Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK (Studi Kasus di Kelompok Petani Sumber Makmur 1, Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang) Aloysius; Lisa Kurniawati; Stefanus Jufra M. Taneo
BiSTeK Pertanian Vol 1 No 1 (2014): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v1i1.8

Abstract

Usaha tani padi organik menghadapi berbagai permasalah terutama yang terkait dengan efisiensi pemasaran. Pemasaran yang efisien adalah ketika total biaya yang dikeluarkan petani lebih kecil dari total nilai produk yang diterima (TB < TNP) dan efisiensi pemasaran juga dipengaruhi oleh Break Even Point (BEP), semakin rendah nilai titik impas akan menyebabkan EP yang semakin tinggi (< 100%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efisiensi pemasaran beras organik dan untuk mengetahui BEP dari harga jual dan jumlah produksi beras organik yang dapat disasilkan petani dalam satu kali masa produksi. Penelitian dilaksanakan di Kelompok Tani Sumber Makmur 1, Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Metode sensus digunakan dalam penentuan sampel, dengan total populasi sebanyak 44 petani. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi, dengan metode analisis data kuantitatif. Hipotesis penelitian: 1) Pemasaran beras organik belum efisien. 2) Harga jual dan jumlah produksi beras organik sudah mencapai Break Even Point (BEP). Berdasarkan hasil analisis menunjukkan efisiensi pemasaran dicapai nilai sebesar 64,66%,. Hal tersebut berati bahwa total biaya yang dikeluarkan petani hanya sebesar 64,66% dari total nilai produk yang terjual. Untuk BEP harga jual sebesar Rp. 4.849 dan BEP produksi sebesar 1.855 kg, berarti harga jual yang ditetapkan petani sebesar Rp. 7.500 dan produksi yang dihasilkan sebesar 2.870 kg sudah mencapai BEP. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, berarti pemasaran beras organik di Kelompok Tani Sumber Makmur 1, Desa Sumber Ngepoh sudah mencapai BEP.Kata Kunci: Beras Organik, Efisiensi Pemasaran, Break Even Point
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYUR SAWI (Brassica rapa pekinensis) ORGANIK DI KELOMPOK TANI VIGUR ASRI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG (Studi Kasus Villa Gunung Buring, Jln. Bandara Juanda II BB 31A RT 01,RW 05) Paskalis Son; Stefanus Jufra M. Taneo; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.20

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Salah satu sub sektor pertanian yang tidak kalah pentingnya dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pendapatan masyarakat yaitu sub sektor tanaman hortikultura, produk hortikultura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah�buahan, dan tanaman hias. Sawi adalah salah satu komoditas hortikultura yang mengandung nilai gizi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri menguntungkan atau tidak? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keuntungan usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri. Usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri, sudah menguntungkan.Untuk mengetahui pendapatan usahatani sayur Sawi Organik di Kelompok Tani Vigur Asri digunakan analisis R/C ratio, B/C Rasio dan BEP. Berdasarkan hasil analisis penerimaan atas biaya dan pendapatan usahatani sayur sawi organik pada Tabel 5, diketahui R/C Ratio > 1 = 3,50 dan B/C Ratio > 0 = 2,50. Hasil analisis Breek Even Point diketahui BEP volume produksi adalah 64,20 dan BEP harga produksi adalah 3.424,44. Dari hasil analisis R/C Ratio, B/C Ratio dan Breek Even Point dapat disimpulkan bahwa usahatani sayur sawi organik sudah menguntukan dan layak dikembangkan. Faktor produksi yang paling besar pengeluaran biaya adalah faktor produksi pupuk kandang. Saran untuk kelompok tani Vigur Asri agar tetap mempertahankan produksi. Baik untuk memenuhi kebutuhan sayur dalam keluarga rumah tangga anggota kelompok tani sendiri maupun dalam memenuhi permintaan konsumen atau permintaan pasar.Kata kunci : Produksi, Penerimaan, Keuntungan