Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYUR SAWI (Brassica rapa pekinensis) ORGANIK DI KELOMPOK TANI VIGUR ASRI KELURAHAN CEMOROKANDANG, KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG (Studi Kasus Villa Gunung Buring, Jln. Bandara Juanda II BB 31A RT 01,RW 05) Paskalis Son; Stefanus Jufra M. Taneo; Sari Perwita
BiSTeK Pertanian Vol 2 No 1 (2015): Desember: Jurnal BisTek Pertanian
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/bistek.v2i1.20

Abstract

Sektor pertanian di Indonesia memegang peranan penting dalam perekonomian nasional. Hal ini terjadi karena Indonesia adalah negara agraris, dimana sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Salah satu sub sektor pertanian yang tidak kalah pentingnya dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pendapatan masyarakat yaitu sub sektor tanaman hortikultura, produk hortikultura meliputi tanaman sayur-sayuran, buah�buahan, dan tanaman hias. Sawi adalah salah satu komoditas hortikultura yang mengandung nilai gizi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri menguntungkan atau tidak? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keuntungan usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri. Usahatani sayur sawi organik di Kelompok Tani Vigur Asri, sudah menguntungkan.Untuk mengetahui pendapatan usahatani sayur Sawi Organik di Kelompok Tani Vigur Asri digunakan analisis R/C ratio, B/C Rasio dan BEP. Berdasarkan hasil analisis penerimaan atas biaya dan pendapatan usahatani sayur sawi organik pada Tabel 5, diketahui R/C Ratio > 1 = 3,50 dan B/C Ratio > 0 = 2,50. Hasil analisis Breek Even Point diketahui BEP volume produksi adalah 64,20 dan BEP harga produksi adalah 3.424,44. Dari hasil analisis R/C Ratio, B/C Ratio dan Breek Even Point dapat disimpulkan bahwa usahatani sayur sawi organik sudah menguntukan dan layak dikembangkan. Faktor produksi yang paling besar pengeluaran biaya adalah faktor produksi pupuk kandang. Saran untuk kelompok tani Vigur Asri agar tetap mempertahankan produksi. Baik untuk memenuhi kebutuhan sayur dalam keluarga rumah tangga anggota kelompok tani sendiri maupun dalam memenuhi permintaan konsumen atau permintaan pasar.Kata kunci : Produksi, Penerimaan, Keuntungan