Dimas Bintang Pamungkas
Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Kegiatan Kesiswaan (Muhadhoroh) Dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Di Pondok Pesantren Al Ikhlas Karawang Dimas Bintang Pamungkas; Abubakar Umar; Yadi Fahmi Aripudin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 4 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i4.3538

Abstract

Muhadharah adalah rangkaian kegiatan atau proses tuntunan untuk mencapai suatu tujuan dengan memberikan tuntunan atau arahan untuk tahapan kegiatan dakwah. Sebuah survei yang dilakukan di Pesantren Al-Ikhlas mengungkapkan bahwa ada santri yang tidak bisa berpidato, kurang percaya diri dan tidak bisa mengontrol hadirin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh muhadhara terhadap keterampilan berbicara santri di Pondok Pesantren Al-Ikhlas dan untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi santri saat melakukan muhadhara di Kabila. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses muhadharah pada kemampuan berbicara di Pesantren Santri Al-Ikhlas menunjukkan bahwa dengan adanya kegiatan muhadharah dapat melatih keberanian, percaya diri dan kemampuan berbicara santri untuk berbicara di depan banyak orang. Peneliti menggunakan teori manajemen Henry Fayol yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (commanding), koordinasi (coordinating), pengarahan (directing). Metode yang digunakan adalah metode ceramah, dimana siswa secara bergiliran tampil di depan hadirin. Kendala yang dihadapi santri Pondok Pesantren Al-Ikhlas dalam bermuhadhara berbeda-beda, misalnya kemalasan santri dalam membuat teks pidato dan menghafalnya, kurang percaya diri, mood panggung/gugup berbicara di depan umum, kebosanan. karena mereka hanya memperhatikan dan mendengarkan apa yang dikatakan, hanya pembaca dan kurangnya pengawasan dan bimbingan dari pengelola, yang menyebabkan peran muhadharah tidak berjalan dengan baik.