Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN APLIKASI PENILAIAN PENERIMAAN DIRI ANAK DENGAN PENYAKIT KRONIS BERBASIS ACCEPTANCE OF ILLNESS SCALE Rahmatuz Zulfia; Arif Fadllullah; Hasriana Hasriana
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 11 No 2 (2023): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtech.v11i2.1201

Abstract

Pemantauan penerimaan diri anak terhadap penyakit kronis yang dideritanya merupakan salah satu pemantauan paling dini yang bisa dilakukan sebelum masuk ke dalam fase terapi dan pengobatan. Ini adalah fase penting yang akan menentukan keberhasilan program terapi. Hanya saja, proses pemantauan jenis ini seringkali bersifat konvensional melalui wawancara tatap muka langsung atau lembaran kertas yang diisi oleh pasien yang tentu dokumentasinya menjadi sulit, belum lagi pasien harus ke rumah sakit hanya sekedar untuk mengisi angket penerimaan diri, dan isian data perlu diolah dan dihitung oleh dokter atau perawat secara manual untuk bisa memberikan hasil kesimpulan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini mengusulkan untuk mengembangkan aplikasi penilaian penerimaan diri anak dengan penyakit kronis berbasis AIS (acceptance of illness scale). AIS sebagai instrumen penerimaan diri anak terhadap penyakit kronis dikembangkan secara terkomputerisasi, sehingga proses penilaian, pemberian skor dan luaran kesimpulan penerimaan diri dilakukan secara otomatis. Dari hasil pengujian kompabilitas menunjukkan bahwa aplikasi usulan dapat diakses pada berbagai jenis web-browser, sedangkan hasil pengujian black-box menunjukkan menu aplikasi yang diujikan bernilai valid. Hal ini memberikan kesimpulan bahwa aplikasi ini siap diterapkan pada pasien anak dengan penyakit kronis dalam memantau penerimaan diri secara berkala, cepat, akurat, dan fleksibel tanpa perlu bertatap muka langsung dengan perawat/dokter.
Analisis Faktor Kepatuhan Mobilisasi Dini Pasien Kritis Hendy Lesmana; Santi Tambunan; Ahmat Pujianto; Maria Imaculata Ose; Darni Darni; Hasriana Hasriana
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14603

Abstract

ABSTRACT Due to prolonged bed rest brought on by disruptions in one or more organ functions, the majority of patients receiving treatment in the Intensive Care Unit (ICU) have muscle weakness that is unrelated to their primary condition and prevents them from mobilization. In the ICU room of RSUD dr.H. Jusuf SK, this study intended to identify the variables associated with nurse compliance in carrying out early mobilization. This quantitative study adopted a cross-sectional methodology and a non-experimental descriptive design. The ICU nurses at RSUD dr.H. Jusuf SK made up the entire sample of 39 responders, using the total sampling methodology. Utilizing observation sheets of nurse compliance with early mobilization as well as a questionnaire about nurses' knowledge, attitudes, and behavior to gather data. The Spearman correlation test was used to analyze the data. Both univariate and bivariate analysis were used in this study. According to this survey, nurses' education was good (74.4%), their attitude was adequate (76.9%), but their domineering behavior was poor (51.3%), and they were disobedient (43.6%). The correlation between the three parameters and nurse compliance yielded ap value of less than 0.05. In the ICU room of RSUD dr.H. Jusuf SK, this study demonstrated a good relationship between nurse compliance and knowledge, attitudes, and conducted in regards to early mobilization of critical patients. It was intended that this research would be used to further investigate the reasons that hindered nurse compliance with mobilization. Keywords: ICU, Nurse Compliance, and Early Mobilization.  ABSTRAK Pasien yang dirawat di Intensive Care Unit (ICU) hampir seluruhnya mengalami kelemahan otot yang tidak terkait dengan diagnosis utamanya karena tirah baring lama yang disebabkan gangguan satu atau lebih fungsi organ tubuh, sehingga tidak mampu untuk melakukan mobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pemenuhan mobilisasi dini di ruang ICU RSUD dr.H. Jusuf SK. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain deskriptif non-eksperimental dengan pendekatan cros sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 39 responden, yakni seluruh perawat ICU RSUD dr.H. Jusuf SK. Pengumpulan data menggunakan kuisioner pengetahuan, sikap dan perilaku perawat, serta lembar observasi kepatuhan perawat dalam mobilisasi dini. Data diolah dengan uji korelasi Spearmen. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan perawat sudah baik (74,4 %), sikap perawat cukup (76,9%), sedangkan perilaku perawat dominan buruk (51,3 %) dan perawat tidak patuh (43,6 %). Hasil korelasi ketiga faktor terhadap kepatuhan perawat didapatkan nilai p < 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara pengetahuan, sikap, dan perilaku dengan kepatuhan perawat dalam pemenuhan mobilisasi dini pada pasien kritis di ruang ICU RSUD dr.H. Jusuf SK. Diharapkan penelitian ini bisa diteliti lebih lanjut untuk faktor hambatan yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam pemenuhan mobilisasi. Kata Kunci: ICU, Kepatuhan Perawat, & Mobilisasi Dini.
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT PELAKSANA TERHADAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN Hasni Nani; Fitriya Handayani; Hasriana Hasriana; Nurman Hidaya; Alfianur Alfianur; Maria Imaculata Ose
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 2 (2024): APRIL: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i2.19266

Abstract

Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan perawat masih sering terjadi, dan mutu pelayanan rumah sakit bergantung pada kinerja pelayanan perawat. Kinerja yang tidak memadai akan merugikan kualitas pelayanan yang diberikan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan pasien. Beban kerja yang berlebihan berdampak negatif terhadap efisiensi pekerjaan perawat. Tuntutan beban kerja perawat terlihat pada sebagian besar waktunya, sekitar 80%, didedikasikan untuk aktivitas produktif. Kegiatan ini mencakup pekerjaan di luar lingkup keperawatan, seperti tugas administratif dan tanggung jawab non-klinis. Kebaruan penelitian ini  karena melihat hubungan kerja perawat pelaksana terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah pekerjaan dengan kinerja perawat, khususnya dalam konteks pencatatan asuhan keperawatan. Metodologi penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, secara eksplisit menggunakan desain cross-sectional. Sebanyak 96 peserta dilibatkan dalam penelitian ini, dipilih dengan teknik seleksi acak bertingkat, dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan eksklusi tertentu. Analisis data menggunakan uji Chi-Square yang secara khusus berfokus pada nilai yang diperoleh melalui Fisher's Exact Test. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa sekitar 51% (setara dengan 49 perawat) memiliki beban kerja yang sederhana, sedangkan sekitar 94,8% (setara dengan 91 perawat) menunjukkan dokumentasi asuhan keperawatan yang baik. Analisis bivariat menunjukkan nilai P-value sebesar 0,025, lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara beban kerja dan dokumentasi asuhan keperawatan.