Nurul Istiqamah Abu
Universitas Muhammadiyah Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The MBKM Program’s Development in The Al Islam Kemuhammadiyahan Subject at The Faculty of Islamic Religion Makassar Muhammadiyah University Ferdinan Ferdinan; Nurhidaya M; Nurul Istiqamah Abu; Nur Madinah
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.4377

Abstract

This study aims to analyze the development of the Merdeka Learning Campus Merdeka (MBKM) program with the subject of Al Islam and Kemuhammadiyahan (AIK), in order to create an educated generation who master science and technology (IPTEK) and have Islamic character at the Faculty of Islamic Religion. Religion (FAI), Makassar Muhammadiyah University (Unismuh Makassar). The research method used is the research and development (R and D) method, in which researchers attempt to produce a particular product and test the effectiveness of the product. In this research, a product was developed and produced in the form of guidelines for the implementation of MBKM in Al Islam and Kemuhammadiyahan subjects. There are 10 steps carried out in development research according to Sugiyono's theory, namely (1) Potential and Problems, (2) Data Collection, (3) Product Design, (4) Design Validation, (5) Revision Design, (6) Product Trial , (7) Product Revision, (8) Trial use, (9) Product Revision, (10) Mass production. The results showed that: 1. MBKM in Al Islam and Kemuhammadiyahan subjects can be implemented well, based on the results of a survey conducted on lecturers and students, 2. MBKM in Al Islam and Kemuhammadiyahan subjects in its implementation need to prepare supporting documents first, in this is the AIK MBKM guidebook and SOP, 3. MBKM in the Al Islam and Kemuhammadiyahan program needs to be socialized in stages to all Muhammadiyah Makassar University academics and campus partners, and 4. MBKM in Al Islam and Kemuhammadiyahan subjects can be implemented in various forms of programs , namely: Internships, Thematic KKN, and Research.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MĀJID ‘IRSĀN AL-KĪLĀNĪ Ferdinan Ferdinan; Nurhidaya M; Nurul Istiqamah Abu; Nur Madinah
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1, No 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.698 KB) | DOI: 10.30868/ei.v1i01.17

Abstract

Dalam review, catatan dan “sambutan hangat”nya terhadap buku “Paradigma Baru Pendidikan Islam” terbitan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2008, Dr. Adian Husaini, M.A. dengan tegas menyatakan bahwa paradigma baru yang dimaksud adalah proyek pembaratan (westerni-zation) secara sistematis, dengan menempatkan ajaran Islam sebagai bagian dari produk sejarah, yang harus tunduk kepada situasi sosial dan budaya masya-rakat. Sehingga “Paradigma Baru Studi Islam” yang digagas tiada lain adalah “Paradigma Pemikiran Modern Ala Barat”.[1] Tentunya karena umat Islam telah terhegemoni dan didominasi pihak lain, baik hegemoni Kristen-Barat maupun dominasi Sekular-Liberal.[2] Akibatnya, meminjam istilah Hartono Ahmad Jaiz, pendidikan Islam telah diselewengkan, akhirnya malah memuluskan pemurtadan[3] dan melahirkan cendekiawan diabolik, yaitu intelektual yang bermental Iblis, seperti diistilahkan oleh Dr. Syamsuddin Arif, seorang peneliti dan cendekiawan INSISTS serta dosen di International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC)-IIUM Malaysia. [4][1] Lihat: Adian Husaini, Membendung Arus Liberalisme di Indonesia, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2009, hlm. 426-427; dan Husaini, “Kajian Islam Historis dan Aplikasinya dalam Studi Gender” dalam Jurnal ISLAMIA, vol. 5, no. 1, 2009, hlm. 13-15.[2] Bukti dan paparan luas tentang hal ini, lihat: Husaini, Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi, Jakarta: Gema Insani Press, 2006, hlm. 101-126; dan Wajah Peradaban Barat: dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal, Jakarta: Gema Insani Press, 2005, hlm. 288-333.[3] Lihat: Hartono Ahmad Jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005, hlm. 21-31.[4] Lihat: Syamsuddin Arif, Orientalis & Diabolisme Pemikiran, Jakarta: Gema Insani Press, 2008, hlm. 143-147.
PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MĀJID ‘IRSĀN AL-KĪLĀNĪ Ferdinan Ferdinan; Nurhidaya M; Nurul Istiqamah Abu; Nur Madinah
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 01 (2012): Jurnal Edukasi Islami - Januari 2012
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v1i01.17

Abstract

Dalam review, catatan dan “sambutan hangat”nya terhadap buku “Paradigma Baru Pendidikan Islam” terbitan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI tahun 2008, Dr. Adian Husaini, M.A. dengan tegas menyatakan bahwa paradigma baru yang dimaksud adalah proyek pembaratan (westerni-zation) secara sistematis, dengan menempatkan ajaran Islam sebagai bagian dari produk sejarah, yang harus tunduk kepada situasi sosial dan budaya masya-rakat. Sehingga “Paradigma Baru Studi Islam” yang digagas tiada lain adalah “Paradigma Pemikiran Modern Ala Barat”.[1] Tentunya karena umat Islam telah terhegemoni dan didominasi pihak lain, baik hegemoni Kristen-Barat maupun dominasi Sekular-Liberal.[2] Akibatnya, meminjam istilah Hartono Ahmad Jaiz, pendidikan Islam telah diselewengkan, akhirnya malah memuluskan pemurtadan[3] dan melahirkan cendekiawan diabolik, yaitu intelektual yang bermental Iblis, seperti diistilahkan oleh Dr. Syamsuddin Arif, seorang peneliti dan cendekiawan INSISTS serta dosen di International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC)-IIUM Malaysia. [4][1] Lihat: Adian Husaini, Membendung Arus Liberalisme di Indonesia, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2009, hlm. 426-427; dan Husaini, “Kajian Islam Historis dan Aplikasinya dalam Studi Gender” dalam Jurnal ISLAMIA, vol. 5, no. 1, 2009, hlm. 13-15.[2] Bukti dan paparan luas tentang hal ini, lihat: Husaini, Hegemoni Kristen-Barat dalam Studi Islam di Perguruan Tinggi, Jakarta: Gema Insani Press, 2006, hlm. 101-126; dan Wajah Peradaban Barat: dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal, Jakarta: Gema Insani Press, 2005, hlm. 288-333.[3] Lihat: Hartono Ahmad Jaiz, Ada Pemurtadan di IAIN, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005, hlm. 21-31.[4] Lihat: Syamsuddin Arif, Orientalis & Diabolisme Pemikiran, Jakarta: Gema Insani Press, 2008, hlm. 143-147.