Kopi Arabika merupakan komoditi perkebunan yang memiliki kontribusi terhadap pembangunan agroindustri. Kabupaten Solok sebagai salah satu daerah penghasil kopi arabika di Sumatera Barat dengan produksi pada tahun 2016 sebesar 2.466,8 ton. Fluktuasi produksi kopi arabika di Lembah Gumanti mengidentifikasikan terjadinya risiko, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui tingkat risiko produksi kopi arabika dan 2) mengidentifikasi sumber risiko produksi kopi arabika. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan sampel sebanyak 30 petani kopi arabika dipilih secara acak sederhana di Kecamatan Lembah Gumanti. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data produksi yang dianalisis adalah data produksi kopi Arabika selama tahun 2017. Risiko produksi diukur dengan nilai varian, standar deviasi dan koefisien variasi. Tujuan pertama, Hasil perhitungan nilai Coefisien Variasi sebesar 0,002, menunjukkan rendahnya nilai risiko produksi, dikarenakan petani kopi di Lembah Gumanti sudah memanajemen risiko produksinya karena sudah bergabung menjadi anggota Koperasi Solok Radjo. Tujuan kedua, yaitu sumber risiko produksi kopi arabika berasal dari yaitu cuaca, tenaga kerja dan hama, penyakit yang dapat menyebabkan turunnya produksi kopi arabika.Kata kunci: kopi arabika, risiko, produksi, Koperasi, Solok RadjoArabica coffee is a plantation commodity that contributes to the agroindustry development. In West Sumatra, Solok Regency is one of producer of arabica coffee with production of 2,466.8 tons in 2016. Occurrence of risk that caused by internal and external factor resulting fluctuations in production of arabica coffe. This research aims to 1) determine the level of risk and 2) identify sources of risk production of arabica coffee plantations. The data which is a primary and a secondary data collected by using survey methods with simple random sampling of 30 Arabica Coffee farmers in Lembah Gumanti district. 2017 Arabica production data is used for this analysis with qualitative descriptive analysis and quantitative analysis by measuring coffee production risk with variant value, standard deviation and coefficient of variation. The result from calculation of Coefficient Variation is 0.002, which mean a low risk level. Coffee farmers have been managing their production risks by joining the Solok Radjo cooperative. The source of risk production comes from external factors which is pests, diseases, labour, and weather condition. Keyword : arabica coffee, risk, production, Cooperative, , Solok Radjo