Cindy Elvina Verdiana Putri
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dongeng Dalam Puisi Karya Penyair Kembar Tjahjono Widijanto Dan Tjahjono Widarmanto Cindy Elvina Verdiana Putri; M. Shoim Anwar
SNHRP Vol. 5 (2023): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 5 Tahun 2023
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya sastra ialah bentuk wujud kata-kata dari pengarang yang disampaikan pada penikmat sastra dan berisi maksud tertentu. Puisi-puisi karya Tjahjono Widijanto dan Tjahjono Widarmanto masih jarang diteliti oleh orang-orang. Untuk itu, penulis menganalisis unsur kedongengan dari puisi karya penyair kembar tersebut. Tujuannya untuk mendeskripsikan tokoh dongeng dalam puisi karya penyair kembar Tjahjono Widijanto dan Tjahjono Widarmanto, lalu tujuan yang kedua yaitu untuk mendeskripsikan waktu peristiwa dongeng dalam puisi karya penyair kembar Tjahjono Widijanto dan Tjahjono Widarmanto, tujuan yang ketiga membahas mengenai tempat peristiwa dongeng terjadi, dan yang terakhir ialah untuk mendeskripsikan peristiwa dongeng yang di angkat sebagai ide oleh penyair kembar Tjahjono Widijanto dan Tjahjono Widarmanto. Dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif, maka dapat menghasilkan bentuk kata-kata tertulis dari penelitian yang dilakukan. Hasill penelitian ini ditemukan ada 15 puisi bertemakan dongeng dari lima buku kumpulan puisi karya penyair kembar. Beberapa judul puisi tersebut yaitu “Percakapan Rahasia”, “Durga”, “Tabuh”, “Kaba dari Negara Senja”, “Kidung Bayi”, “Saat Menuju Makam Kauman”, “Batu-batu Tak Hanyut”. Dari beberapa puisi karya Tjahjono Widijanto dan Tjahjono Widarmanto tersebut dapat disimpulkan jika unsur kedongengan yang ada lebih mendominasi pada puisi dongeng dengan berbagai macam tema, diantaranya ialah: puisi dongeng karya Tjahjono Widarmanto yang memiliki unsur tokoh dari buku kitab kelahiran ada puisi “Percakapan Rahasia” dan “Durga”. Pada puisi “Percakapan Rahasia” tokoh yang diceritakan yaitu dua orang yang ingin melakukan percintaan bersama makhluk yang tak kasat mata. Sedangkan pada puisi “Durga” tokoh yang diceritakan yaitu pasukan dengan kapak ditangan. Selanjutnya puisi dongeng karya Tjahjono Widijanto yang memiliki unsur waktu dari ada puisi “tabuh” dari buku riwayat kenangan dan puisi “kaba dari negara senja” dari buku janturan. Pada puisi “tabuh” waktu yang digambarkan yaitu latar waktu malam. Sedangkan dari puisi “kaba dari negara senja” menggambarkan latar waktu siang. Pada puisi dongeng karya Tjahjono Widarmanto yang memiliki unsur tempat dari buku kitab kelahiran ada puisi “Saat Menuju Makam Kauman” dan “Percakapan Rahasia” latar termpat yang digunakan dalam puisi “Saat Menuju Makam Kauman” tersebut ialah makam. Sedangkan pada puisi “Percakapan Rahasia” juga sama menggunakan latar tempat makam. Pada puisi karya Tjahjono Widijanto yang memiliki unsur peristiwa dari buku percakapan tan dengan puisi yang berjudul “Batu-batu Tak Hanyut” yaitu tentang manusia yang tetap bersemedi meski banyaknya rintangan yang mereka hadapi layaknya batu-batu, kerikil, bahkan pasir.