Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia, sekaligus mengangkat manusia dari ketertinggalan. Melalui pendidikan, selain diperoleh kepandaian berolah pikir, juga akan diperoleh wawasan baru yang kesemuanya akan membantu upaya manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya, baik sebagai pribadi yang dewasa maupun sebagai anak bangsa. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif bersifat deskriptif. Pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara dan dukomentasi. Kemudian analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan dan dari makna itulah ditarik kesimpulan. Subyek dalam penelitian ini adalah wali kelas VIII, guru mata pelajaran IPA, guru bimbingan dan konseling, dan peserta didik kelas VIII di SMP Negeri Wukirsari . Hasil penelitian menunjukan bahwa Peran guru bimbingan konseling di SMP Negeri Wukirsari sebagai pendorong motivasi siswa sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hal yaitu dengan mengadakan bimbingan kelompok bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar IPA dan perannya dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah. Peran guru sebagai motivator dalam meningkatkan persepsi dan motivasi belajar siswa di SMP Negeri Wukirsari sangat membantu terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar IPA. Hasil bimbingan kelompok yang di laksanakan guru bimbingan konseling dapat memotivasi siswa yang awalnya tidak semangat menjadi semangat belajar pada mata pelajaran IPA. Walaupun dalam pelaksanaan bimbingan kelompok masih ada hambatan-hambatan, tetapi akhirnya bisa melakukan aktivitas itu dengan baik dan lancar. Kata kunci: Guru BK, Meningkatkan persepsi, Meningkatkan motivasi belajar, Bimbingan Kelompok.