Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS MODEL SELFCARE BERBASIS HEALTH BELIEF MODEL PASIEN HIPERTENSI USIA 45 TAHUN KEATAS DI KOTA MALANG Susi Milwati; Joko Pitoyo
Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) Vol 5 No 1 (2021): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/j.idaman.v(5)i(1)y(2021).page:43-54

Abstract

Hypertension is the most common cause of cardiovascular disease. Hypertension at the Mojolangu Health Center is in the top three based on patient visits. The purpose of this study was to analyze the Selfcare Model Based on Health Belief Model for Hypertension Patients aged 45 to and above in Malang City. The design used analytic survey with cross sectional approach, the sampling technique used was pruporsive sampling with a total sample of 140. The simple care variables were: values and attitudes, self-efficacy, social support. HBM variables are: vulnerability, severity, benefits, behavioral barriers and motivation. Statistical analysis using data processing techniques used is the CB-SEM method or Covariance Based SEM (CB-SEM), where CB-SEM is more intended as a method to confirm theory. The software used for CB-SEM processing is AMOS. The research found that the biggest total effect was from the variable self-care validation on motivation, which was 0.704, then the direct effect of the self-care validation on the benefits was 0.615, the smallest direct effect of value and attitude on severity was 0.011. This study recommends increasing HBM by paying attention to education and age so that self-care management can be better.
ANALISIS MODEL SELFCARE BERBASIS HEALTH BELIEF MODEL PASIEN HIPERTENSI USIA 45 TAHUN KEATAS DI KOTA MALANG Susi Milwati; Swito Prastiwi; Leni Saragih
Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan) Vol 5 No 2 (2021): Jurnal IDAMAN (Induk Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/j.idaman.v(5)i(2)y(2021).page:137-152

Abstract

Tahun 2018 terdapat 3.996 orang dengan hipertensi, jumlah pasien laki-laki 1.584 orang dan jumlah pasien perempuan 2.412 orang (catatan medik Puskesmas Mojolangu, 2018). Saat ini upaya penanggulangan penyakit hipertensi belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain stroke untuk otak, penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Berdasarkan hasil penelitian di kelurahan Mojolangu (Susi Milwati, 2019) ditemukan: tekanan darah yang naik turun karena setiap hari minum kopi, tidak ada diet khusus, suka makan asin, olah raga tidak pernah dilakukan. Upaya yang dilakukan dalam menanggulangi penyakit hipertensi dengan cara berobat, tapi tidak rutin karena lupa, merasa jenuh dan harus minum obat setiap hari. Hal ini ditambah dengan stres karena tekanan darah yang tidak stabil. Sebagian besar mengeluh merasa cemas dengan penyakitnya, sudah minum obat tapi tekanan darah tidak stabil-stabil, bahkan cenderung terjadi peningkatan. Untuk mengatasi kecemasan tersebut, dilakukan dengan melatih serta memberikan konseling dengan metode REBT kepada 35 ibu-ibu, di kelurahan Mojolangu. Teknik pengumpulan data dengan observasi, kuesionar, wawancara. Dalam mengukur pengetahuan diberikan soal tentang hipertensi, mengukur kecemasan digunakan skala HARS. Therapy rational emotive behavior untuk mengatasi kecemasan pada klien hipertensi dilakukan 4x pertemuan dengan 4 tahapan. Hasil akhir dari proses konseling terjadi perubahan pada diri klien kearah yang lebih baik, kecemasan klien menurun menjadi tingkat kecemasan ringan. Metode REBT layak dipakai sebagai salah satu pendekatan untuk mengatasi kecemasan pasien ibu-ibu dengan hipertensi.