<![CDATA[Kajian terhadap berbagai prediktor kinerja lembaga publik semakin gencar dilakukan. Mengingat kinerja merupakan tolak ukur pertanggungjawaban lembaga publik sehingga hal-hal yang dapat memberi pengaruh positif perlu diidentifikasi. Sebagai penyelenggara pemilu, KPU dinilai efektif menjalankan fungsinya bila memiliki kinerja yang baik. Penelitian ini bermaksud menguji kekuatan pengaruh perencanaan anggaran, tata kelola dan sistem pengendalian internal terhadap kinerja KPU Provinsi Jambi. Melalui pendekatan kuantitatif korelasional, penelitian melibatkan 38 komisioner dan staf KPU Provinsi Jambi untuk dimintai persepsinya dalam survey daring. Kuesioner persepsi tata kelola (good governance) diadaptasi dari Wardhani, Rossieta, dan Martani, 2017) dan persepsi sistem pengendalian internal diadaptasi dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (2013). Indikator tata kelola meliputi demokrasi, transparansi, akuntabilitas, budaya hukum, dan keadilan serta kesertaan. Sedangkan persepsi sistem pengendalian internal diukur berdasarkan indikator lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan pengendalian internal. Kinerja diukur berdasarkan lembar kriteria evaluasi (LKE) sistem akuntabilitas kinerja tahun 2021. Data kemudian dianalisis dengan Structural Equation Modelling (SEM) berbasis komponen partial least squares path modeling (PLS- SEM). Hasil penelitian menunjukkan perencanaan anggaran, tata kelola dan sistem pengendalian internal memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja, baik saat diukur bersama-sama maupun parsial (terpisah). Luaran penelitian dapat dimanfaatkan oleh KPU Provinsi Jambi sebagai bahan kajian dalam memperkuat sistem penyelenggaraan pemilu khususnya yang berkaitan dengan penerapan good governance dan pengendalian internal.]]>
