Wenseslaus Fransiscus Makawaehe
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Asosiasi ikan pada terumbu buatan di Teluk Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Wenseslaus Fransiscus Makawaehe; Lefrand Manoppo; Revols D.Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 2 No. 2: Desember 2015
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.2.2.2015.9236

Abstract

Minimnya pengetahuan tentang ekologi terumbu buatan merupakan inti masalah perdebatan penggunaannya dalam manajemen sumberdaya perikanan; dan membatasi aplikasi habitat buatan tersebut sebagai alat mitigasi pada berbagai kerusakan lingkungan. Pemahaman ekologi yang lebih baik akan menuntun pada pembuatan desain dan penggunaan struktur buatan secara lebih efektif dan efisien. Hal ini juga akan menjawab pertanyaan tentang manfaat konstruksi habitat buatan pada berbagai kondisi lingkungan. Asosiasi ikan di terumbu buatan bervariasi, namun perlu dilakukan perbandingan jenis ikan yang berasosiasi pada saat air pasang dan air surut. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk Membandingkan struktur asosiasi ikan di terumbu buatan pada saat air pasang naik dan pasang surut di perairan Teluk Tahuna. Penelitian ini dilakukan di perairan Teluk Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe pada bulan April–Juni 2015; yang didasarkan pada metode deskriptif. Asosiasi ikan di terumbu buatan diamati dengan teknik Underwater visual census (UVC) oleh dua orang SCUBA divers sebanyak 4 kali. Kelimpahan spesies ikan di terumbu buatan dianalisis dengan indeks keragaman dan indeks dominansi. Berdasarkan jumlah individu total ikan yang berasosiasi dengan terumbu buatan, maka nilai tertinggi terdapat pada bulan purnama saat pasang tertinggi (156 ekor), kemudian diikuti bulan kuartir pasang tertinggi (120 ekor), bulan purnama surut terendah (107 ekor) dan bulan kuartir surut terendah (103 ekor). Keanekaragaman spesies ikan, baik pada bulan kuartir maupun pada bulan purnama masih tergolong sedang dan dominansi spesies tergolong rendah