Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

HUBUNGAN UKURAN DAN KEMAMPUAN MUAT KAPAL PUKAT CINCIN KECIL PADA BEBERAPA DAERAH DI SULAWESI UTARA Pamikiran, Revols DCh
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 9, No 1 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.148 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.9.1.2013.3450

Abstract

Kapal pukat cincin kecil merupakan kapal ikan yang umum digunakan untuk menangkap ikan pelagis kecil pada beberapa lokasi perairan di Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sesama dimensi ukuran utama dan antara dimensi ukuran utama dengan kemampuan muat pada 41 sampel kapal pukat cincin yang tersebar di beberapa lokasi di Sulawesi Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara dimensi utama kapal pukat cincin memiliki model persamaan B=1,855+1,149L dengan r=0,74; D=-3,817+9,277L dengan r=0,70, dan hubungan antara panjang (L) dan kapasitas muat (GT) kapal pukat cincin menuruti model persamaan GT pukat cincin=2,154L0,043L dengan r=0,95. Kata kunci: muatan kotor, kapal pukat cincin, Sulawesi Utara.   Small Purse-Seiner is a fishing vessel which is commonly used in catching small pelagic fish in several locations in North Sulawesi. The purpose of this study was to determine the relationship between the principle dimensions and between principle dimension with loading capacity (Gross Tonnage, GT).  This research was conducted on 41 purse seiners from several locations in North Sulawesi. The results showed that relationship bet­ween the principle dimensions followed the equation models B=1.855+1.149L, with r=0.74; D=-3.817+9.277L, with r=0.70, and the relationship between the length (L) and load capacity (GT) purse seiner is fitted by the following mathematical model: GT purse seiner=2.154L0.043L with r=0.95. Keywords: gross tonnage, small purse-seiner, North Sulawesi.
RANCANGAN AWAL KAPAL PUKAT CINCIN 115 GRT Halim, Suryadi; Masengi, Kawilarang WA; Pamikiran, Revols DCh
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.713 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.9.2.2013.4178

Abstract

Merancang kapal merupakan tahapan dalam pembuatan kapal penangkap ikan, termasuk kapal pukat cincin. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memetakan tahapan pem­buatan kapal pukat cincin 115 GRT yang dimulai dengan perancangan awal. Informasi cara perencanaan untuk pembuatan kapal baru sulit didapatkan. Untuk itu diperlukan beberapa hal yang perlu dijawab antara lain bagaimana cara mendesain baru kapal pukat cincin berkapasitas 115 GRT, kecepatan 11 knot dan jumlah pendega 10 orang, serta memberikan alternatif pengem­bangan terhadap desain kapal pukat cincin menjadi kapal yang lebih efisien guna memperlancar pengoperasian alat tangkap pukat cincin khususnya di Sulawesi Utara. Berdasarkan hasil peneli­tian maka diperoleh rancangan awal kapal ikan pukat cincin yang memiliki Lbp 27,23 m, Lwl 27,78 m B 6,10 m, D 2,95 m dan d 2,51 m, displacement 300,03 ton, daya angkut 145,02 ton dan daya muat ruang ikan 115,00 ton. Kata kunci: kapal, pukat cincin, rancangan, Sulawesi Utara.   Designing is a stage in the manufacturing of fishing vessels, including purse seiner.  This study was conducted with the aim of mapping the stages of manufacturing a 115 GT purse seiner.  Basic  requirements set for the newly designed purse seiner were as follows: has capacity of 115 GRT, speed of 11 knots and manned by 10 crews, as well as able to provide an alternative for the development of purse seiner vessel design for more effi­cient purse seine fishing in North Sulawesi. This study has resulted in a preliminary design of a purse seiner that has dimensions of  Lbp 27.23 m, Lwl 6.10 m 27.78 B, D 2.95 m and d 2.51 m; displacement of 300.03 tons, carrying capacity of 145.02 tons and load capacity of 115.00 tons of fish.Keywords: vessel, purse seine, design, North Sulawesi.
PENGGUNAAN DAYA MESIN PENGGERAK KAPAL PUKAT CINCIN KM. MAESTRO Pamikiran, Revols DCh
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.565 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.9.2.2013.4171

Abstract

Salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi adalah penggunaan tenaga mesin (HP) dalam kegiatan penangkapan ikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara mesin utama (HP) dan kecepatan kapal (v), mengestimasi kekuatan pendorong berdasarkan ukuran dan kecepatan kapal, serta menentukan kategori berdasarkan kecepatan kapal.  Penelitian terhadap kapal motor (KM) Maestro purse seine di Desa Kema III, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara memperlihatkan bahwa hubungan antara tenaga mesin (HP) dan kecepatan kapal (knot) mengikuti model persamaan matematis sebagai berikut: v (knot) = 13,05-6322 * exp (-0,000117 * (HP) ^ 1.715). dan (2). Hasil estimasi di lapangan menunjukkan bahwa kecepatan kapal (knot) berdasarkan jumlah putaran mesin (rpm) dan tenaga mesin (HP) yang mengkategorikan kapal kecepatan tinggi. Kata kunci: mesin, horse power, kecepatan, kapal pukat cincin.   One of the factors that influence the effectiveness and efficiency of fishing activities is the use of power of the engine (HP) in fishing activities. The purpose of this study was to determine the relationship between the main engine (HP) and speed of the vessel (v), and to estimate of propulsion power based on size and speed of the ship, as well as to identify the category based on her speed. The study on the Maestro purse seiner in Kema III village, North Minahasa regency, North Sulawesi, showed that the elationship between the power engine (HP) and speed of the ship (knots) followed a mathematical equation model: v (knots) = 13.05-6322 * exp (-0.000117 * (HP) ^ 1,715), and (2). The estimation in the field showed that ship speed (knots), based on the amount of the engine speed (rpm) and power engine (HP), could be categorized as high speed. Keywords: engine, horse power (HP), speed, purse-seiner.
KAJIAN STABILITAS DINAMIS KAPAL PUKAT CINCIN (SMALL PURSE-SEINER) DI BEBERAPA LOKASI SEMENANJUNG SULAWESI Tumiwa, Johnny H; Masengi, Kawilarang WA; Pamikiran, Revols DCh; Polii, Janny Franka
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 8, No 3 (2012)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.457 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.8.3.2012.240

Abstract

Kapal penangkap ikan yang terbuat dari kayu dan yang dirancang dan dibangun secara tradisional sangat umum digunakan oleh nelayan di Sulawesi Utara. Untuk efisiensi operasi penangkapan, kapal yang digunakan seharusnya memiliki stabilitas yang baik. Untuk mengetahui nilai stabilitas dari kapal-kapal yang digunakan nelayan, maka penelitian ini telah dilakukan pada salah satu jenis kapal ikan yang umum digunakan yaitu kapal pukat cincin kecil (pajeko) dari tiga tempat di Sulawesi Utara, yaitu di Kota Bitung (pantai timur), Molibagu (pantai selatan) dan Manado (pantai barat). Kapal yang diteliti berjumlah 6 kapal, masing-masing 2 kapal dari setiap tempat, dengan ukuran 4–100 GT. Analisis stabilitas dilakukan melalui tahapan pengukuran deskripsi teknik kapal dan percobaan kemiringan. Hasil analisis, berdasarkan posisi relative titik M (metacenter) terhadap G (titik berat), menunjukkan bahwa secara keseluruhan keenam kapal memiliki nilai stabilitas positif berkisar dari 0,289-1,044 meter. Kata kunci: kapal pukat cincin, pajeko, stabilitas dinamis, Sulawesi utara.   Traditionally-built wooden fishing vessels are very common in North Sulawesi. For the efficiency of fishing operation, those vessels should have good stability. To determine the value of the stability of those fishing vessels, this study has been done on one of the commonly used fishing boats, i.e. small purse seiners (pajeko) from three sites in North Sulawesi, which are the City of Bitung (east coast), Molibagu (south coast) and Tumumpa (west coast). As many as 6 vessels were observed, 2 vessels from each location, with vessel tonnage of 4–100 GT. Stability analysis performed through measurement of vessel technical description and inclining experiment. The results of the analysis, based on the relative position of the M (metacenter) point to G (center of gravity) point, indicating that the overall stability of the six ships have positive values ranging from 0.289 to 1.044 meters. Keywords: small purse seiner, pajeko, dynamic stability, North Sulawesi.
HUBUNGAN UKURAN DAN KEMAMPUAN MUAT PERAHU KATIR DI KOTA BITUNG, SULAWESI UTARA Pamikiran, Revols DCh
JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN TROPIS Vol 8, No 3 (2012)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1116.186 KB) | DOI: 10.35800/jpkt.8.3.2012.3424

Abstract

Perahu katir (pumpboat) di kota Bitung, Sulawesi Utara, digunakan untuk penangkapan tuna dengan menggunakan alat tangkap tuna hand-line. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ukuran utama perahu dan kapasitas muat (GT). Penelitian ini dilakukan terhadap 92 sampel perahu katir yang tersebar di kota Bitung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara ukuran utama perahu katir, Panjang (L) dan Lebar (B), mengikuti persamaan: B= 0,3584+0,0860L, dengan r=0,56; serta hubungan Panjang (L) dan Dalam (D) mengikuti D=0,1491+0,0775L, dengan r=0,64. Hubungan antara Panjang (L) dan kapasitas muat (GT) perahu katir mengikuti persamaan kuadrat GT=0,00887-0,1119(L)+0,03315(L2) dengan r=0,72. Kata kunci: katir, pumpboat, tonase kotor.   Outrigger boat (pumpboat) in the city of Bitung, North Sulawesi are used on tuna fisheries using Tuna hand-line fishing gear. The purpose of this research was to determine the relationship between the principle dimension and the loading capacity (GT). This research was conducted on 92 samples of outrigger boats around the city of Bitung. The results showed that the relation between the principle dimensions of outrigger boat was following the equation: B=0.3584+0.0860L, with r=0.56; and D=0.1491+0.0775L, with r=0.64. The relationship between the Length (L) and loading capacity (GT) of outrigger boat was following the quadratic equation that is GT=0.00887-0.1119(L)+0.03315(L2) with r=0.72. Keywords: outrigger, pumpboat, gross tonnage.
P PEMBERDAYAAN NELAYAN PENGGUNA KOMPRESOR SEBAGAI ALAT BANTU PENANGKAPAN IKAN DI DESA SIMUENG KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Hariyani Sambali, M.Sc.; Revols Dolfi Christian Pamikiran; Ivor Lembondorong Labaro
Vivabio: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 2 (2022): VIVABIO:Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.v4i2.43940

Abstract

Fishing activities are done using various methods and equipment as an effort to raise the number of catches. Fishermen in Simueng, South Tabukan district, Sangihe Group of Islands, have used speargun and compressor to supply air for underwater breathing in night to dawn fishing. Community services were carried out in Simueng to alter the fishing method to be more environmental friendly, do not hazard the fishermen’s health, damage the coral reef. The community service was conducted through information extension, training, mentoring, and providing bottom gill net and outboard motor-boat for the fishermen group.  This activity has made the mentored fisher group change the habit onto bottom gill net operation. Despite lower income, the group members could feel the benefit of it, since they could safely make a living through fishing activities and have better physical conditions. Keywords: Fishermen; Compressor; empowerment; Simueng; Sangihe   ABSTRAK Kegiatan penangkapan ikan dilakukan dengan berbagai metode dan alat bantu sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah hasil tangkapan. Nelayan di Desa Simueng Kecamatan Tabukan Selatan Kepulauan Sangihe dalam operasi penangkapan ikan menggunakan panah ikan (speargun) dan alat bantu adalah kompresor untuk menyalurkan udara ketika menyelam. Kegiatan Pemberdayaan Pada Masyarakat (PPM) dilaksanakan di Desa Simueng adalah untuk mensosialisasi metode penangkapan ikan dengan metode ramah lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan serta jiwa nelayan karena penggunaan kompresor. Metode pelaksanaan kegiatan PPM melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan dan memberikan bantuan berupa jaring insang dasar serta perahu yang dilengkapi dengan mesin 5,5 hp kepada kelompok nelayan.  Hasil kegiatan adalah kelompok nelayan merubah metode penangkapan ikan, dimana kini telah beralih menggunakan jaring insang dasar.  Lebih lanjut, kelompok mitra merasakan bahwa dari segi pendapatan lebih kecil, namun mereka merasakan manfaat dari segi ketenangan karena tidak akan ditindak oleh aparat pemerintah dan kesehatan karena tubuh lebih bugar. Kata kunci: Nelayan;  Kompresor; Pemberdayaan; Simueng; Sangihe
KARAKTERISTIK DIMENSI UTAMA KAPAL PUKAT CINCIN DI PPP BELANG Salsabila Yunus; Revols D. Ch Pamikiran; Fransisco P. T Pangalila; Kawilarang W. A. Masengi; Heffry V. Dien; Vivanda O. J. Modaso
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 7 No. 1 (2023): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.7.1.189-196

Abstract

Fokus dari penelitian ini adalah karakteristik dimensi utama kapal pukat cincin yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Belang Minahasa Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio atau perbandingan ukuran utama kapal (L/B, L/D, dan B/D), hubungan antar-ukuran utama kapal (L vs B, L vs D, dan B vs D), dan hubungan ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat kapal (GT) serta daya mesin pendorong kapal (HP). Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif melalui tabulasi silang dan penyajian data dalam bentuk kurva hubungan perbandingan ukuran utama kapal, hubungan antar ukuran utama kapal, serta hubungan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat (GT) dan daya mesin pendorong kapal (HP). Hubungan ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi dengan model matematis: Y = a + bX, di mana a (intercept) dan b (koefisien regresi), serta Y dan X disesuaikan dengan variabel yang akan dianalisis. Untuk menghitung nilai a dan b dari setiap hubungan digunakan aplikasi ‘Curve Expert’. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan dimensi utama kapal pukat cincin di PPP Belang masih belum sesuai dengan standar nilai yang ajukan oleh Fyson (1985), di mana nilai L/B dan nilai L/D lebih besar sedangkan nilai B/D lebih kecil. Terdapat hubungan positif antar-ukuran utama kapal (L/B, L/D, B/D) dan antara ukuran utama kapal (L) dengan kapasitas muat (GT) dan daya mesin (HP). Kata kunci: dimensi utama, karakteristik, pengukuran, pukat cincin
Kajian ukuran utama perahu katir (pumpboat) pada perikanan tuna hand line di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara Alsen Siadadi; Revols D.Ch. Pamikiran; Fransisco P.T. Pangalila
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 1: Juni 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.1.2012.699

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui deskripsi secara umum perahu katir (pumpboat) pada perikanan tuna hand line di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara; dan mengetahui hubungan antar ukuran utama perahu katir, ukuran utama panjang (L) dengan sistem katir, dan ukuran utama panjang dengan daya penggerak (HP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran utama panjang dan lebar (B) mengikuti hubungan regresi linear dengan model persamaan matematis: B = 0,3584 + 0,0860(L) dan r = 0,56; hubungan antara ukuran panjang dan dalam (D) mengikuti hubungan regresi linear dengan persamaan matematis: D = 0,1491 + 0,0775(L) dan r = 0,64; hubungan antara panjang dengan sistem katir: antara panjang dan panjang outrigger boom (Lob) mengikuti persamaan matematis: Lob = 2,4187 + 0,4609(L) dan r = 0,63; dan hubungan panjang dengan panjang outrigger float (Lof) mengikuti persamaan metematis: Lof = 0,9161 + 0,6402(L) dan r = 0,88; dan hubungan antara panjang dengan tinggi tiang (Hpo) mengikuti persamaan matematis: Hpo = 0,4520 + 0,3254(L) dan r = 0,78. Penggunaan besar tenaga pendorong perahu katir belum memiliki hubungan dengan ukuran utama perahu katir.
Studi pengaruh bentuk kasko pada tahanan kapal pukat cincin di Tumumpa, Bitung, dan Molibagu (Provinsi Sulawesi Utara) Alva Ridel Manopo; Kawilarang W.A. Masengi; Revols D.Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 2: Desember 2012
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.2.2012.1309

Abstract

Bentuk kasko dari suatu kapal mempengaruhi kapasitas muat, stabilitas, olah gerak dan tahanan dari kapal tersebut. Tahanan kapal yang disebabkan oleh kasko dan parameter-parameter lainnya seperti ukuran utama kapal, koefisien bentuk, displacement, dan jenis mesin berpengaruh terhadap kecepatan atau kekuatan memanjang kapal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui deskripsi dan bentuk kasko dari kapal-kapal pukat cincin Jesie 03, Rembulan, dan Baruni yang berturut-turut berbasis di Bitung, Molibagu, dan Tumumpa; mengetahui tahanan kasko kapal-kapal tersebut; dan membandingkan pengaruh bentuk kasko kapal terhadap tahanan kasko kapal yang berkaitan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai dari parameter-parameter antar kapal berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut menghasilkan kapal Jesie 03 memiliki tahanan kasko terbesar kemudian diikuti oleh kapal Rembulan dan kapal Baruni.
Kajian penggunaan daya mesin penggerak KM Coelacanth di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara Revols D.Ch. Pamikiran
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP Vol. 1 No. 3: Juni 2013
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jitpt.1.3.2013.2540

Abstract

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kemampuan kapal adalah penggunaan daya mesin penggerak (HP) dan capaian kecepatan kapal (v (knot)) yang sesuai dengan kebutuhan operasi penangkapan ikan. Faktor ini diteliti pada kapal latih tuna long-line KM Coelacanth di Kota Bitung, Sulawesi Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah putaran mesin dan daya mesin penggerak kapal; hubungan antara daya mesin penggerak dan capaian kecepatan kapal; mengestimasi kecepatan kapal berdasarkan besar daya mesin penggerak kapal; dan mengidentifikasi kategori kapal berdasarkan pada kecepatannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hubungan antara daya mesin penggerak dan kecepatan KM Coelacanth mengikuti model persamaan matematik  ; (2) capaian kecepatan kapal berdasarkan penggunaan jumlah putaran mesin dan daya mesin penggerak di lapangan mengkategorikan KM Coelacanth sebagai kapal dengan kecepatan normal.
Co-Authors Akira W.R. Masengi Alfret Luasunaung Alfret Luasunaung Alfret Luasunaung Ali, Isti Utami Indah Sari Alsen Siadadi Alsen Siadadi Alva Ridel Manopo Amos, Christianti Triagneriauly Aprililian E. Supit Asrul Libuon Bella S.M. Marpaung Benyamin Rumbrawer Benyamin Rumbrawer Bill Bright Cavin Manoppo Christian Risky Pandeirot Dalegi, Jefry Dien, Heffry Veibert Dyan F.D. Sitanggang Effendi P Sitanggang Evander Ch. Nelwan Fanny Silooy Fanny Silooy Flora F. Kalalo Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Frangky E. Kaparang Frangky Erens Kaparang Franky E. Kaparang Fransisco P. T Pangalila Fransisco P. T. Pangalila Fransisco P.T. Pangalila Fransisco P.T. Pangalila Fransisco W. Prasetyo Gerry Willardoe Kayadoe Gerry Willardoe Kayadoe, Gerry Willardoe Ginting, Jebry Yanta Hariyani Sambali Hariyani Sambali, M.Sc. Henry James Kumajas, Henry James Hernita Paputungan Indra Lesmana Indra Lesmana Isrojaty J. Paransa Ivor L. Labaro Ivor L. Labaro Ivor L. Labaro Ivor Lembondorong Labaro Ivor Lembondorong Labaro Ivor Lembondorong Labaro Ixchel F Mandagi Janny F. Polii Janny Franka Polii Jenly C. Marinding Jenly G. Onthoni Johnny Budiman Johnny H Tumiwa K. W.A. Masengi Kawilarang W. A. Masengi Kawilarang W. A. Masengi Kawilarang W.A. Masengi Kawilarang W.A. Masengi Kumajas†, Henry J. Labaro, Ivor Lembondrong Lang, Abigail Emylia Febricristiani Lefrand Manoppo Lefrand Manoppo Lefrand Manoppo Lembo, Liliyana Levandri Alski Lumi Lusia Manu Lusia Manu Manopo J. H. Manu, Lusia Mariana Kayadoe Masengi, K. W. A. Masengi, Kawilarag W. A Masengi, Kawilarang W. A. Mervin Lestaluhu Meta S. Sompie Meta S. Sompie Meta Sonja Sompie Modaso, Vivanda O. J. Nelwan, Evander Ch. Onthoni, Jenly G. Patrice N.I. Kalangi Prasetyo, Fransisco W. Robertus Cyrillus Manengkey Rompis, Jendra Salsabila Yunus Saragih, Mariana Senewe, Gray S. Singale, Aleks Rafid Supit, Aprililian E. Suryadi Halim Syamtiar Arfah Syamtiar Arfah Thamin, Arman Thimotius M. Womsiwor Thimotius M. Womsiwor, Thimotius M. Vivanda O. J. Modaso Vivanda O. J. Modaso Vivanda O.J. Modaso Wenseslaus Fransiscus Makawaehe Wenseslaus Fransiscus Makawaehe, Wenseslaus Fransiscus Wilhelmina Patty