Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ONTOLOGI DAN KLASIFIKASI ILMU AUGUST COMTE Rijal Wakhid Rizkillah
JURNAL ILMIAH FALSAFAH: Jurnal Kajian Filsafat, Teologi dan Humaniora Vol. 9 No. 1 (2023): JURNAL ILMIAH FALSAFAH
Publisher : Institut Agama Islam Sultan Muhammaad Syafiuddin Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jif.v9i1.2149

Abstract

Filsafat merupakan suatu pengetahuan tentang bagaimana cara berpikir terhadap segala sesuatu yang ada. Oleh karenanya, filsafat sebagai cara atau metode berpikir tentang sagala sesuatu yang ada dan memungkinkan ada. Tujuan paper ini adalah untuk menelaah pemikiran August Comte dari aspek ontologi dan klasifikasi ilmu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dipaparkan bahwa pembagian klasifikasi ilmu August Comte terdiri dari konsep tiga tahap. Auguste Comte melihat bahwa objek kajian ilmu hanya dari segi fisik-material sehingga klasifikasi ilmu bagi Comte hanya yang bersifat fisik-material-empiris.
PELATIHAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) BAGI TENAGA PENUNJANG UNIMUS (DRIVER, SATPAM, DAN OFFICE BOY) Ali Imron; Rijal Wakhid Rizkillah; Supriadin Supriadin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.35799

Abstract

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis Islam, berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan spiritual sivitas akademika, termasuk karyawan, melalui program pelatihan Baca Tulis Al-Qur'an (BTQ). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan, merancang, dan menyebarkan program pelatihan BTQ bagi karyawan UNIMUS guna meningkatkan kemampuan mereka dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. Survei awal menunjukkan bahwa banyak karyawan memiliki keinginan untuk meningkatkan kemampuan BTQ, namun terhambat oleh keterbatasan waktu, akses pembelajaran yang sistematis, serta lingkungan kerja yang kurang mendukung. Program pelatihan ini dirancang selama 8 minggu dengan metode ceramah, diskusi kelompok, praktik langsung, dan bimbingan personal. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kepuasan peserta, di mana dari 47 peserta, 23 orang (48,94%) merasa puas dan 24 orang (51,06%) merasa sangat puas. Meskipun ada peningkatan yang signifikan, hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan BTQ tidak dapat sepenuhnya berhasil hanya dalam waktu singkat dan memerlukan pendampingan lebih lanjut pasca pelatihan. Selain peningkatan teknis, pelatihan juga berdampak positif pada kesejahteraan spiritual peserta. Pelatihan ini diharapkan menjadi model bagi institusi lain yang ingin mengembangkan aspek spiritualitas karyawannya.