Robiatun Amaliyah Ranti
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS HUBUNGAN KESEIMBANGAN, KEKUATAN OTOT, FLEKSIBILITAS DAN FAKTOR LAIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA DI PSTW BUDI MULIA 4 JAKARTA Robiatun Amaliyah Ranti; Al Asyary Upe
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 1 No 01 (2021): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v1i01.1176

Abstract

Risiko jatuh merupakan peningkatan kemungkinan terjadinya jatuh yang dapat menyebabkan cidera fisik. Di negara berkembang seperti saat ini banyak lansia mengalami cidera fisik hingga kematian. Hal ini dikarenakan kondisi lansia yang semakin menurun, namun sangat sedikit perhatian yang diberikan pada lansia masalah risiko apa saja lansia tersebut jatuh. Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini berfokus pada analisis hubungan keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas dan faktor lain terhadap risiko jatuh pada lansia di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, dan faktor lain yang berhubungan dengan risiko jatuh.Penelitian ini dilaksanakan di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 4 Jakarta dengan, menggunakan pendekatan potong lintang dengan jumlah responden 96 orang. Penentuan sampel menggunakan Lameshow. Teknik analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji Chi Square, dan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Setelah dilakukan pengujian secara statistik diperoleh hasil uji bivariat bahwa variabel keseimbangan, kekuatan otot, fleksibilitas, dan faktor lain pada risiko jatuh memiliki hubungan yang signifikan dimana nilai p <0.05. Pada analisis multivariat uji regresi logistik berganda diperoleh bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan risiko jatuh atau nilai p < 0.05 adalah variabel usia, fleksibilitas dan penyakit sendi. Sedangkan variabel penyakit sendi memiliki signifikansi tertinggi dengan nilai p < 0.05 dan Odds Ratio 34.09. Hal ini berarti penyakit sendi memiliki peluang 34 kali berisiko jatuh di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta. Saran kepada kepala Panti perlu melakukan evaluasi terhadap warga binaan sosial serta selalu melakukan latihan ataupun senam pada lansia untuk meningkatkan kualitas fisik lansia.
Gambaran Fleksibilitas Pada Lanjut Usia (Lansia) Di Panti Sosial Tresna Werdha (Pstw) Budi Mulia 3 Jakarta Pada Saat Pandemic Covid -19 Eko Prabowo; Robiatun Amaliyah Ranti
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 15 No. 2 (2022): Vol. 15 No. 2 (2022) : Vol. 15, No. 2 Edisi September 2022
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.436 KB) | DOI: 10.36760/jka.v15i2.379

Abstract

Pada tahun 2021 di Indonesia, proporsi lansia mencapai 10,82 persen atau sekitar 29,3 juta orang. Fleksibilitas didefinisikan adalah kemampuan tubuh untuk mampu menggerakan maksimum dari lingkup gerak sendi dari satu atau beberapa sendi tanpa adanya keterbatasan akibat adanya hambatan tanpa adnya resiko cidera. Desain penelitian yang dipakai untuk karya tulis ilmiah ini yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan potong lintang atau cross-sectional study, yang dimana data-data yang telah di dapat dari suatu responden akan diolah dalam satu kali pengambilan waktu. Sampel penelitian berasal dari 24 responden Lanjut Usia pada bulan April 2022 di PSTW Budi Mulia 3 Jakarta. hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada laki-laki fleksibilitas terbanyak masuk kedalam kategori excellent dan avarage yaitu dengan persentase 16,7%, kemudian pada kategori good dan above average memiliki persentase 8,3%, lalu pada kategori below average dengan persentase 4,2%. Selanjutnya pada perempuan tingkat fleksibilitas terbanyak masuk kedalam kategori Above Avarage yaitu dengan persentase 16,7%, kemudian pada kategori very poor memiliki persentase 12,5%, pada kategori poor memiliki persentase 8,3% lalu pada kategori good dan average memiliki persentase 4,2%. Kata Kunci ; Fleksibilitas, Lanjut Usia, Panti Sosial
PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PENURUNAN NYERI LUTUT LANSIA DENGAN OSTEOARTRITIS DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 Shyffa Virginestya Zulkarnaen; Robiatun Amaliyah Ranti
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2632

Abstract

Masalah nyeri lutut terhadap osteoarthritis pada lanjut usia (lansia) cukup tinggi bertambahnya usia lansia termasuk golongan yang mengalami masalah nyeri lutut akibat degeneratif/penuaan. Pada Lanjut Usia (lansia) kecepatan berjalan menurun akibat proses fisiologis dimana kualitas otot rangka menurun. Perubahan dan kemunduran pada lansia dengan penyakit degeneratif akan mengeluh mengalami kekakuan otot, kram, atau spasme. Penyakit osteoarthritis menyebabkan perubahan fungsi otot serta penurunan kekuatan dan kontraksi yang sering terjadi pembengkakan sendi, kerusakan pada tulang, peradangan pada tendon, sehingga lansia merasa kelelahan dan sakit/nyeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh senam yoga pada lansia terhadap penurunan nyeri lutut dengan osteoartritis pada lansia di panti sosial tresna werdha budi mulia 2. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Pre experimental research) yaitu metode yang menggunakan one grup pre and posttest. Hasil Penelitian didapatkan p-value 0,001 dimana adanya pengaruh pada intervensi pada pemberian intervensi senam yoga dalam menurunkan nyeri lutut menurunkan nyeri lutut pada lansia.
Pengaruh Senam Yoga Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstremitas Bawah Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Sarah Nur Fitriani; Robiatun Amaliyah Ranti
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2633

Abstract

Proses penuaan memiliki jenis masalah yang berbeda-beda, seperti masalah fisik dan mental. Dimana pada individu yang lebih tua, penurunan kekuatan otot sangat prediksi keterbatasan fungsional dan kecacatan, dan tingkat kekuatan minimum diperlukan untuk melakukan tugas-tugas kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana pengaruh senam yoga terhadap kekuatan otot ektremitas bawah pada lansia di panti tresna werdha budi mulia 2. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (pre eksperimental research), yaitu metode yang menggunakan one grub pre dan post test. Hasil dari Analisa uji hipotesa menggunakan uji Wilcoxon sebelum intervensi dan sesudah intervensi senam yoga hasil A Symp.Sig. 2 (Tailed) yang didapatkan hasil P = 0,010 Hal ini menunjukan bahwa terdapat penigkatan anatar sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai probalitas P = 0,013 atau P < 0,005, yang berarti pemberian senam yoga selama 4 minggu dengan intensitas 3 kali per minggu dengan durasi 30 menit memberikan manfaat terhadap kekuatan otot ekstremitas bawah pada lansia sehingga di simpulkan bahwa pemeberian senam yoga dapat meningkatkan kekuatan otot pada lansia.
PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PENINGKATAN MOBILITAS SENDI LUTUT LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 2 Devina Hariyanti Siregar; Robiatun Amaliyah Ranti
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2634

Abstract

Semakin bertambahnya umur pada lansia maka akan terjadi proses penuaan secara degeneratif yang akan berdampak pada perubahan-perubahan diri lansia seperti kulit kering, penipisan rambut, dan penurunan pendengaran. Lansia sering melaporkan status dan fungsi kesehatan yang buruk, kesulitan kognitif dan rawat jalan, dan ketergantungan untuk aktivitas hidup sehari-hari. Kondisi kesehatan mempengaruhi penurunan fungsi gerak pada lansia. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experiment dengan pendekatan pre dan post one group design. Penelitian ini akan menggunakan beberapa formulir yang terdiri dari Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP), formulir kesediaan (inform consent), identitas pasien. Tujuan dari penelitian ini yaitu pengaruh senam yoga terhadap peningkatan mobilitas sendi lutut lansia. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan menggunakan Uji Paired T-Test didapatkan nilai Sig (2-tailed) 0.000 pada alpha 5% yaitu 0.000 < 0.05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara senam yoga terhadap mobilitas sendi lutut pada lansia di panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 tahun 2023 sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan signifikan antara senam yoga dengan peningkatan mobilitas sendi lutut lansia.
ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS HIDUP TERHADAP KESEIMBANGAN LANSIA DI KEL.CILILITAN JAKARTA TIMUR Muhammad Yazid Syukrillah; Robiatun Amaliyah Ranti; Adinda Nur Pertiwi
JOURNAL OF BAJA HEALTH SCIENCE Vol 3 No 02 (2023): Journal of Baja Health Science
Publisher : Universitas Banten Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/joubahs.v3i02.2640

Abstract

Lansia mengacu pada orang yang telah mencapai usia 60 tahun. Lansia mengalami berbagai perubahan fisik, mental dan sosial. Perubahan fisik meliputi penurunan kekuatan, stamina, dan penampilan. Hal ini dapat menyebabkan beberapa orang menjadi depresi atau tidak bahagia saat memasuki usia tua. Jika mereka bergantung pada kekuatan fisik yang tidak lagi mereka miliki, mereka menjadi tidak efektif dalam pekerjaan dan peran sosial (Azizah, 2017). Status kesehatan lansia semakin menurun seiring bertambahnya usia, yang akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penuaan disertai dengan munculnya berbagai penyakit, penurunan fungsi fisik, keseimbangan dan risiko jatuh. Menurunnya status kesehatan lansia berlawanan dengan keinginan lansia untuk tetap sehat, mandiri, dan mampu melakukan aktivitas seperti biasa seperti mandi mandiri, berpakaian mandiri dan beraktivitas (Brett et al., 2012). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara keseimbangan dan kualitas hidup pada lansia. Desain penelitian ini adalah menggunakan pretest – posttest one grup design, pre experimental study. Subyek penelitian adalah lansia di atas 60 tahun yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pada subyek dilakukan pemeriksaan keseimbangan yang di ukur dengan uji TUG dan kualitas hidup yang di ukur dengan WHOQOL-BRIEF. Analisis statistik menggunakan uji Paired-T test. Hasil penelitian menunjukan bahwa Analisa uji normalitas kualitas hidup dan keseimbangan hasil p-value pre test dan post tes adalah data berdistribusi normal (H0 diterima) dan hasil uji hipotesa nilai koefisien korelasi dengan nilai signifikan (Sig.) karena nilai Sig. probabilitas 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan antara variable pre test dengan variable post test. Kesimpulan penelitian Terdapat perubahan nilai Mean, median, nilai minimal, maximal, standar deviasi, dan 95%CI dari hasil pengukuran menggunakan WHOQOL-BREF dan Timed Up And Go sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi.