Lisda Kaimudin
Program STudi DIII Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Gambaran Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul Yogyakarta Setyo Retno Wulandari; Lisda Kaimudin
INHEALTH : INDONESIAN HEALTH JOURNAL Vol. 2 No. 2 (2023): INHEALTH JOURNAL
Publisher : CV. Eureka Murakabi Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56314/inhealth.v2i2.161

Abstract

Latar Belakang: Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman serius yang memerlukan penanganan yang tepat. Berdasarkan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2020, prevalensi Stunting di Indonesia mencapai 27,4%. Pada tahun 2021 menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita mengalami stunting di Indonesia sebanyak 24,4% presentase itu mengalami penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2018 dan tahun 2020 menargetkan program penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang. Tujuan: Untuk mengetahui kejadian stunting pada balita di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul Yogyakrta. Metode: Penelitian ini mengunakan metode kuantitatif (quantitatif). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita stunting di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul Yogyakrta sejumlah 79 balita stunting. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini mengunakan total sampling. Dengan Jumlah sampel sebanyak 79 responden. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kejadian stunting pada balita di Puskesmas Paliyan Gunung Kidul Yogyakarta sebanyak 79 balita Stunting. Rentang usia pada balita sunting 24-36 bulan sebanyak 35 balita (44,3%), usia 37-48 bulan sebanyak 24 balita (30,4%), dan usia balita 49-60 bulan sebanyak 20 balita (25,3%). Sebagian besar balita stunting yang diberikan ASI Ekslusif sebanyak 68 balita (86%) dan yang tidak diberikan ASI Ekslusif sebanyak 11 balita (14%). Balita yang mengalami stunting berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40 balita (50,6) dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 39 balita (49,4%) balita stunting sebagian besar dengan BBL Normal yaitu sebanyak 71 balita (89,9%) dan balita stunting dengan riwayat BBLR sebanyak 8 balita (10,1%). Kesimpulan: Balita stunting yang diteliti didominasi dengan balita berjenis kelamin, berusia 24-36 bulan, diberikan ASI Ekslusif, dan tidak memiliki riwayat BBLR.