Lansia mengacu pada orang yang telah mencapai usia 60 tahun. Lansia mengalami berbagai perubahan fisik, mental dan sosial. Perubahan fisik meliputi penurunan kekuatan, stamina, dan penampilan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa orang menjadi depresi atau tidak bahagia saat memasuki usia tua. Jika mereka bergantung pada kekuatan fisik yang tidak lagi mereka miliki, mereka menjadi tidak efektif dalam pekerjaan dan peran sosial (Azizah, 2017). Status kesehatan lansia semakin menurun seiring bertambahnya usia, yang akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penuaan disertai dengan munculnya berbagai penyakit, penurunan fungsi fisik, keseimbangan dan risiko jatuh. Menurunnya status kesehatan lansia berlawanan dengan keinginan lansia untuk tetap sehat, mandiri, dan mampu melakukan aktivitas seperti biasa seperti mandi mandiri, berpakaian mandiri dan beraktivitas (Brett et al., 2012). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara keseimbangan dan kualitas hidup pada lansia. Desain penelitian ini adalah menggunakan pretest – posttest one grup design, pre experimental study. Subyek penelitian adalah lansia di atas 60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pada subyek dilakukan pemeriksaan keseimbangan yang di ukur dengan uji TUG dan kualitas hidup yang di ukur dengan WHOQOL-BRIEF. Analisis statistik menggunakan uji Paired-T test. Hasil penelitian menunjukan bahwa Analisa uji normalitas kualitas hidup dan keseimbangan hasil p-value pre test dan post tes adalah data berdistribusi normal (H0 diterima) dan hasil uji hipotesa nilai koefisien korelasi dengan nilai signifikan (Sig.) karena nilai Sig. probabilitas 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variable pre test dengan variable post test. Kesimpulan penelitian Terdapat perubahan nilai Mean, median, nilai minimal, maximal, standar deviasi, dan 95%CI dari hasil pengukuran menggunakan WHOQOL-BREF dan Timed Up And Go sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi.