmer groups, optimize the role of patchouli extension, provide market information for patchouli oil for farmers, and increase production and the quality of plants and patchouli oil produced. Keywords: Strategy, Development Farming, Patchouli
Analisis Tataniaga Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Dari Nagari Sungai Jambu Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar Indah Kartika Sandra; Yusmarni Yusmarni; Yusri Usman
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.142

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mendeskripsikan saluran tataniaga dan fungsi tataniaga ubi jalar, (2) menganalisis margin tataniaga, bagian yang diterima oleh petani, serta efisiensi tataniaga ubi jalar dari Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 27 Desember 2018 sampai 26 Januari 2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode yang digunakan adalah metode survey. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode pengambilan sampel secara sengaja (purposive), sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang antar daerah, dan pedagang pengecer. Untuk tujuan pertama dilakukan analisis deskriptif, untuk tujuan kedua digunakan analisis kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) saluran tataniaga yang terbentuk dalam sistem tataniaga ubi jalar ada lima saluran dan setiap lembaga tataniaga dalam saluran tersebut melakukan fungsi tataniaga yang terdiri dari fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas yang berbeda-beda. (2) Margin tataniaga terkecil terdapat pada pola saluran I, yaitu Rp 1.444,44/kg. Berdasarkan analisis farmer’s share, pola saluran yang paling besar farmer’s share-nya adalah saluran I, yaitu 56,67%, dan dari segi efisiensi biaya, pola saluran II memiliki nilai persentase EP paling kecil, yaitu sebesar 26,16%.Kata Kunci: Tataniaga, Ubi Jalar, Margin Tataniaga, Bagian yang diterima petani, dan Efisiensi TataniagaThe aims research are (1) To to describe the marketing channels and sweet potato marketing function, (2) to analyze the marketing margin, the farmer’s share, and the efficiency of the sweet potato marketing channels from Sungai Jambu Village, Pariangan Sub-district. This research was conducted on December 27 2018 to January 26 2019. The data used in this study were primary data and secondary data. The method used is the survey method. The sampling method used was purposive sampling method, the sample used in this research consisted of farmers, collecting traders, intermediaries, and retailers. For the first purpose was descriptive analysis, for the second purpose was quantitative analysis. The results of the analysis show that (1) the channels of commerce formed in the sweet potato marketing system have five channels and each of these traders performs a function of the marketing that consists of different functions of exchange, physical function, and function of the facility. (2) The smallest marketing margin is in the pattern of channel I, which is Rp 1.444,44 / kg. Based on farmer's share analysis, the channel's largest farmer's share is channel I, which is 56.67%, and in terms of cost efficiency, channel II has the smallest EP percentage value is 26.16%. Keywords: Marketing, Sweet Potatoes, Marketing Margin, Farmer’s Share, And Marketing Efficiency