Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STUDI KOMPARASI KARAKTER RUANG DALAM CLOUD KITCHEN PADA BANGUNAN RUKO DAN RUMAH Hayudian Pramesiwara; Lucia Helly Purwaningsih
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 21 No. 1 (2023): Kenyamanan dan Ketahanan dalam Desain Arsitektur dan Lingkungan
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v21i1.15887

Abstract

Penyebaran virus covid-19 yang sangat cepat menyebabkan pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial. Kebijakan tersebut berdampak pada lumpuhnya kegiatan sektor industri restoran konvensional di semua tempat makan terpaksa berhenti berjualan karena harus mengikuti peraturan daerah setempat. Pada sisi lain pembatasan sosial menyebabkan perubahan perilaku berbelanja makanan pada masyarakat melalui pembelian makanan berbasis online. Restoran konvensional akhirnya berlomba-lomba untuk go online dengan menerapkan sistem delivery melalui aplikasi berbasis online demi menyelamatkan bisnisnya. Kebutuhan tersebut menciptakan inovasi baru pada industri restoran yaitu cloud kitchen. Ruang dapur cloud kitchen yang terdiri dari banyak tenant seringkali dirancang ditempat yang peruntukannya bukan untuk dapur sebuah restoran. Acuan kriteria ruang yang belum tersedia menyebabkan pemilik cloud kitchen hanya mementingkan banyaknya keuntungan yang didapat dengan mewadahi sebanyak-banyaknya tenant yang masuk. Oleh karena itu, Penelitian ini hadir sebagai salah satu tahapan awal penyusunan kriteria rancang dengan tujuan mengidentifikasi karakter ruang dalam cloud kitchen. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui komparasi ruang beberapa merk cloud kitchen dengan tipologi yang berbeda berdasarkan kelengkapan ruang, zonasi ruang, bentuk organisasi ruang, dan sirkulasi hubungan antar ruang. Temuan yang didapat dari penelitian adalah seluruh tipologi cloud kitchen terdapat kekurangan kelengkapan ruang penunjang kegiatan utama. Secara umum konsep bentuk dari organisasi ruang, sirkulasi, dan hubungan antar ruang pada cloud kitchen mengikuti fungsi sebelumnya bangunan tersebut yaitu ruko dan rumah. Beberapa aspek ruang yang diteliti terdapat repetisi namun hanya dalam tipologi yang sama.
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Pengelolaan Pusaka Melalui Percontohan Gerobak Dagang Dan Penataan Koridor Jalan Di Pecinan Pasar Lama Tangerang Nurhikmah Budi Hartanti; Lucia Helly Purwaningsih; Ruwaida Zayadi; Farah Febrian Delfiyanti; Dwiyana Hemas Maharani; Jundi A.H. Wahyudi
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i2.15632

Abstract

Kawasan Pecinan Pasar Lama Tangerang mengalami penurunan kualitas lingkungan karena kurangnya wawasan dan kesadaran para pedagang terhadap nilai pusaka kawasan yang perlu dilestarikan dan dikelola agar potensinya sebagai objek wisata budaya sekaligus pusat perdagangan yang nyaman bisa lebih optimal. Kegiatan PKM ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat khususnya para pedagang untuk lebih menghargai pentingnya menjaga warisan sejarah melalui penataan koridor jalan kawasan Pasar Lama Tangerang dan desain prototipe gerobak dagang yang inovatif. Kedepannya diharapkan para pedagang memiliki kemampuan untuk menata dagangannya dengan gerobak dagang yang lebih teratur sehingga semakin menarik minat pengunjung. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan perwakilan pedagang dan tokoh masyarakat setempat untuk menjaring aspirasi dalam menata kawasan tersebut. Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan penyuluhan mengenai nilai signifikan sejarah kawasan, serta edukasi akan pentingnya kebersihan dan kesehatan di koridor pasar. Tim PkM membuat desain penataan koridor pasar dan desain prototipe gerobak dagang sebagai percontohan. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pemahaman para pedagang akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan pada kawasan yang bernilai pusaka. Simpulan dari kegiatan pendampingan pengelolaan pusaka melalui percontohan penggunaan gerobak dagang dan penataan koridor jalan pada mitra kelompok pedagang di kawasan, memerlukan proses pendekatan yang lebih intensif dan berkelanjutan dengan memaksimalkan peran tokoh masyarakat dan pengurus RT/RW setempat
STUDI KOMPARASI KARAKTER RUANG DALAM CLOUD KITCHEN PADA BANGUNAN RUKO DAN RUMAH Hayudian Pramesiwara; Lucia Helly Purwaningsih
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 21 No. 1 (2023): Kenyamanan dan Ketahanan dalam Desain Arsitektur dan Lingkungan
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v21i1.15887

Abstract

Penyebaran virus covid-19 yang sangat cepat menyebabkan pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial. Kebijakan tersebut berdampak pada lumpuhnya kegiatan sektor industri restoran konvensional di semua tempat makan terpaksa berhenti berjualan karena harus mengikuti peraturan daerah setempat. Pada sisi lain pembatasan sosial menyebabkan perubahan perilaku berbelanja makanan pada masyarakat melalui pembelian makanan berbasis online. Restoran konvensional akhirnya berlomba-lomba untuk go online dengan menerapkan sistem delivery melalui aplikasi berbasis online demi menyelamatkan bisnisnya. Kebutuhan tersebut menciptakan inovasi baru pada industri restoran yaitu cloud kitchen. Ruang dapur cloud kitchen yang terdiri dari banyak tenant seringkali dirancang ditempat yang peruntukannya bukan untuk dapur sebuah restoran. Acuan kriteria ruang yang belum tersedia menyebabkan pemilik cloud kitchen hanya mementingkan banyaknya keuntungan yang didapat dengan mewadahi sebanyak-banyaknya tenant yang masuk. Oleh karena itu, Penelitian ini hadir sebagai salah satu tahapan awal penyusunan kriteria rancang dengan tujuan mengidentifikasi karakter ruang dalam cloud kitchen. Metodologi yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui komparasi ruang beberapa merk cloud kitchen dengan tipologi yang berbeda berdasarkan kelengkapan ruang, zonasi ruang, bentuk organisasi ruang, dan sirkulasi hubungan antar ruang. Temuan yang didapat dari penelitian adalah seluruh tipologi cloud kitchen terdapat kekurangan kelengkapan ruang penunjang kegiatan utama. Secara umum konsep bentuk dari organisasi ruang, sirkulasi, dan hubungan antar ruang pada cloud kitchen mengikuti fungsi sebelumnya bangunan tersebut yaitu ruko dan rumah. Beberapa aspek ruang yang diteliti terdapat repetisi namun hanya dalam tipologi yang sama.
PERUMUSAN KRITERIA ARSITEKTUR ECO-CULTURAL PADA BANGUNAN KEBUDAYAAN Wijaya Putri , Regina; Ischak, Mohammad; Helly Purwaningsih, Lucia
Metrik Serial Teknologi dan Sains Vol. 5 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Konsorsium Cendekiawan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsep arsitektur eko-kultural merupakan salah satu dari konsep aliran arsitektur berkelanjutan. Konsep arsitektur ini merupakan salah satu dari Enam Logika Bersaing dari Arsitektur Berkelanjutan. Bangunan kebudayaan dapat menjadi contoh intrepretasi dari arsitektur eko-kultur. Bangunan kebudayaan adalah salah satu klasifikasi bangunan yang banyak menggunakan konsep ini dikarenakan adanya perpaduan kebudayaan serta alam sekitar didalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil penerapan dari arsitektur eko-kultural terhadap bangunan kebudayaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan melakukan studi terhadap preseden yaitu, Pusat Seni dan Kebudayaan ChunYangTai, Pusat Pendidikan Alam dan Kebudayaan Kaliandra Sejati, dan Pusat Kebudayaan Elena Garro. Penelitian ini menggunakan kriteria konsep eko-kultur sebagai alat untuk menganalisis serta menyimpulkan studi preseden yang ada. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dan acuan dalam mendesain pusat kebudayaan menggunakan konsep arsitektur eko-kultural.