Pendahuluan : Low Back Pain atau nyeri punggung bawah adalah kondisi yang tidak mengenakkan atau nyeri kronis minimal keluhan 3 bulan disertai adanya keterbatasan aktivitas yang diakibatkan nyeri apabila melakukan pergerakan atau mobilisasi. Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya Low Back Pain salah satunya adalah posisi kerja (ergonomi). Faktor-faktor risiko ergonomi adalah unsur-unsur tempat kerja yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dialami pekerja saat bekerja, dan jika diabaikan terlalu lama dapat menambah kerusakan pada tubuh pekerja diakibatkan kecelakaan. Faktor risiko ergonomi, terdiri dari postur janggal, posisi kerja statis, pergerakan berulang dan penggunaan tenaga berlebih. Dengan demikian, posisi kerja (ergonomi) yang benar dapat berpengaruh terhadap risiko kejadian Low Back Pain. Tujuan umum : Untuk mengetahui hubungan faktor ergonomi dengan risiko kejadian Low Back Pain di lingkungan kerja Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Tahun 2023. Metode : Penelitian ini menggunakan desain survei analitik, cross sectional. Hasil : Ada hubungan antara postur janggal dengan risiko kejadian Low Back Pain (p.value = 0,016), ada hubungan antara posisi kerja statis dengan risiko kejadian Low Back Pain (p.value = 0,013 , OR = 5,729), ada hubungan antara pergerakan berulang dengan risiko kejadian Low Back Pain (p.value = 0,010) dan ada hubungan antara penggunaan tenaga berlebih dengan risiko kejadian Low Back Pain pada karyawan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur (p.value = 0,016 , OR = 5,520). Simpulan : Faktor ergonomi yang berhubungan paling kuat terhadap Risiko Kejadian Low Back Pain adalah Faktor Pergerakan Berulang, dengan p-value 0,010.