Hiperlipidemia merupakan salah satu Penyakit tidak menular yang disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti sosioekonomi, budaya, adat, kebiasaan dan gaya hidup seseorang. Dengan adanya interaksi antar pengguna pada media sosial yang didalamnya berisi informasi, keluhan, saran maupun permintaan bantuan dapat menjadi alat untuk dapat mengetahui persepsi publik yang berguna sebagai bahan intervensi guna menekan laju terjadinya hiperlipidemia di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap persepsi masyarakat terhadap hiperlipidemia yang dihasilkan pada platform media sosial twitter. Data tweet diambil dari unggahan pengguna dengan kata kunci berupa istilah dan obat hiperlipidemia pada rentang waktu tahun 2020 dan selanjutnya dilakukan analisis konten secara kulalitatif. Tweet terkait hiperlipidemia yang didapat kemudian dilakukan ekstraksi dengan mengeluarkan tweet berisi iklan, berita, retweet serta konten diluar kesehatan agar mendapat persepsi dari pengguna secara utuh. Kami mengidentifikasin 1572 tweet terkait hiperlipidemia dengan 1.246 tweet (79.26%) berasal dari sudut pandang orang pertama, 156 tweet (9.92%)berasal dari sudut pandang orang kedua,114 tweet (7.25%) berasal dari tenaga kesehatan dan 56 tweet (3.56%) lain- lain. Kami mengidentifikasi 8 tema terkait hiperlipidemia yakni mengenai gejala sebanyak 120 tweet (7.69%), obat 153 tweet (9.80%), komplikasi 156 tweet (9.99%), biaya 19 tweet (1.22%), kebijakan pemerintah 16 tweet (1.02%), gaya hidup 649 tweet (41.58%), lain- lain 79 tweet (5.06%) dan tidak diketahui sebanyak 367 tweet (23.51%). Twitter dapat menjadi sumber informasi kesehatan, sarana komunikasi, jaringan tenaga kesehatan dan media promosi kesehatan. Penilaian persepsi dan sentimen masyarakat terhadap permasalahan kesehatan bisa dilakukan sebagai upaya merumuskan strategi dan kebijakan promosi kesehatan secara tepat sasaran.