Maraknya penyebaran video pornografi yang tersebar luas melalui platform media sosial, baik yang terselubung seperti Tiktok maupun yang terang-terangan seperti Bigo Live menyebabkan remaja terdampak tontonan negatif yang dapat mengarahkan kepada perilaku kenakalan remaja pada aspek pornografi. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif. Desain penelitian terdiri dari desain deskriptif, desain kausal dan desain komparatif. Populasi penelitian adalah remaja yang berusia 12-23 tahun yang tinggal di Kota Serang dan Kota Cilegon yang menggunakan 2 aplikasi media sosial sekaligus, yakni Tiktok dan Bigo Live. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah kelayakan sampel menurut rumus Ferdinand sebanyak 140 responden. Analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda dan uji independent t-test dengan program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui nilai R Square sebesar 0.427. Hal ini menunjukkan bahwa variasi pada variabel perilaku kenakalan remaja pada aspek pornografi dapat dijelaskan sebesar 42,7% oleh variabel penggunaan media sosial Tiktok dan Bigo Live sedangkan sisanya sebesar 57,3% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. Hasil uji hipotesis, diketahui bahwa terdapat pengaruh penggunaan media sosial Tiktok dan Bigo Live secara parsial terhadap perilaku kenakalan remaja pada aspek pornografi, terdapat pengaruh penggunaan media sosial Tiktok dan Bigo Live terhadap perilaku kenakalan remaja pada aspek pornografi, dan signifikan perilaku kenakalan remaja pada aspek pornografi dari penggunaan media sosial Tiktok dan Bigo Live pada remaja yang tinggal di Kota Cilegon kanremaja yang tinggal di Kota Serang. Saran penelitian adalah pemerintah pusat melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika dapat memperketat pengawasan dan penindakan yang tegas kepada platform media sosial yang disinyalir menjadi media penyiaran prostitusi secara online.