Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR LELANG CABAI (Studi Kasus Pasar Lelang Cabai di Kabupaten Sleman D.I Yogyakarta) Yulianto, Gunawan; Aprilia, Shelva; Astuti, RR. Siti
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 27 No. 1 (2020): Juli
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v27i1.74

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk merumuskan faktor internal dan eksternal Pasar Lelang Cabai Kabupaten Sleman serta merumuskan strategi yang diterapkan dalam pengembangan Pasar Lelang Cabai Kabupaten Sleman. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dilaksanakan bulan Februari s.d Juni 2020 di Pasar Lelang Cabai Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer dengan metode pengumpulan data secara triangulasi meliputi wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Penentuan informan kajian secara purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis SWOT. Analisa kajian meliputi faktor-faktor utama lingkungan internal dan eksternal, diidentifikasi dengan matriks IFAS dan EFAS. Hasil dari matriks IFAS dan EFAS digunakan untuk dasar penyusunan strategi alternatif dengan matriks SWOT dan matriks IE. Tahap terakhir yaitu pengambilan keputusan dari alternatif strategi yang ada menggunakan QSPM yang menghasilkan prioritas strategi. Prioritas strategi yang dapat direkomendasikan untuk diterapkan terlebih dahulu oleh Pasar Lelang Cabai Kabupaten Sleman adalah mempertahankan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas cabai di pasar lelang untuk menjamin kepuasan pedagang dengan memanfaatkan teknologi dan dukungan dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman.
PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP PEMASARAN CABAI (Capsicum annum L) KE PASAR LELANG Dua Asa, Evi Fania Ribka; Munanto, Totok Sevenek; Astuti, Rr. Siti
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 27 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55259/jiip.v27i2.81

Abstract

Peran kelompok tani sebagai (1) kelas belajar; (2) wahana kerjasama; serta (3) unit produksi, sangat penting dalam pembangunan pertanian. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit produksi terhadap pemasaran cabai ke pasar lelang. Kajian dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juli 2019 di Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan deskriptif kuantitatif dan merupakan kajian asosiatif dengan bentuk hubungan kausal, yang bersifat sebab akibat dari variabel independen dan variabel dependen. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan kuisioner. Hasil kajian menunjukkan, peran kelompok tani sebagai kelas belajar berpengaruh signifikan terhadap pemasaran cabai ke pasar lelang yaitu sebesar 2,487; sementara peran kelompok tani sebagai wahana kerjasama dan unit produksi berpengaruh tidak signifikan terhadap pemasaran cabai ke pasar lelang, masing-masing sebesar (-1,440) dan 2,008. Perlu dilakukan peningkatan peran kelompok sebagai wahana kerjasama melalui kegiatan penyuluhan tentang membangun kemitraan antar anggota kelompok tani dengan lembaga pasar lelang dan pihak terkait, diantaranya pemanfaatan informasi teknologi (IT) dalam pemasaran cabai ke pasar lelang.
PERAN BIROKRASI KELEMBAGAAN DALAM PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU Astuti, RR. Siti
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Vol. 22 No. 2 (2015): Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to know the role of institutional bureaucracy in the implementation of integrated pest management. The study was conducted in April 2012 in central Java. IPM institutionalization efforts in Indonesia influenced by a lot of constraints such as constraints conceptual, institutional structures, program priorities, ego-sectoral and ego-discipline and empowerment of farmers. Strategies undertaken by the government is the institutionalization of plant protection, the development of management information systems, strengthening forecasting and observation, the provision of appropriate technology and site-specific duna, provision of protection and stabilization of pest control. The role of institutional bureaucracy in the implementation of IPM in central Java is not optimal because of weak cooperation and coordination among stakeholders as well as good organizational structure has not stabilized both central and local levels as a result of regional autonomy policy. Collaborative efforts and networks need both locally, nationally and globally. Cooperation and networking will provide additional information as a result of the activities of the exchange of information related to IPM.