Fanny Silooy
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh jenis umpan terhadap hasil tangkapan pancing dasar sekitar perairan Desa Bajo Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Laban Amber; Fanny Silooy; Mariana E. Kayadoe
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1: Edisi Khusus: November 2014
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.0.2014.6085

Abstract

Penggunaan pancing dasar dengan berbagai jenis umpan hidup memberikan hasil tangkapan yang cukup memuaskan namun nelayan belum mengetahui penggunaan umpan alami (ikan) apa yang paling cocok dan memberikan hasil terbanyak. Dari beberapa jenis umpan ikan yang biasa digunakan, maka dipilih tiga jenis ikan yang dijadikan umpan yaitu ikan malalugis, tude dan cumi. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dan uji BNT. Hasil analisis menunjukkan bahwa umpan yang terbaik untuk pancing dasar adalah ikan malalugis dengan jumlah hasil tangkapan terbanyak yaitu 59 ekor, diikuti oleh ikan tude dengan hasil tangkapan 41 ekor dan cumi dengan hasil tangkapan 37 ekor. Komposisi hasil tangkapan adalah ikan gaca (Lutjanus gibus) dengan jumlah tertinggi sebanyak 40 ekor, gutila (Lethanusoratus) 30 ekor, gorara (Lutjanus sp) 28 ekor, goropa (Cepolopholis minata) 23 ekor dan ikan tato (Edonus niger) hanya 16 ekor.
Pengaruh penambahan ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu terhadap hasil tangkapan ranjungan di perairan Malalayang, Kota Manado Thomson M. Watem; Henry J. Kumajas; Fanny Silooy
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 1: Juni 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.1.2015.8331

Abstract

ABSTRACT Swimming crab (Portunus pelagicus) is one of the economically important marine product commodities resulting from coastal waters Indonesia. Swimming crab in coastal waters of North Sulawesi usually caught accidentally with bottom gillnet. There has been a special fishing gear for crab traps, but not known by local fishermen. Addition of mackerel oil extract on baits could increase the fishing power of swimming crab traps but this kind of scientific information, particularly on swimming crab, not widely available yet. This research aims to study the effect of mackerel oil extract on traps bait to catch swimming crab; and to identify the types of biota captured. This research was conducted in coastal waters of Malalayang Satu, Malalayang District, Manado City; in December 2014 to January 2015; which is based on experimental methods. Six units of trap were operated seven nights; where tree units of them used scad mackerel bait that injected by mackerel oil extract, and tree other units just used scad mackerel bait without mackerel oil extract; and the capture data were analyzed by t test. The catch was 58 swimming crab in total; 42 fish was caught by scad mackerel bait with mackerel oil extract, and 16 swimming crab was caught by bait without mackerel oil extract. Analysis of t test showed that the use of mackerel oil extracts in bait traps, giving different swimming crab catches compared with bait without mackerel oil extracts. Keywords: swimming crab, trap, mackerel oil, Malalayang Manado   ABSTRAK Ranjungan (Portunus pelagicus) merupakan salah satu komoditi hasil laut ekonomis penting yang dihasilkan dari perairan pantai Indonesia. Rajungan di perairan pantai Sulawesi Utara biasanya tertangkap tanpa sengaja dengan jaring insang dasar. Sebenarnya telah ada alat tangkap bubu khusus untuk rajungan, tetapi belum dikenal oleh nelayan lokal. Pemberian ekstrak berupa minyak tenggiri pada umpan diduga dapat meningkatkan kemampuan tangkap dari bubu ranjungan; namun informasi ilmiah seperti ini, khususnya pada ranjungan, belum banyak tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu terhadap hasil tangkapan ranjungan; dan mengidentifikasi jenis-jenis biota yang tertangkap. Penelitian ini dilakukan di perairan pantai Kelurahan Malalayang Satu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado; pada bulan Desember 2014 sampai bulan Januari 2015; yang didasarkan pada metode experimental fishing. Enam unit bubu dioperasikan tujuh malam; di mana tiga unit menggunakan umpan ikan layang yang disuntikkan ekstrak minyak tenggiri, dan tiga unit lainnya hanya menggunakan umpan ikan layang tanpa ekstrak; dan data dinalisis dengan uji t. Tangkapan total berjumlah 58 ekor; 42 ekor tertangkap dengan umpan layang yang diberi ekstrak minyak tenggiri, dan 16 ekor tertangkap dengan umpan tanpa ekstrak minyak tenggiri. Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa penggunaan ekstrak minyak tenggiri pada umpan bubu memberikan hasil tangkapan ranjungan yang lebih banyak dibandingkan dengan umpan tanpa ekstrak minyak tenggiri. Kata-kata kunci: rajungan, bubu, minyak tenggiri, Malalayang Manado. [1] Penulis untuk penyuratan; email: thompson@yahoo.com
Keragaan perikanan tuna hand line 5-10 GT yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung Rusly H.A. Sora; Fanny Silooy; Mariana E. Kayadoe
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 3: Juni 2016
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.3.2016.12326

Abstract

ABSTRACT[1] Tuna hand lines have been used widely by fishermen in Sulawesi Sea and its surrounding to catch big pelagic species with small fishing boats. Although the gear design has evolved over centuries, there is still potential for improving its catching efficiency and selectivity. This study aimed to describe the performance of tuna hand line 5-10GT in terms of technical, economic and social. The performance of the technical analysis approach is obtained through the comparison of production with production variables, the analysis of the economic performance of production values obtained by comparison with the variable production and analysis of social performance obtained from calculating the income of fishermen and compared with a kilogram of rice. The results of the eight ships samples showed that the average production per trip is 340.96 kg; Average production per worker 783.41 kg. Catch to break even showed the smallest percentage in KM Anan 01 amounted to 43.63% and the highest at KM Kartika 45 amounted to 104.30%. Average income per trip is Rp.17,321,644, the average profit per trip Rp.5,953,334 average income per year is Rp.25,110,217 and an average profit per year is Rp.96,876,941. The results of the analysis of RC-Ratio for the eight vessels during the two years of operation were 1.69. The average return on investment was 36%. Results of the analysis showed that the social performance of each of the crew who have amenability more than two people, then on average each person requires 332 kg of rice <360 kg of rice, means including poor families. Keywords: analysis of the technical, economic, social   ABSTRAK Pancing ulur tuna telah digunakan secara luas oleh nelayan di Laut Sulawesi dan sekitarnya untuk menangkap ikan pelagis besar dengan kapal-kapal ukuran kecil. Walaupun konstruksinya telah berkembang sejak lama, tetapi masih memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi penangkapan dan selektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keragaan perikanan tuna hand line 5-10GT dari segi teknis, ekonomi dan sosial. Pendekatan analisis keragaan teknis diperoleh melalui perbandingan produksi dengan variabel produksi, analisis keragaan ekonomis diperoleh melalui perbandingan nilai produksi dengan variabel produksi dan analisis keragaan sosial didapat dari menghitung pendapatan nelayan dan dibandingkan dengan kilogram beras. Hasil penelitian dari delapan kapal sampel menunjukan bahwa rata-rata produksi per trip sebesar 340,96 kg; rata-rata produksi per tenaga kerja 783,41 kg. Catch to break even menunjukkan persentase terkecil pada KM Anan 01 sebesar 43,63% dan yang tertinggi pada KM Kartika 45 sebesar 104,30%. Rata-rata pendapatan per trip sebesar Rp.17,321,644, rata-rata keuntungan per trip sebesar Rp.5,953,334 rata-rata pendapatan per tahun sebesar Rp.25,110,217 dan rata-rata keuntungan per tahun sebesar Rp. 96.876.941. Hasil analisis RC-Ratio kedelapan kapal selama dua tahun operasi adalah 1,69. Rata-rata pengembalian investasi sebesar 36%. Hasil analisis keragaan sosial menunjukkan bahwa setiap anak buah kapal yang mempunyai tanggungan lebih dari dua orang,  maka rata-rata setiap orang membutuhkan 332 kg beras < 360 kg beras, berarti termasuk dalam kelompok keluarga miskin. Kata-kata kunci: analisis teknis, ekonomis, sosial [1] Penulis untuk penyuratan; email: ruslysora@gmail.com