Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR BANGUNAN TERHADAP ELEMEN HORIZONTAL PADA GEDUNG PENYIMPANAN KPK JAKARTA Sahat Martua Sihombing; Gita Puspa Artiani; Lydia Darmiyanti
Jurnal Sipil Krisna Vol 8 No 2 (2022): JURNAL SIPILKRISNA
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/sipilkrisna.v8i2.163

Abstract

A storage building is a structure that has specified requirements for usage as a container or location anda high load value. As a result, it is crucial to check or examine the building's structure. There are two separateparts to the building structure, one of which is horizontal. Elements that bear loads working transversely andtransfer the load to a supporting column are known as horizontal elements, sometimes known as bending elements.It is crucial to assess the safety of horizontal elements like beams and slabs since they serve as the floor's bondingand reinforcing frames in superstructures. This final project attempts to assess the shear forces and momentsapplied to the floor slabs and beams, the reinforcement ratio applied to the beams, and the beam deflections thatresult. The presentation in this study makes use of ETABS v.17.0.1 software and secondary data. The 3rd floorhas the largest shear force in the X direction with a value of 59.3292 kN and the largest moment in the X directionwith a value of 128.9298 kN-m, while the 3rd floor has the largest shear force in the Y direction with a value of47.1916 kN and the largest moment in the Y direction with a value of 92.7026 kN-m. According to the result ofETABS v.17.0.1, the beam reinforcement ratio is 0.82 percent, and the maximum deflection permit limit formulauses SNI 2847:2019 to get the permitted deflection value of 25 mm.
Kajian Hasil Uji Mutu dan Rencana Biaya Penggunaan Sambungan Mechanical Coupler Gita Puspa Artiani; Achmad Pahrul Rodji; Ferry Anggriawan
Jurnal Sipil Krisna Vol 9 No 1 (2023): Jurnal Sipil Krisna
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Krisnadwipayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61488/sipilkrisna.v9i1.251

Abstract

The construction of the Jakarta Kemayoran Tower was carried out using a mechanical coupler connection in the building column construction, because overlapping or conventional connections are not the right way to connect reinforcement. The main reinforcement in the column uses threaded iron with a diameter of 25. The mechanical coupler connection method used in this study is a coupler grip, with the planned tensile strength of the reinforcing steel being 525 N/mm². The column structure that is sampled is the main column with the size of the main steel reinforcement ≥ 32 mm. This study focuses on the analysis of quality tests and cost plans. The analytical approach used is descriptive analysis by looking for a comparison of the two variables. Testing the tensile strength of concrete reinforcement using a mechanical coupler connection showed successive results of 621.04 MPa, 624.86 MPa, 625.41 MPa, these results exceeded the minimum limit specified in SNI-2052-2017, namely 525 MPa. Meanwhile, the calculation of connection costs using the mechanical coupler method requires a total cost of Rp. 139,824,000, - while the cost of using a conventional connection is Rp. 191.161.127,-. From the calculation results, it is obtained that the difference is 37% cheaper than conventional reinforcement connections.This research can be used as a reference in alternative selection of reinforcement joints.
PERENCANAAN SUMUR RESAPAN UNTUK PENGENDALIAN BANJIR DI WILAYAH KECAMATAN PASAR REBO, JAKARTA TIMUR Gita Puspa Artiani; Achmad Pahrul Rodji; Sahat Martua Sihombing; Yonas Prima Arga; Gali Pribadi
Abdimas Galuh Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i2.10195

Abstract

Kecamatan Pasar Rebo merupakan salah satu kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Timur yang terletak antara 106049’35” Bujur Timur dan 06010’37” Lintang Selatan, Luas wilayah kecamatan ini seluas 12,98 km2 (6,88 persen dari luas wilayah Kota Jakarta Timur) yang terbagi dalam 5 (lima) kelurahan meliputi: Kelurahan Baru, Kelurahan Cijantung, Kelurahan Gedong, Kelurahan Kalisari, dan Kelurahan Pekayon. Kecamatan Pasar Rebo termasuk kedalam kawasan rawan pergesaran tanah berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta. Pada tanggal 10 Oktober 2020, banjir akibat hujan deras berada di jalan Lewa  RT 14 RW 08 Kelurahan Pekayon setinggi 50 sentimeter, jalan Swadaya dan jalan Karya Bakti RT 10 RW 11 Kelurahan Cijantung setinggi 1,2 meter, dan jalan Cakrabuawana dan Manunggal Kelurahan Kalisari 1 meter. Permasalahan ini tidak terlepas terhadap belum terintegrasi sistem drainase dengan baik, perilaku masyarakat membuang sampah, pendangkalan saluran, kepadatan bangunan menyebabkan tidak terdapat resapan air, dataran rendah. Sumur resapan adalah salah satu konsep sederhana yang efektif untuk mengurangi aliran permukaan yang dapat menyebabkan banjir dan merupakan kegiatan konservasi sipil teknis sederhana berupa sumuran yang berfungsi untuk menampung, menahan dan meresapkan air permukaan (run-off) ke dalam tanah (akuifer) untuk meningkatkan jumlah dan posisi muka air tanah. Adapun hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini berupa kegiatan FGD yang kemudian menjadi bahan pertimbangan untuk finalisasi pembuatan rekomendasi konsep dalam pembuatan desain saluran drainase selanjutnya untuk mendorong pihak-pihak terkait sesuai bidangnya (OPD Pemda), untuk mewujudkan sumur resapan sebagai usulan program kegiatan.
Analisis Daya Dukung Pondasi Borepile Pada Proyek Pembangunan Fasilitas Perkeretaapian Manggarai - Jatinegara Bagus Rizal Kasmana; Gita Puspa Artiani; Lydia Darmiyanti
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 8 (2024): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i8.794

Abstract

Proyek Pengembangan Gedung Stasiun dan Double-Double Track Manggarai – Jatinegara memerlukan pondasi yang aman dan tidak mengganggu lingkungan sekitar. Pondasi Borepile dipilih karena tidak menimbulkan getaran dan kebisingan. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisa penurunan (settlement) dan kapasitas daya dukung pondasi borepile pada Proyek Pengembangan Gedung Stasiun dan DDT Manggarai – Jatinegara. Metodologi yang digunakan meliputi perhitungan kapasitas daya dukung pondasi berdasarkan data SPT dan CPT menggunakan metode Meyerhof serta metode Reese & Wright. Selain itu, perhitungan penurunan pondasi dilakukan berdasarkan data penyelidikan tanah dengan metode semi empiris, metode Versic, serta analisis menggunakan program Plaxis 2D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas daya dukung pondasi borepile tunggal tipe B2 pada Gedung Wing Kiri Stasiun Manggarai memenuhi syarat yang ditentukan oleh SNI 8460:2017, dengan nilai Qult > Qijin, yaitu 383,33 ton (Meyerhof) dan 358,61 ton (Reese & Wright). Penurunan pondasi borepile juga berada dalam kategori aman dengan nilai 12,62 mm (semi empiris), 11,45 mm (Versic), dan 12,38 mm (Plaxis 2D), yang semuanya berada di bawah batas maksimum yang diizinkan sebesar 40 mm. Pondasi borepile pada proyek ini memiliki kapasitas daya dukung dan penurunan yang mengikuti standar yang berlaku, dan dapat dilaksanakan dengan aman dalam konstruksi.
Pengaruh Variasi Penempatan Dinding Geser Akibat Beban Gempa Pada Struktur Gedung Bertingkat Mia Amalia; Nusa Setiani Triastuti; Gita Puspa Artiani
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 8 (2024): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i8.799

Abstract

Bangunan dan infrastruktur dapat mengalami kerusakan yang signifikan akibat gempa. Untuk memitigasi dampaknya, perencana harus mempertimbangkan desain bangunan agar memiliki kekakuan yang cukup terhadap gaya lateral. Saat mendesain bangunan yang memiliki ketahanan terhadap gaya lateral, dinding geser merupakan komponen struktural yang dapat menjadi alternatif dalam perencanaannya. Dinding geser berfungsi meningkatkan kekakuan dan menerima gaya geser akibat gempa, struktur dinding geser biasanya dipasang pada bagian terluar bangunan atau di sekitar area tangga atau lift. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau pengaruh variasi penempatan dinding geser terhadap respons seismik bangunan berdasarkan SNI 1726:2019. Metode penelitian menggunakan analisis dinamis respon spektrum dengan membandingkan tiga layout dinding geser. Hasil menunjukkan bahwa semua variasi tata letak dinding geser memenuhi syarat periode struktur rencana, prinsip dual sistem, dan simpangan bangunan. Namun, hanya layout 1 yang tidak memenuhi syarat bentuk dan jumlah ragam karena didominasi rotasi pada mode pertama. Tata letak dinding geser dengan layout 2 dan 3 menunjukkan performa yang lebih baik dalam memenuhi syarat kegempaan dengan nilai periode getar tidak melebihi periode izin (1,260 detik), bentuk ragam didominasi translasi pada mode pertama dan kedua, prinsip dual sistem tercapai karena rangka menerima >25% gaya gempa rencana, serta nilai simpangan tidak melebihi nilai simpangan izin (Δmax = 61.54mm).