Backgrounds: Stunting is a condition of failure to thrive due to malnutrition in the first thousand days of a child's life or begins in the child's womb. Nutritional status, diet and history of exclusive breastfeeding are one of the risk factors for stunting in children under five. Purpose: This study aims to determine the relationship between nutritional status, diet and history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in preschool children aged 3-5 years in the Labuan Health Center area. Methods: This research uses descriptive analytic with cross sectional approach. The population of this study amounted to 158 toddlers aged 3-5 years and the sampling technique used was part of the population taken using certain techniques so that the population was represented. The total sample in this study was 66 respondents under five aged 3-5 years. Results: The results of this study indicate that there is no significant relationship between nutritional status and the incidence of stunting, a P value of 0.191 is obtained. Exclusive breastfeeding with stunting was obtained with a P value of 0.022 and the result of OR = 0.250 (10,073-0.856). Conclusion: There is not relationship between nutritional status and the incidence of stunting. There is a relationship between diet and history of exclusive breastfeeding with the incidence of stunting. Suggestions: For the Labuan Health Center to assign village midwives or health programs to provide counseling or counseling about stunting. Pendahuluan: Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak atau dimulai pada masa anak didalam kandungan. Status gizi, pola makan dan riwayat pemberian ASI ekslusif merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stunting pada anak balita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi, pola makan dan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada anak prasekolah usia 3-5 tahun di wilayah puskesmas labuan. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 158 balita usia 3-5 tahun dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu sehingga populasi terwakilkan. Total sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 66 responden balita usia 3-5 tahun. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara status gizi dengan kejadian stunting diperoleh nilai P Value 0,191, terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian stunting diperoleh nilai P Value 0,008 dan hasil OR = 4.970 (1.423-17.352), dan riwayat pemberian ASi ekslusif dengan kejadian stunting diperoleh nilai P Value 0,022 dan hasil OR = 0,250 (10.073-0.856). Simpulan: Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian stunting. Ada hubungan antara pola makan dan riwayat pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting. Saran: Untuk Puskesmas Labuan untuk menugaskan bidan desa atau progam kesehatan agar bisa memberikan penyuluhan atau konseling tentang stunting.