p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Rotasi Teknika
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS RUGI DAYA TRANSFORMATOR DISTRIBUSI SAAT PEMBEBANAN BERDASARKAN POLA DISEMASI JALA-JALA VOLTASE MADYA 20 KV MENGENAI KUALITAS LISTRIK KOTA SOLO Maju Binoto; Fariyono Fariyono; Emanuel Budi Raharjo
Teknika Vol 8 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52561/teknika.v8i1.222

Abstract

Kota Solo saat ini perkembangannya sangat pesat dimana banyak bermunculan perhotelan, pertokoan serta perkantoran. Penghasilan masyarakat kota Solo setiap tahun  meningkat sehingga pemakaian energi listrik  juga semakin bertambah banyak. Letak pusat pembangkit tenaga listrik kepada konsumen jaraknya sangat jauh. Untuk menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik ke konsumen terlebih dahulu menaikan tegangan dengan trafo step up kemudian ditransnisikan ke pusat-pusat beban listrik. Digardu induk tegangan diturunkan menggunkan trafo step down.  Setelah tegangan energi listrik diturunkan pada gardu induk kemudian didistribusikan melalui trafo distribusi agar sampai kepada konsumen listrik. Selama penyaluran listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik ke pelanggan listrik akan terjadi pengurangan muatan listrik. Faktor terjadi berkurangnya kapasitas tenaga listrik disebabkan ada sejumlah unsur seperti jarak penyaluran dari pusat pembangkit ke konsumen sangat jauh, ketaksimetrisan muatan listrik menyebabkan penghantar menghasilkan temperatur tinggi. Tujuan dari penelitian ini memanisfestasikan turun daya listrik di kota Solo dibawah 10 % supaya energi listrik dapat dinikmati oleh warga kota Solo. Model yang digunakan dalam penelitian ini berupa  model perhitungan rugi daya dan hasil pada jaringan distribusi dengan memakai struktur kurva daya dan dikaitkan dengan kurva beban pada masing-masing stasiun distribusi. Rugi daya saluran teganggan medium diperhitungkan   sesuai dengan jumlah arus beban yang mengalir pada kawat penghantar. Pada saat yang sama, rugi daya trafo dihitung berdasarkan kondisi beban. Berdasarkan hasil perhitungan untuk beban tegangan medium yang terkecil pada gardu SKA 2114 sebesar 21,701 KVA dan terbesar pada gardu SKA 2104 sebesar 74,36 KVA. Sedangkan hasil perhitungan untuk arus nominal trafo yang terkecil yaitu pada gardu SKA2101, SKA2102, SKA2103, SKA2110, SKA 2111, SKA2112, SKA2113, SKA2114, SKA2115, SKA2116, SKA2117 yaitu sebsar 5,28 Ampere dan untuk yang terbsar pada gardu SKA2107 sebesar 11,56 Amper. Hasil perhitungan prosentase rugi trafo pada saat pembebanan yang terkecil yaitu pada gardu SKA 2104 sebesar 1,17% dan terbesar pada gardu SKA 2114 sebesar 4,56%.
Investigasi pembuatan mikropartikel carbon menggunakan mesin high energy ball milling (HEBM) model shaker mill Nugroho Tri Tri Atmoko; Bambang Margono; Fariyono Fariyono; Wahyu Purno Satrio
ROTASI Vol 25, No 3 (2023): VOLUME 25, NOMOR 3, JULI 2023
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.25.3.59-63

Abstract

The challenge of human civilization is to produce materials that will perform better in the future, so it is necessary to develop new materials. In this research, the process of making carbon particles will be carried out using the high-energy ball milling (HEBM) with shaker mill model. The effect of the shaker mill process on carbon particles for 120 hours on size and morphology will be analyzed through a series of tests. The research began by preparing carbon powder that had been ground and passed through mesh 200. The carbon particles that had passed through mesh 200 were pounded into steel balls (high energy ball milling) using the shaker mill model. A particle size analysis (PSA) test was carried out to measure the dimensions of the carbon particles. In contrast, a scanning electron microscopy (SEM) test was carried out to see the shape and morphology of the carbon particles. The results show that the carbon particles measured before the shaker mill process are 2526.03nm, while the dimensions of the carbon particles will decrease to 608.43 when the shaker is milled for 120 hours. Meanwhile, the shape and morphology of the carbon particles do not appear to be homogeneous. This indicates that the shaker mill process on carbon particles for 120 hours has not reached nano dimensions and is homogeneous.