Penelitian ini didasari pada hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di UPTD SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara, diemukan beberapa masalah yaitu (1). Kurangnya kemampuan pemahaman konsep siswa, (2). Kurangnya keyakinan diri siswa terhadap kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan permasalahan matematika, (3). Siswa takut, ragu dan gugup menyelesaikan permasalahan yang ada di matematika. Adapun tujuan dilaksanakan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh model scaffolding terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan self-efficacy siswa. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SMP Negeri 1 Gunungsitoli Utara dengan populasi 5 kelas dan sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VIII-D dan VIII-E. Jenis penelitian ini yaitu eksperimen eksperimen semu dengan desain Nonequivalent Posttest-Only Control Group Design. Menggunakan teknik analisis data yaitu Analisis varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1). Berdasarkan hasil analisis varian (ANOVA) pada taraf signifikan = 0.05, diperoleh Fh(b) = 192,488 > Ftabel = 2,606. Dengan demikian Fh(b) > Ftabel, sehingga H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok siswa yang diberikan scaffolding dengan kelompok siswa yang diberikan metode konvensional terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. (2). Karena pada derajat kepercayaan 0,05 maka hipotesis kedua dapat diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang memiliki tingkat self-efficacy rendah, cukup rendah, sedang, cukup tinggi dan tinggi. (3). Hasil perhitungan ANOVA dapat diketahui dari hasil pengujian hipotesis ketiga pada baris interkasi AB menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan nilai Fh(I) = 2,748 > Ftab = 2,606. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model Scaffolding dan Self-Efficacy terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.