Shafina Nasywa Salsabila
Universitas Telkom

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Persepsi Konsumen Es Teh Indonesia Pada Tindakan Pemberian Surat Somasi Shafina Nasywa Salsabila; Almira Shabrina
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v12i1.4542

Abstract

ABSTRACT In the digital age, the way public relations works has changed. The way public relations works is said to have changed because in the digital era, practice is carried out by utilizing new media in establishing communication and reaching audiences. The nature of new media, especially social media, which allows for interactivity is often used as a platform for consumers to share their experiences with a product. As was done by Gandhi when he wrote his complaint against Es Teh Indonesia. The nature of social media that goes viral easily makes the complaint spread easily, thus threatening the image of Es Teh Indonesia. The crisis management action taken by Es Teh Indoesia was in the form of giving a subpoena. Crisis management, which should be able to reduce risk, has drawn criticism and ridicule from netizens. The purpose of this study was to see consumer perceptions regarding the action of giving a subpoena to Gandhi which was carried out by Es Teh Indonesia. This study uses a mixed method, with case study approach and interview as data collection methods. The result of this study shows that the act of giving a subpoena carried out by Es Teh Indonesia was beyond consumer expectations. Because of this case, consumers are reluctant to write feedback to brands through social media and prefer to use a rating system or stop making purchases if there is dissatisfaction with the brand.ABSTRAK Di era digital, cara kerja public relations telah berubah. Cara kerja public relations dikatakan berubah karena di era digital, prakteknya dilakukan dengan memanfaatkan media baru dalam menjalin komunikasi dan menjangkau khalayak. Sifat media baru, terutama media sosial, yang memungkinkan adanya interaktivitas kerap dijadikan wadah untuk konsumen membagi pengalamannya terhadap suatu produk. Sebagaimana yang dilakukan oleh Gandhi saat ia menuliskan keluhannya terhadap menu Chizu Red Velvet milik brand Es Teh Indonesia. Sifat media sosial yang mudah viral membuat komplain tersebut dengan mudah menyebar luas sehingga mengancam citra brand Es Teh Indonesia. Tindakan manajemen krisis yang diambil oleh pihak Es Teh Indonesia berupa pemberian surat somasi. Namun, tindakan manajemen krisis yang seharusnya dapat mengurangi resiko malah menuai kritik dan cibiran dari warganet. Sehingga penelitian ini ditujukan untuk melihat persepsi konsumen mengenai tindakan pemberian somasi kepada Gandhi yang dilakukan oleh pihak Es Teh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode mix dengan pendekatan studi kasus dan wawancara sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan pemberian surat somasi yang dilakukan oleh pihak Es Teh Indonesia berada di luar eskpektasi konsumen. Sehingga konsumen menjadi enggan untuk menuliskan umpan balik kepada brand melalui media sosial. Konsumen lebih memilih menggunakan sistem rating atau berhenti melakukan pembelian apabila ada ketidakpuasan dengan brand.