Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Konsep Special event Humas Yayasan Cinta Anak Bangsa (Studi Evaluatif Pelaksanaan Event Becak Terus) Nursita, Anisa; Winangsih, Rahmi; Sagita, Darwis
Jurnal Riset Komunikasi Vol 7, No 2 (2016): JRK Vol 7 No 2 Desember 2016
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.627 KB)

Abstract

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) memiliki peran untuk berkontribusi kepada masyarakat, salah satunya adalah untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat. Special event Becak Terus merupakan aksi fundraising yang diselenggarakan oleh Humas Yayasan Cinta Anak Bangsa yaitu mengayuh becak untuk beramal selama 21 hari melintasi 7 provinsi oleh Scott Thompson, seorang warga negara Skotlandia. Tujuan dari kegiatan fundraising Becak Terus ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu-isu sosial juga dukungan terhadap 4 NGO untuk misi mereka dan juga untuk memperingati 10 tahun Tsunami Aceh. Special event ini tentunya memiliki langkah-langkah penyelenggaraan event yang matang oleh PR organisasi tersebut, yaitu divisi partnership and communication. Dalam penelitian ini Konsep Kinerja Public relations Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom, dan konsep penyelenggaraan Special event Philip Lesly merupakan pedoman peneliti yang digunakan untuk merancang kerangka penelitian dalam mengolah analisis temuan dengan paradigma post positivisme. Pada wawancara yang dilakukan dengan 5 orang anggota PR YCAB yaitu divisi partnership dan komunikasi diperoleh hasil bahwa kegiatan pengumpulan fakta informasi sesuai kebutuhan dijalankan oleh masing-masing panitia sesuai dengan keahliannya, lalu kegiatan perencanaan dan pengorganisasian dilakukan untuk menentukan rincian kegiatan dan publik yang akan diajak bekerjasama,lalu tahap pelaksanaan dilakukan dengan maksimal meskipun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki dan PR mampu memunculkan publisitas positif sebelum dan setelah acara. Pada tahap evaluasi PR YCAB mengklaim bahwa tujuan-tujuan telah tercapai secara keseluruhan.
PENGARUH TERPAAN TAYANGAN EURO 2016 RCTI TERHADAP MINAT MENONTON SEPAK BOLA Sagita, Darwis; Winangsih, Rahmi; Mutaqin, Ihsan
Jurnal Riset Komunikasi Vol 7, No 2 (2016): JRK Vol 7 No 2 Desember 2016
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.627 KB)

Abstract

Tayangan Euro 2016 RCTI merupakan kejuaraan sepak bola empat tahunan yang mempertemukan antara negara di Benua Eropa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh terpaan tayangan Euro 2016 RCTI terhadap minat menonton sepak bola masyarakat yang tinggal di Taman Ciruas Permai. penelitian ini menggunakan teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode survey eksplanatif, dengan data yang diperoleh melalui kuesioner yang disebar kepada 98 responden. Penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara variabel terpaan tayangan Euro 2016 RCTI terhadap minat menonton sepak bola pada masyarakat Taman Ciruas Permai sebesar 0,854 yang berarti bahwa hubungan antara kedua variabel sangat kuat. Dari hasil analisis koefisien determinasi menandakan bahwa 73% minat menonton sepak bola masyarakat Taman Ciruas Permai dipengaruhi oleh terpaan tayangan Euro 2016 RCTI. sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
OPTIMALISASI PERAN IBU MENGADOPSI PROGRAM PHBS MENERAPKAN JAMBAN SEHAT KELUARGA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT KOTA SERANG Winangsih, Rahmi
LONTAR: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2013): LONTAR JURNAL ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.533 KB) | DOI: 10.30656/lontar.v2i2.345

Abstract

Model penerapan kebijakan pemerintah untuk mengubah perilaku masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat menggunakan jamban sehat keluarga, seperti yang dilaksanakan petugas Puskesmas, antara lain membuat arisan MCK yang bertujuan agar setiap kepala keluarga mempunyai sarana MCK, sehingga tidak lagi membuang kotoran sembarangan. Program ini tidak berhasil secara optimal, karena masyarakat tidak mau berubah secara optimal untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.  Oleh karena itu, peran Ibu sebagai madrasah keluarga, dekat dengan anak-anak sebagai generasi selanjutnya, dianggap sebagai pembaharu dunia dalam membentuk karakter berkualitas tidak bisa dianggap sepele. Keberadaannya sangat diperlukan terutama dalam mengubah perilaku mendasar, seperti membangkitkan kesadaran berperilaku hidup bersih dan sehat menekankan penerapan program jamban sehat.  Komunikasi seorang Ibu sebagai sosok wanita yang mampu berbicara lebih sopan, penuh tata krama, cerminan kasih sayang, lemah lembut tutur katanya, dan terperinci/detail, akan mudah melakukan perubahan perilaku anak mendasar, bahkan Ibu dijadikan sebagai sosok peletak dasar jiwa dan perilaku anak, sebagai titik awal perubahan sikap dan perilaku masyarakat Kota Serang.
MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK USAHA MIKRO MELALUI DESAIN KEMASAN KELOMPOK USAHA PRODUSEN DAN RETAILER MAKANAN “KUE SUBUH” Widyastuti, Nurprapti Wahyu; Winangsih, Rahmi
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 4, No 1 (2018): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.414 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v4i1.1495

Abstract

Produk makanan yang dikenal sebagai jajanan pasar banyak dijajakan di pasar tradisional. Industri produk tersebut di atas masih berskala mikro, dan bersifat rumahan. Pemasok produk kue di pasar subuh berasal dari berbagai lokasi di Jakarta, Tangerang, Serang Kota dan sekitarnya. Sistem pemasaran produk meliputi 3 cara yaitu: (1) menjual produk ke pasar kue subuh, (2) menjual ke toko, dan (3) menerima pesanan dari kantor/pribadi. Mereka memproduksi dalam skala besar untuk dijual di pasar subuh, sisa produk tidak habis dijual di toko kue. Retailer adalah para pengecer pembeli produk kue subuh untuk dijual kembali ke segmentasi dan target pasar berbeda. Para retailer memesan kue untuk dipasarkan pada perkantoran, komunitas tertentu seperti arisan, pesta perkawinan/ulang tahun, maupun acara-acara lainnya, bahkan ada yang telah menjalin kerjasama dengan industri penerbangan untuk melayani kebutuhan catering. Berdasarkan studi awal yang penulis lakukan, ada korelasi positif antara bentuk dan kualitas kemasan produk dengan minat konsumen untuk membeli produk. Sementara itu, dari hasil wawancara awal dengan pelaku usaha mikro produk makanan, baik produsen maupun retailer mengakui bahwa kemasan produk mempengaruhi citra produk. Namun pemahaman mereka tentang kemasan produk masih sangat minim. Menurut mereka kemasan hanya sekedar wadah dan pembungkus makanan agar tidak rusak. Permasalahan lain yaitu mereka tidak mempunyai kemampuan dana untuk mengemas produknya dengan baik. Dengan situasi persaingan semakin tajam, desain sebuah kemasan merupakan suatu nilai tambah, dapat berfungsi sebagai media promosi dan untuk menjaring konsumen.Kata Kunci: Daya saing UKM, Kemasan produk UKM, Kue Subuh
Membangun Kemandirian Pangan Melalui Manajemen Komunikasi Pemasaran Sate Bandeng Sebagai Produk Unggulan Kota Serang Winangsih, Rahmi; Widyastuti, Nurprapti Wahyu; Widyastuti, Yeni
Jurnal Pengabdian Masyarakat IPTEKS Vol 5, No 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.868 KB) | DOI: 10.32528/pengabdian_iptek.v5i1.2268

Abstract

Kuliner sate bandeng memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai komoditas pasar. Kuliner ini awalnya hanya dapat dikemas dalam bentuk kemasan dus yang hanya bertahan selama 2-3 hari saja. Namun saat ini, sate bandeng dapat dikemas untuk jangka waktu yang lebih lama, yakni 10 bulan dengan kemasan foil melalui proses penggunaan mesin vacum. Dengan adanya metode pengemasan ini, sate bandeng memiliki potensi yang lebih luas sebagai komoditas pasar sebagai oleh-oleh karena lebih tahan lama. Kota Serang dapat mengembangkan kuliner yang satu ini karena memiliki potensi pasar, daya jual beli, dan komoditas pasar lebih luas sebagai oleh-oleh. Pelaku UKM sate bandeng akan diberikan pengetahuan mengenai branding. Pengetahuan dan pendidikan mulai dari kemasan produk, sampai pada cara memasarkan produk, baik yang konvensional maupun yang online. Sesuai dengan perkembangan ilmu komunikasi pemasaran, saat ini media sosial, Media sosial mampu memberikan solusi bagi permasalahan tingginya biaya pemasaran Peningkatan kualitas dan kuantitas produk sate bandeng yang tetap terjaga, selain dapat dilakukan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, juga publikasi yang cukup untuk membantu perluasan pasar. Promosi seefisien mungkin, dengan biaya promosi yang tidak mahal namun mampu menyentuh pasar dengan jumlah yang tak terhingga banyaknya. Era sekarang cara ini sudah menjadi model komunikasi pemasaran yang banyak digunakan penguasaha, murah dan menguntungkan. Oleh karena itu, metode komunikasi pemasaran digital atau online perlu menjadi pendekatan yang dapat diaplikasikan oleh para pengusaha, dengan catatan tetap menjamin kualitas dan kuantitas produk, agar konsumen tidak kecewa.
STRATEGI MEDIA VISIT PT PLN (PERSERO) DALAM MEMBINA HUBUNGAN BAIK DENGAN PERS (Studi Kasus Pada PT PLN (PERSERO) Distribusi Banten) Robiyani Yulia Utami; Rahmi Winangsih
Jurnal Riset Komunikasi Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v8i2.6025

Abstract

PT Perusahaan Listrik Negara merupakan salah satu perusahaan BUMN berada di Indonesia yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan, transmisi, dan distribusi tenaga listrik di Indonesia. Banyaknya pelanggan PLN yang tersebar di seluruh Indonesia maka menimbulkan beberapa masalah untuk PLN berkaitan dengan pelayanan, pemadaman, dan biaya listrik. Untuk mengatasi persoalan tersebut PLN membuka layanan call center 123, i-sms, dan melalui aplikasi mobile PLN yang bisa diunduh oleh masyarakat, selain itu peran PR juga dibutuhkan untuk menyelesaikan persoalan melalui kerjasama dengan media massa dalam membantu memberikan sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat. Media massa merupakan mitra perusahaan yang memiliki peran penting dan harus dibina hubungannya melalui kegiatan media relations salah satunya media visit. Media visit adalah kunjungan perusahaan kekantor media dalam upaya untuk membina hubungan baik antara perusahaan dan pihak pers. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori stakeholders dan Image restorations. Hasil dari penelitian ini adalah humas PT PLN (Persero) telah melaksanakan kegiatan media visit dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk membina hubungan baik agar hubungan yan telah dijalin tetap harmonis dengan rekan pers dan juga untuk mencapai tujuan perusahaan PT PLN (Persero) Distribusi Banten dalam rangka perbaikan citra perusahaan. Kata Kunci : PT PLN (Persero) Distribusi Banten, Media Visit, Hubungan Baik, Pers.
Komunikasi Pembangunan Terintegrasi Kota Serang Berbasis Bale Sandi Maya Syifa Mutiara Ummah; Ail Muldi; Rahmi Winangsih
Jurnal Riset Komunikasi Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v11i2.10058

Abstract

Bale Sandi maya merupakan ruang pengawasan yang memanfaatkan teknologi digital berupa layar yang menampilkan segala bentuk informasi pada proses kegiatan pembangunan Kota Serang. Pemerintah Kota Serang mengimplemantasikan Bale Sandi Maya sebagai upaya pembangunan menuju smart city. Penelitian ini bertujuan mengetahui proses komunikasi pembangunan yang dilakukan oleh Diskominfo Kota Serang dalam mewujudkan pembangunan kota cerdas dengan memanfaatkan Bale Sandi Maya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan observasi wawancara, dokumemntasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukan Komunikasi terintegrasi yang terdapat di Bale Sandi Maya Kota Serang terlaksana melalui penyaluran jaringan internet melalui OPD hingga kelurahan dengan pedekatan top down planning. Konvergensi media yang dikelola pemerintah Kota Serang terpusat pada Bale Sandi Maya. Media komunikasi pemerintah Kota Serang melalui Bale Sandi Maya merupakan penerapan sistem pemerintahan elektronic government. Umpan balik Masyarakat Kota Serang terjadi dalam bentuk aduan, laporan, saran, dan pendapat yang diberikan pada aplikasi Rabeg, website PPID, media sosial, dan siaga 112. Kata Kunci: Bale Sandi Maya, Komunikasi Pembangunan, Smart City
PERILAKU KOMUNIKASI MAHASISWI MUSLIM BERCADAR DI UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA Rahmi Winangsih; Darwis Sagita
Jurnal Riset Komunikasi Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31506/jrk.v9i2.6001

Abstract

Dalam observasi awal yang peneliti lakukan, masyarakat cenderung memiliki pandangan bahwa perempuan bercadar cenderung tertutup dengan lingkungan sekitar, kecuali dengan komunitasnya. Berbagai macam argumen dikeluarkan untuk mendukung dan berbagai kontroversi pandangan tentang hijab pun banyak dilontarkan. Para muslimah yang mengenakan acadar berani mempertahankan pendapatnya tidak takut dan gentar melawan perbedaan pendapat dimana mereka hidup dikalangan yang minim menggunakan cadar seperti kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Dapat terlihat secara langsung bahwa secara dominan mahasiswi yang menggunakan hijab di kampus ini tidak menggunakan cadar. Hal ini menarik untuk dicermati lebih jauh, maka peneliti melakukan dan memfokuskan penelitian pada cara perilaku komunikasi mahasiswi muslim bercadar yang berada di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan dituliskan secara deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data mewawancarai tiga orang mahasiswi bercadar (narasumber utama), seorang dosen Pendidikan Agama Islam (narasumber pendukung) dan seorang aktivis mahasiswa muslim (narasumber pendukung). Hasil penelitian ini adalah pada konsep diri narasumber tidak cukup bisa menjelaskan rujukan Al-Qur’an atau Hadist yang digunakan sebagai dasar hukum bercadar. Sementara itu, faktor kelompok rujukan seperti halnya kelompok pengajian yang diikuti pun tidak banyak dalam penentuan keputusan menggunakan cadar. Pengalaman kurang menyenangkan seperti diganggu atau digoda oleh lawan jenis yang bukan muhrim menjadi factor pendorong narasumber mengenakan cadar. Perilaku komunikasi dalam bentuk verbal yang terjadi pada komunikasi mahasiswa muslim bercadar tidak mengalami gangguan berarti. Hal ini terkonfirmasi oleh lingkungan sekitar, seperti pihak dosen pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maupun teman – teman kuliah narasumber dalam komunikasi formal dan informal. Kata Kunci: Perilaku Komunikasi, Mahasiswi Muslim, Cadar
PENGEMBANGAN USAHA MIKRO INDUSTRI GARMEN DI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN Dirlanudin Dirlanudin; Rahmi Winangsih; Naniek Afrilla Framanik
Jurnal Administrasi Publik Vol 5, No 1 (2014): JURNAL ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.416 KB) | DOI: 10.31506/jap.v5i1.2394

Abstract

Upaya pengembangan usaha mikro garmen terutama ditujukan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha para pengusaha mikro tersebut. Keterlibatan dinas instansi terkait sangat dibutuhkan, dalam pelaksanaannya perlu didasarkan pada payung hukum yang jelas seperti peraturan daerah maupun keputusan kepala daerah. Faktor pendorong yang membentuk kemampuan wirausaha pengusaha mikro industri garmen adalah: 1) Tingkat pendidikan; 2) Sifat keuletan dalam menjalankan usahanya; 3) Pergaulan dalam menjalin hubungan dengan pihak lain; 4) Kepekaan dalam melihat perkembangan pasar dan perubahan situasi ekonomi; 5) Kejelian dalam mencari sumber-sumber permodalan; 6) Sikap mental terhadap resiko yang akan dihadapi; 7) Sikap optimistic dengan pertimbangan yang masuk akal. Sedangkan ukuran perkembangan usaha mikro adalah: (1) terciptanya kepuasan berbagai pihak yang berkepentingan dengan usaha mikro; (2) meningkatnya kesetiaan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. (3) mampu meningkatkan dan memperluas pangsa pasar. (4) memiliki kemampuan bersaing di bidang usahanya. (5) terjadi peningkatan pendapatan.
Komunikasi Pemberdayaan dalam Program Urban Farming di Kampung Lukis Ramanuju Kecamatan Citangkil Kota Cilegon Banten Rahmi Winangsih; Rahmi Mulyasih; Marthalena; Rethorika Berthanilla; Ahmad Sururi
BANTENESE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 2 (2021): Bantenese : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Pusat Studi Sosial dan Pengabdian Masyarakat Fisipkum Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/ps2pm.v3i2.4055

Abstract

Program komunikasi pemberdayaan dalam program urban farming, merupakan program pemberdayaan yang dikhususkan untuk kaum perempuan Kampung Lukis Ramanuju. Tujuan dari program pemberdayaan ini adalah agar kaum perempuan di Kampung Ramanuju dapat berdaya untuk keluarga dan masyarakat sekitar dengan cara menanam tanaman seperti sayuran dan buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi sehingga dapat mencukupi kebutuhan pangan keluarga dan masyarakat. Hasil dalam program pendampingan ini, kelompok mampu menghasilkan tanaman yang dapat dikonsumsi secara pribadi dan kedepan akan dirancang untuk menghasilkan tanaman yang dapat diperjualbelikan pada masyarakat luas.